Menatap kedepan menjalani aktivitas selalu ada ujian yang menerpa, tak akan luput itu
Tak hanya kepada insan manusia biasa, tapi juga para pengemban dakwah Islam Syariah & Khilafah
Sadarkah akhir-akhir ini, ketika kedatangan
menteri luar negeri Amerika berita yang tersorot dan di bumbung tinggi adalah tentang isu teroris.
Hal yang mengganjal lagi adalah isu ini senantiasa dicuatkan kepermukaan ketika ada orang-orang penting Amerika bersanjang ke Indonesia.
Ingatkah presiden Obama kala ke Indonesia beberapa tahun lalu, isu yang diungkap apa? Ya, media mengekspos ise terorisme.
Seolah memang media sengaja menutupi akan rencana penting misi Negara Penjajah Amarika ke Indonesia.
Bak anak yang diminta penjahat untuk melihat ke area permainan namun sang penjahat justru kemudian menculik ibu sang anak.
Media memang memiliki andil yang besar dalam pembentukan opini, melupakan seketika masalah besas=r dibalik agenda kedatangan menlu AS.
Dilain sisi imbas dari isu ini menyerang kepada suara-suara sumbang kepada para pengemban dakwah syariah & khilafah.
Mengajak pengajian? Mereka mengkira "awas teroris"
Mengajak mengambil Islam secara kaffah? Mereka mengira "hati-hati itu teroris"
Mengajak kebaikan dengan menegakkan Khilafah? Mereka mengira "Hah, teroris lewat".
Masyallah, hanya karena isu yang tipu-tipu begitu saja bahkan beritanya selalu menggunakan kata "terduga" mampu mempengaruhi masyarakat umum dan ini terjual laris ditengah-tengah umat saat ini. Anehnya ini hanya Islam yang disudutkan dan Islam menjadi pihak tertikam.
Lantas jika mau belajar Islam saja dikata-katakan seperti itu, bagaimana sebutan dengan Nabi Muhammad SAW yang merupakan Rasulullah mengemban risalah Islam hingga kepenjuru dunia? "Super teroriskah?" Tentu TIDAK!
Sungguh penyangga media kapitalis kuatir akan tegaknya Islam kaffah dalam bingkai Khilafah.
Saudaraku muslimah mutiara peradaban, terus gelorakan Islam gaungkan Khilafah hingga rambut ini putih berubah, hingga detak jantung ini tak lagi berdetak. Allahuakbar!
Pejuang Syariah & Khilafah BUKAN teroris!
Hal yang mengganjal lagi adalah isu ini senantiasa dicuatkan kepermukaan ketika ada orang-orang penting Amerika bersanjang ke Indonesia.
Ingatkah presiden Obama kala ke Indonesia beberapa tahun lalu, isu yang diungkap apa? Ya, media mengekspos ise terorisme.
Seolah memang media sengaja menutupi akan rencana penting misi Negara Penjajah Amarika ke Indonesia.
Bak anak yang diminta penjahat untuk melihat ke area permainan namun sang penjahat justru kemudian menculik ibu sang anak.
Media memang memiliki andil yang besar dalam pembentukan opini, melupakan seketika masalah besas=r dibalik agenda kedatangan menlu AS.
Dilain sisi imbas dari isu ini menyerang kepada suara-suara sumbang kepada para pengemban dakwah syariah & khilafah.
Mengajak pengajian? Mereka mengkira "awas teroris"
Mengajak mengambil Islam secara kaffah? Mereka mengira "hati-hati itu teroris"
Mengajak kebaikan dengan menegakkan Khilafah? Mereka mengira "Hah, teroris lewat".
Masyallah, hanya karena isu yang tipu-tipu begitu saja bahkan beritanya selalu menggunakan kata "terduga" mampu mempengaruhi masyarakat umum dan ini terjual laris ditengah-tengah umat saat ini. Anehnya ini hanya Islam yang disudutkan dan Islam menjadi pihak tertikam.
Lantas jika mau belajar Islam saja dikata-katakan seperti itu, bagaimana sebutan dengan Nabi Muhammad SAW yang merupakan Rasulullah mengemban risalah Islam hingga kepenjuru dunia? "Super teroriskah?" Tentu TIDAK!
Sungguh penyangga media kapitalis kuatir akan tegaknya Islam kaffah dalam bingkai Khilafah.
Saudaraku muslimah mutiara peradaban, terus gelorakan Islam gaungkan Khilafah hingga rambut ini putih berubah, hingga detak jantung ini tak lagi berdetak. Allahuakbar!
Pejuang Syariah & Khilafah BUKAN teroris!
like this page : http://www.facebook.com/pages/Komunitas-Muslimah-Rindu-Syariah-Khilafah/304591352923315
berarti ISIS bukan teroris ???
BalasHapusberarti ISIS bukan teroris ???
BalasHapus