Sabtu, 22 November 2014

Bendera Pemersatu Umat



[SEPERCIK INSPIRASI]


Bismillah

Sahabat...

Ingin rasa hati bila seluruh umat muslim dunia bisa meyadari dan mengerti inilah bendera kita...

Bahwa semestinya hanya panji Rasulullah SAW saja yang patut kita angkat setinggi-tingginya...

Ya, ini adalah bendera umat muslim semua...

Dari Ibnu 'Abbas ra, ia berkata:

Sesungguhnya panji Rasulullah saw (rayah) berwarna hitam, sedangkan liwa'-nya berwana putih. (Imam Tirmidzi IV/197, Ibnu Majjah: II/941)

Dari Abu Hurairah ra, dan Ibnu 'Abbas ra:
Bahwa bendera Rasulullah SAW, bertuliskan lafadz 'La ilaha illa Allah Muhammad Rasul Allah'

Bendera Rasulullah SAW yang paling besar berwarna putih dan bertuliskan La ilaha Illa Allah Muhammad Rasulullah. Al-Liwaa' al-a'dham (bendera besar) adalah bendera resmi Daulah Islamiyyah di Masa Rasulullah SAW dan para Khalifah setelah beliau SAW.

Kesimpulan yang dibuat oleh Imam as-Sarkhasiy dan dikuatkan dalam syarah Kitab as-Sair al-Kabir: I/72, karangan Muhammad bin al-Hasan as-Syaibaniy, murid dari Imam Abu Hanifah. Disana disimpulkan,

'Liwaa' adalah bendera yang berada di tangan penguasa. Ar-Raayah, adalah panji yang dimiliki oleh setiap pemimpin divisi pasukan, dimana semua pasukan yang ada dalam divisinya disatukan di bawah panji tersebut.

Liwaa hanya berjumlah satu buah untuk keseluruhan pasukan. Liwaa digunakan sebagai patokan pasukan ketika merasa perlu untuk menyampaikan keperluan mereka ke hadapan penguasa (imam).

Liwaa dipilih berwarna putih. Ini ditujukan agar ia bisa dibedakan dengan panjo-panji berwarna hitam yang ada di tangan para pemimpin divisi pasukan.

Membawa bendera atau panji Nabi SAW merupakan keutamaan dan kemuliaan paling tinggi yang akan terus diabadikan di kehidupan dunia dan akhirat, dan akan terus dikenang keagungannya tanpa pernah luntur.

Keutamaan yang agung ini telah dieraih oleh sebagian sahabat Nabi SAW. Sungguh, mereka telah menunaikan kewajiban-kewajibannya dengan sebaik-baiknya.

Al-Waqidiy menceritakan tentang Perang Uhud sebagai berikut, 'Mush'ab bin 'Umar terus membawa bendera itu.

Tatkala kaum Muslim bercerai berai, ia terus memegang bendera tersebut. Lalu datanglah Abu Qadiah -ia mengendarai kuda-, menyabertakn pedangnya hingga tanga kanannya putus. Namun, Mush'ab bersyair dengan lantang:

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul,sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. (TQS. Ali Imran: 144]

Bendera itu ia pungut dengan tangan kirinya. Ia terus bertahan.

Namun tangan kirinya berhasil ditebas oleh orang kafir. Lalu ia menelungkupkan bendera itu di dada dan lehernya. Dia ra berseru dengan lantang:

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul,sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. (TQS. Ali Imran: 144]

Lalu datanglah serangan yang ketiga. Akhirnya beliau menemui syahid.

Tombaknya pun patah.

Mush'ab pun tersungkur ke tanah. Bendera pun gugur.

Kemudian ia diperebutkan oleh dua orang dari Bani 'Abd ad-Daar, Subiith bin Harmalah dan Abu Ruum. Kemudian ia diambil oleh Abu Ar-Ruum.

Tatkala kaum Muslim kembali ke Madinah bendera itu terus dipegangnya hingga ia memasuki Madinah

Betapa hebatnya pengorbanannya di jalan Allah!

Namun pengorbanan ini akan diganjar dengan harga yang sangat mahal (yaitu) surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang akan diberikan kepada para syahid yang ikhlas.

*Sumber Buku: Bendera Nabi SAW hal 97-98

Semoga kita bisa melayakan diri menjadi sebaik-baik hamba-Nya, penjaga Islam yang terpercaya, yang setia berjuang mewujudkan institusi negara yang ternaungi di bawah panji Rasulullah SAW. Aamiin Allahumma Aamiin

***

Mari sahabat sebarkan informasi ini.

Semoga bisa menginspirasi kebaikan dan bisa menjadi amal jariyah untuk kita bersama. Jazakumullahu khairan katsiron 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami