Senin, 12 Juli 2010

^^**Sebuah Renungan,,teruntuk saudariku**^^

saudariku yang dicintai Allah..^__^

Sesungguhnya Allah SWT sudah memberikan nikmat yang amat banyak. DIA memberikan kenikmatan jasad, yang dengannya kita dapat menjalani hidup yang dapat diarahkan ke mana saja sesuai kehendak kita. Dua buah tangan yang dengannya dapat digunakan untuk meraih sesuatu yang diinginkan. Dua buah mata yang dengannya kita dapat melihat warna-warni keindahan dunia.

Sungguh saudariku, saking banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita, yang menandakan betapa sayangnya Allah pada kita, manusia.
Maka, adalah sesuatu yang logis apabila kita mensyukuri semua itu. Bukti syukur adalah dengan taat terhadap aturan-aturan-NYA (perintah-NYA).

Sehingga, ketika Allah memerintahkan kita untuk menutup aurat, maka seruan sayang dari Allah itupun kita patuhi.
Karena, kita menyadari bahwa tubuh ini adalah milik Allah yang suatu saat pasti akan kembali pada-NYA.
Dan kita patut merasa malu, jika milik Allah ini kita pertontonkan kepada semua orang. Padahal, bukankah kecantikan dan kemolekan tubuh kita adalah juga dari Allah..???
Dan apa hak kita mengeksposnya, padahal Allah sang pemilik telah memerintahkan kepada kita untuk menutupnya.

Sebagaimana firman-NYA :
".... Dan hendaknya mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka ...." [TQS. An Nuur:31]
"Hai nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu'min : Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuhnya." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, maka mereka tidak akan diganggu. Dan Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [TQS. Al Ahzab:59]

wahai saudariku, sadarilah bahwa semua kehidupan ini akan berakhir. Saya dan anda akan kembali menghadap-NYA dalam hitungan tahun, bulan, minggu, bahkan detik..!! Kalau demikian, Siapkah kita mempertanggungjawabkan ketaatan atau kedurhakaan kita kepada-NYA..???

Dan setiap diri akan dimintai pertanggungjawabkannya..!!

So bersegeralah beramal sebelum terlambat..!!

Karena berproses bukan berarti diam . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami