"Tahun 1903, saat diselenggarakan Konggres Khilafah di Jakarta oleh Jamiatul Khair, yang berdiri tahun 1903, Sultan Turki mengirimkan utusan Muhammad Amin Bey
Konggres menetapkan fatwa HARAM hukumnya bagi muslim tunduk pada Penguasa Belanda"
(Sambutan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Pembukaan Konggres Umat Islam Indonesia VI di Yogyakarta)
***
Umat Islam saat ini telah hidup dalam sebuah lingkungan yang sebenarnya tidak cocok lagi dengan kepribadiannya. Hal ini karena cengkeraman demokrasi dan penindasan kapitalisme. Ini adalah fakta! Kita telah masuk dalam jebakan penjajahan gaya baru (neo imperialisme). Sayangnya tidak setiap orang mampu menyadari kondisi ini.
Di sisi lain, negara saat ini sedang mengarah untuk melarikan diri dari tanggung jawabnya, yaitu dengan telah bercokolnya neoliberalisme di negeri ini. Peran negara telah dipangkas satu demi satu. Berkaitan dengan hal ini, Hizbut Tahrir Indonesia telah mengeluarkan surat untuk Indonesia pada pertengahan bulan Maret 2015.
Inilah yang harus kita pikirkan bersama, baik rakyat maupun pejabat, baik para ulama-cendekia maupun rakyat jelata, pengusaha maupun pekerja. Pemahaman bersama inilah yang akan mengarahkan semua pihak untuk menyelesaikan problem tersebut sekaligus memperjuangkannya bersama-sama.
Hanya saja, setiap solusi yang ditawarkan harus dikaji mendalam. Jangan sampai umat ini hanya bergerak-gerak, namun harus maju meraih peluang yang aslinya masih terbentang. Solusinya bukan sekedar ganti rezim saja maupun solusi tambal sulam, namun harus sampai pada perubahan sistem. Solusi fundamental inilah yang ditawarkan oleh Islam. Tidak sepentasnya jika "hadiah" dari Allah SWT itu justru dicampakkan sembari tertawa sinis karena menganggapnya sebagai sebuah peninggalan kuno yang telah usang ditelan zaman.
Padahal dengan Iman dan Islam, Allah telah berjanji untuk memberikan kemenangan dan pertolongan. Maka, marilah kita bersama, terlibat aktif dalam proyek besar, selamatkan Indonesia dengan syariah dan Khilafah.
Hizbut Tahrir Indonesia insyaAllah akan terus mengadakan kegiatan akbar setiap bulan Rajab, dalam rangka untuk mewadahi perjuangan politik ummat ini, menunjukkan sikap terbuka umat Islam yang telah lama merindukan tegaknya kembali aturan Allah SWT di muka bumi, sekaligus mengingatkan sebuah tragedi besar yang telah lama menimpa umat, yaitu dihapuskannya Khilafah dari umat.
Hizbut Tahrir pada tahun 1436 H ini, mengangkat tema besar perjuangan: Bersama Umat Tegakkan Khilafah.
Kenapa harus Khilafah?
Hal ini karena tanpa Khilafah, syariah tidak akan bisa diterapkan secara sempurna. Adanya Khilafah wajib hukumnya sekaligus telah menjadi janji Allah.
Bahkan di sisi lain, dalam pembukaan Konggres Umat Islam ke-6 di Yogyakarta Hadiningrat adalah wakil dari kekhilafahan di Turki. Jadi, sejarah telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara Nusantara dengan Kekhilafahan di Turki. Kita dengan Khilafah sangatlah dekat.
Hizbut Tahrir Indonesia pada tahun 1436 H ini, insyaAllah menghelat acara akbar dalam format baru dan berbeda dengan agenda Rajab pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu rapat dan pawai akbar di 30 kota di Indonesia. Melalui agenda ini diharapkan terjadi peningkatan dukungan publik terhadap penerapan syariah dan Khilafah.
Diharapkan juga Syariah dan Khilafah kemudian menjadi perbincangan umum di berbagai tempat dan diberbagai kalangan. Untuk itu, Hizbut Tahrir Indonesia mengundang seluruh kaum muslimin untuk hadir dalam kegiatan akbar ini, sebagai wujud dorongan keimanan dan keinginan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan salah satu upaya meraih ridho-Nya serta menjadi salah satu amal sholeh yang akan mengantarkan menuju kebahagiaan kehidupan di dunia namun juga di akhirat kelak.
Besarnya kekuatan dakwah yang mampu menunjukan ini, baik dari segenap aktivis, pendukung, dan simpatisan yang hadir, akan menjadi 'oase' harapan bagi kaum muslim di belahan bumi lain, yang hingga saat ini masih ditimpa berbagai musibah, bahwa pertolongan Allah sudah semakin dekat, hari demi hari.
Maka, marilah kita torehkan nama kita dalam catatan kebaikan, bahwa kita ikut terlibat aktif dalam perjuangan ini, salah satunya adalah menjadi pelaku dalam peristiwa bersejarah, RAPAT DAN PAWAI AKBAR 1436 H
Hadirilah RAPAT dan PAWAI AKBAR DIY
Pada Ahad, 10 Mei 2015
Pukul 07.00-10.30 WIB
Start Malioboro-Alun-alun Utara
Gratis, terbuka untuk umum