Golput memang bukan solusi, maka kita sebagai kalangan intelaktual perlu berpikir kritis dan menyeluruh untuk mencari solusi dari masalah negeri ini. Kita pun bisa belajar dari tahun-tahun sebelumnya, bahwa negeri ini sudah berkali-kali ganti pemimpin, namun faktanya apa? kemiskinan tiap tahun berbertambah, harga bbm bahan pokok naik, hutang luar negeri kian bertambah, kejahatan sosial kian marak, angka nominal pajak terus bertambah, aset negara masih disewa asing, dsb.
Satu hal yang belum pernah negeri ini lakukan adalah mengganti sistem demokrasi dengan sistem yang amanah. Demokrasi hakekatnya adalah menyerahkan hak membuat hukum (halal/haram) pada akal manusia. Dan faktanya sistem ini kian hari menumbuhsuburkan masalah. Menurut pribadi saya sendiri, solusinya negeri ini agar lebih baik adalah kembali kepada Al Qur'an (Al Qur'an itu petunjuk). Sesungguhnya Allah telah menciptakan kita dan mengatur kita dengan aturan-Nya. Hanya saja kelakuan manusia kadang 'ego' dan enggan mengambil aturan Allah sebagai aturan dalam kehidupannya. Padahal Allah telah memberikan apa-apa yang manusia butuhkan.
So, untuk menghadapi pemilu yang jelas setiap pilihan kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Jika kita salah memilih, misalkan pemimpinnya justru semakin melanggengkan keterpurukan (bahkan maksiat tetap tumbuh subur) maka bersiap-siap untuk ikut bertanggungjawab dan bagi tidak memilih maka juga akan dimintai pertanggungjawaban terlebih hanya diam saja tidak berusaha mensolusikan negeri ini secara tuntas dengan mendakwahkan/menyadarkan masyarakat untuk kembali kepada aturan Allah SWT. Wallahu'alam.
Satu hal yang belum pernah negeri ini lakukan adalah mengganti sistem demokrasi dengan sistem yang amanah. Demokrasi hakekatnya adalah menyerahkan hak membuat hukum (halal/haram) pada akal manusia. Dan faktanya sistem ini kian hari menumbuhsuburkan masalah. Menurut pribadi saya sendiri, solusinya negeri ini agar lebih baik adalah kembali kepada Al Qur'an (Al Qur'an itu petunjuk). Sesungguhnya Allah telah menciptakan kita dan mengatur kita dengan aturan-Nya. Hanya saja kelakuan manusia kadang 'ego' dan enggan mengambil aturan Allah sebagai aturan dalam kehidupannya. Padahal Allah telah memberikan apa-apa yang manusia butuhkan.
So, untuk menghadapi pemilu yang jelas setiap pilihan kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Jika kita salah memilih, misalkan pemimpinnya justru semakin melanggengkan keterpurukan (bahkan maksiat tetap tumbuh subur) maka bersiap-siap untuk ikut bertanggungjawab dan bagi tidak memilih maka juga akan dimintai pertanggungjawaban terlebih hanya diam saja tidak berusaha mensolusikan negeri ini secara tuntas dengan mendakwahkan/menyadarkan masyarakat untuk kembali kepada aturan Allah SWT. Wallahu'alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami