Rabu, 31 Juli 2013

TIPS MUSLIMAH FOTOGRAFER



Studi Kasus :
Ada seseorang yang hendak meng-upload foto ke blog ataupun facebooknya. Seringnya seseorang tersebut berhenti sejenak dan berpikir dan bertanya
"Foto ini nilai dakwahnya apa?", terbesit juga pada diri seseorang tersebut
"Yah, seringnya hanya untuk pengakuan: bahwa saya bisa memotret."

Apakah seorang fotografer senantiasa ada perasaan atau mungkin justru mengalami studi kasus demikian?

Bismillaah..
Allah swt sungguh menyayangi kita, sehingga dalam kehidupan kita di dunia ini oleh Allah telah memberikan potensi kehidupan untuk kita, potensi kehidupan itu diantaranya :

1. Akal
2. Hajatul 'udawiyah/Kebutuhan Hidup (Contoh : Lapar,haus, ngantuk, buang air besar, buang angin, dll)
3. Gharaiz (naluri-naluri) yang meliputi :
a. Gharizah Tadayyun/naluri mengkultuskan sesuatu (Contoh : Menyembah sesuatu, mengagungkan sesuatu)
b. Gharizah Nau'/Naluri melestarikan keturunan (Contoh : Suka dengan lawan jenis, cinta, penyayang, keibu-ibuan, kebapak-bapakan dll)
c. Gharizah Baqo'/Naluri eksistensi diri (Contoh : Ingin diakui keberadaannya)

Pada studi kasus diatas dapat kita analisa bahwa manusia telah Allah berikan naluri baqo' (eksisten diri) yang alamiahnya manusia "ingin disanjung, ingin dilihat, ingin bertahan, dan ingin diakui dan lain sebagainya". Perkara naluri baqo' ini jika kita tidak "pandai-pandai" mengendalikannya hal ini bisa menjadi "boomerang" bagi si empunya naluri baqo'. Berbeda bagi seseorang yang ia bisa dan mau menjadikan Islam sebagai tolok ukur dalam perbuatannya. Seseorang tersebut bisa mengendalikan sekaligus menundukkan kecenderungan gharizah baqo' miliknya dengan ketundukan iman Islam.

Sahabatku yang dirahmati Allah
Sapaan untuk studi kasus diatas, memang benar bahwa rumus kaidah amaliah atau rumus sebelum kita melakukan perbuatan adalah 3B [BERFIKIR+BERTUJUAN+BERBUAT]. Berfikir sebelum berbuat, dan sebelum berbuat harus memiliki tujuan yakni untuk menggapai keridhoan Allah swt. Semoga rumusan 3B diatas bisa menjadi pengunci kita di kala kita hendak melakukan segala aktivitas. Aamiin

Beberapa tips agar foto hasil jepretan kita tidak "meliarkan" naluri baqo' yang kita miliki adalah dengan

1. Lakukan 3B kaidah amaliah diatas [BERFIKIR+BERTUJUAN+BERBUAT]

2. Memberikan penjelasan pada foto hasil jepretan.
Saya yakin kita pasti akan menemukan ada sisi dimana hasil foto tersebut ada tanda-tanda dan bukti akan keagungan dan kebesaran Allah swt dan dari foto tersebut juga dapat membantu membukakan mata insan manusia akan bukti kuasa Allah swt dan sungguh betapa Maha Kayanya Allah.

3. Bisa ditambahkan dengan memberikan Ayat-ayat Allah (al Qur'an), Hadits, atau kata-kata mutiara, kisah inspiratif, dan lain sebagainya

4. Berikan ajakan pada akhir kata (pada keterangan foto) bisa dengan ajakan untuk senantiasa taqarub ilallah atau istiqomah dijalan dakwah Islam Kaffah.

5. Fahami bahwa momotretnya seorang fotografer bukanlah sembarangan memotret namun ada niatan yang lurus dalam rangka menggapai keridhoan Allah dan memotret untuk berdakwah, karena Dakwah adalah poros kehidupan kita.

6. Ending keterangannya bisa dengan mencantumkan opini semisal ‪#‎Salam‬ Melukis Cahaya Khilafah 

Selamat mencoba 

Oleh : UMF
Follow me >> http://pemikir-ideologis.blogspot.com/

Jika ada yang bermanfaat dari fans page silahkan dishare, semoga menjadi amal sholih bersama. aamiin jazakumullahu khairan katsiron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami