Minggu, 23 Juni 2013

Subhanallah (T__T)

Bismillaah....

Kisah selanjutnya dari status fb

Subhanallah...Masyallah...Masyallah

Malam ini kumendapatkan berita gembira. Hal yang kuinginkan, yang dari kemarin ku fikirkan, yang dari kemarin ku ucapkan dan yang dari kemarin ku tuliskan. Tulisannya silahkan bisa dilihat di blog saya (pemikir-ideologis.blogspot.com). Tulisan tentang apakah?

Tulisan tentang keinginan bisa memiliki kamera DSLR. Awalnya sempat pesimis bisa mendapatkannya tipe kamera demikian. Bayangkan saja, rata-rata harganya bekisar 3-4-5 jutaan. Lima jutaan itu pun sudah harga yang WOUW bagiku. Ya terang sajakah, aku sendiri belum bisa menghasilkan gaji segitu selama satu bulan..hehe. Boro-boro sebulan, 1 tahun aja belum tentu aku bisa mengumpulkan uang segitu.

Sore ini, ya tepatnya setelah waktu Isya', adikku yang tak kulihat dari ba'da magrib tadi ternyata ia baru pulang dari JEC melihat pameran komputer. Deru motor red-er pun terdengar naik teras halaman, dan masuk pintu parkir dimasukkan kedalam.

Saat dia memarkirkan motor sembari ia bertanya kepada Bapak menanyakan keberadaanku. "Pak Mbak dimana?". Bapak menjawab "Itu sedang belajar di kamar tamu".
Rasa heranku muncul "tumben saja dia menanyakan aku".
Aku yang berada di ruang tamu pun mendengar celoteh dia menanyakan diriku...hehe gak usah Ge-er yoo...

Seusai memarkir motor, ia menghampiriku dan menyodorkan seabreg brosur hasil berburunya di pameran komputer. Awalnya ia menghampiriku dan menanyakan akan kondisi download-an yang tadi siang sempat ku sms ke dia. Adikku bertanya "Bisa jadi download tak?", "Gak bisa dik" jawabku, ku minta padanya untuk bisa menyeting IDM agar bisa untuk mendownload.

Download kali ini adalah download video untuk agenda besuk, aku butuh video Muktamar Khilafah di Jakarta kemarin. Di bukalah lepy ini dan ia mencari aplikasi IDM. Setelah ia lihat, ternyata tak bisa juga mendownload dan harus masuk ke Mozzila. Dibenahilah IDM tadi dan ternyata bisa untuk mendownload. Alhamdulillaah...

Aku menyambung "Tapi sudah didownloadkan temanku dik, yang dia jaga di warnet". Yasudah download yang harusnya berdurasi 2 jam tidak jadi kami download.

Ia menanyakan padaku, "Mbak ingin kamera ya?"

"Iya dik" jawabku singkat dengan nada mupeng 

"Memang mau kamera yang seperti apa?"

"Maunya yang DSLR dik"
jujur saja aku rada gaptek dengan pertanyaan ingin tipe atau klarifikasi yang seri berapa.
Pertanyaanya yang seperti apa pun tak bisa ku jawab dengan jelas karena tahuku cuma DSLR mega pixelnya banyak dan ya hanya itu saja.

Ia menunjukan brosur-brosur kamera tadi, "ini mbak 16 megapixel, ini 12 megapixel" tegasnya.
ku tengoklah harga-harganya, dan Wouw memang benar harganya bekisar lebih dari 3 jutaan.
Dia pun bersela menceritakan kamera yang seri D7100 yang temannya di Papua sudah punya. Cuma kata dia, di Indonesia belum ada mbak" katanya itu keluaran baru.

Di bukalah brosur satu persatu, yang ternyata juga mengiklankan kamera SDLR 16 megapixel D7000, dan tahukan berapa harganya? Ya, tentunya lebih dari lima juta jelasnya..hehe

Adikku pun menantangku "Mbak mau kah ku belikan yang mahal tapi syaratnya mbak bisa rawat".
"Glek!"
Ooh..kata-kata ini, benar-benar menantang, bagiku pernyataan diatas membuatku maju mundur untuk menerima tantangannya, bagaimana tidak. Pengalaman lalu-lalu setiap kali aku diamanahi barang selalu saja ada kekurangan dalam menjagainya. Ntah mengendarai Red-er yang lupa diservislah, mengendari motor yang berbulan-bulan tidak dicucilah, tas yang baru dibelikan cepet jebollah, sepatu baru beli yang cepet teposlah, dan akhir-akhir ini hp hitam yang dihibahkan kepadaku, yang bisa buat kamera kapasitas 5 megapixel pun mokad alias mati tergeletak diatas kasur depan ruang tivi hingga saat ini.

Ibu menyambung dari meja makan..."Mbakmu itu kurang bisa jaga"

"Hikz...Iya sih, ku akui aku memang belum bisa 100% menjagai dengan baik, namun aku akan berusaha untuk bisa menjagai amanah itu"...ini azzamku dalam batin

Adikku menyambung "Sambil melihatkan brosur-brosur, ini kameranya bisa buat moto jauh, kalau di zoom juga tidak membuat pecah gambarnya. Kalau yang ini, ia sambil nunjukkan merk dan gambar kamera dari brosur, kalau di zoom pecah gambarnya. Nah kalau distadion jarak jauh, buat foto model, ini bagus, sambil menunjukan gambar yang tipenya D7000 tadi.

"Mbak kalau mau, ku belikan yang 12 juta, tapi harus ada hasilnya"

"Ngek! What HASIL??"
Ada tanya dalam batinku, "Hasil gimana ya maksudnya, apa yang dimaksud hasil adalah memotret untuk menghasilkan uang?" ini hanya dalam batinku. (yah sekarang ditulis, jadi bisa kebaca deh) 

Ku jelaskan pada adikku, dik memotert itu untuk dakwah, mbak akan gunakan untuk momotret acara-acara, aksi dsb. Acara yang difoto kalau di upload bisa dishare bahkan beritanya bisa sampai ke luar negeri, dan itu semata-mata untuk berdakwah dik.

Adikku menjelaskan tentang kelebihan kamera 12 juta tadi, menjelaskan tentang lensanya, mahalnya harga kain pengelapnya, dan juga tasnya, pesannya juga jangan dicampur-campur bawanya, ada tas khusus, jelasnya. Singkat cerita adikku pun kembali ke kamarku yang menjadi tempat hunian dia sementara.

Subhanallah (T__T) --> ini yang kutulis di status fb tadi.

Ada rasa haru, ada rasa yang tak bisa diungkap dengan kata-kata
Muski baru wacana, semoga dengan rasa yang tertuang dalam tulisan ini, Bismillah semoga bisa mewujudkan menjadi muslimah fotografer. Harapan besar tentu hanya kepada Allah saja yang memberikan rizki tiada tara dan tiada terduga "Jika sudah riskinya, maka tak akan kemana".

Maka diakhir tulisan ini, ku bisik pada dunia, "Sssttt....aku akan siap menggoncangmu dengan gambar-gambar yang melukis cahaya Khilafah Jilid dua, insyallah". Yang baca turut takbir Yuk! Allahuakbar! \(^o^)

Semoga menginspirasi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami