===================
Bismillah...
Jika boleh ungkapkan kerinduan, ingin rasanya badan ini hidup dalam naungan sistem negara Islam (Khilafah) yang terus dan mengkondisikan kita dekat dengan Al Qur'an
Terbayang duhulu, tatkala sistem Islam diterapkan sempurna dalam kehidupan
Jika dulu, halaqah atau kajian Islam pasti yang disampaikan dan di kaji adalah Al Qur'an
Kala keluar rumah yang di dengar dan yang dibicarakan adalah makna-makna Al Qur'an
Tatkala melihat apa yang ada di depan mata yang dilihat adalah penerapan 'real' Al Qur'an.
Maka wajar banyak generasi-generasi emas yang sudah jadi penghafal Al Qur'an dengan usia yang masih muda bahkan anak-anak kala itu.
Ya itu-lah sebuah kondisi ideal umat muslim di dalam naungan Khilafah yang saat ini (Khilafah) sementara hilang (belum diterapkan) ditengah-tengah kehidupan umat muslim. Serta menjadi kewajiban kita bersama untuk mewujudkan kembali Khilafah ditengah-tengah kehidupan kita agar kita (dengan izin Allah) dapat 'melanjutkan kehidupan Islam'.
dan kini, boleh kiranya mengungkapkan apa yang kemudian menjadi kegalauan,
Galau itu . . . .
"G-A-L-A-U" itu ketika hafalan kamu nggak nambah-nambah, sementara muroja'ahnya kacau balau, wadaaaw.. squint emoticon
Mari banyak-banyak istighar yuuuk...
Astaghfirullah.... astaghfirullah...astaghfir
Tatkala galau ini muncul pun menjadi bahan renungan, maksiat apa yang telah kita perbuat hingga untuk mendekat kepada Al Qur'an saja terasa berat.
Jadi teringat nasehat Khalifah ketiga, Utsman bin Affan ra
"Sekiranya hati kita bersih niscaya kita tidak akan puas dan bosan membaca Quran."
Semoga kita termasuk diantara hamba-hamba Allah yang senantiasa menata hati dan pikiran untuk senantiasa mendekat dengan Al Qur'an di tengah-tengah lingkungan sekular nan jahat saat ini.
Akhirnya detik ini kita (sebagai seorang muslim) harus benar-benar bisa berjuang dengan kekuatan yang dua kali lipat untuk bisa mengkondisikan (secara pribadi) agar diri kita bisa mendengarkan Al Qur'an, menghafal Al Qur'an dan (secara umum) tentu mengajak saudara muslim lainnya untuk memahami dan menerapkan Al Qur'an dalam kehidupan di bawah naungan sistem Islam (Khilafah).
Mungkin awalnya ada perasaan 'Ahh...gak mungkin kita bisa hafal Al Qur'an'.
Bisa jadi itu memang tidak mungkin, karena sejatinya ketidakmungkinan tersebut lantaran berasal dari tutur kata kita sendiri yang pesimis dan tidak ada kemauan untuk menghafal Al Qur'an.
Maka coba sekarang dibalik 180 derajat, bahwa dengan OPTIMIS dan ADA KEMAUAN serta YAKIN akan dibantu ALLAH niscayakita bisa menjadi penghafal Al Qur'an.
Dan hal ini bukan perkara yang mustahil. Ingin bukti? terbukti detik ini Anda sudah HAFAL 'pembuka Al Qur'an' yakni Surat Al Fatihah, artinya kunci pembukanya sudah hafal tinggal diteruskan menghafal pada surat-surat yang lainnya.
dan "True" menghafal itu butuh sistem, maka jika perlu minta tolonglah kepada teman untuk mengkondisika kita, menyimak, muraja'ah agar kita bisa menjagai Al Qur'an
Pun tulisanlah pada kertas, bila perlu ditempel di tempat-tempat yang sering Anda lihat. Tulislah tanggal dan tuliskan Azzam anda untuk menjadi penghafal Al Qur'an, serta meminta doa kepada orangtua dan orang-orang agar Anda bisa menjadi penghafal Al Qur'an.
Berikut ini ada firman Allah Ta'ala dan beberapa hadits yang semoga bisa membangkitkan semangat kita dan termotivasi untuk menjadi penjaga Islam yang terpercaya, sehingga dalam beraktivitasnya seorang muslim adalah atas dorongan keimanan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW bukan yang lainnya
Bismillah...
“Sebaik- baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya”
(HR: Bukhori)
***
“Dan tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah Allah Ta`ala dengan membaca kitabullah dan mengkajinya di antara mereka, melainkan turun ketenangan atas mereka dan mereka di liputi rahmat serta dikelilingi malaikat dan Allah menyebut mereka di antara para malaikat di sisi-Nya”,
(HR: Muslim)
***
Barang siapa yang disibukkan oleh Al-quran dan berdzikir kepadaKu dari pada meminta kepadaKu, maka Aku berikan kepadanya dengan pemberian yang lebih baik dari pada yang di berikan kepada orang orang yang meminta, dan keutamaan kalam Allah SWT atas perkataan yang lain adalah seperti keutamaan Allah Ta`ala atas makhluknya,
(HR: Tirmidzi)
***
Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Quran adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak, dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Quran seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis, dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur`an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Quran adalah seperti hanzhalah yang tiada berbau sedang rasanya pahit,
(HR : Bukhori dan Muslim)
***
Sesungguhnya orang yang membaca Al-quran sedangkan ia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat dalam surga bersama rasul-rasul yang mulia lagi baik sedangkan orang yang membaca Al-Quran tetapi ia tampak agak berat lidahnya (belum lancar ) ia akan mendapat dua pahala,
(HR : Abu Dawud )
***
Tidak boleh iri hati kecuali kepada dua macam orang yaitu orang laki-laki yang di beri Allah Al-Quran (dengan menghafalnya atau membacanya) dan di amalkannya sepanjang malam dan siang, dan orang lelaki yang di karuniai Allah harta lalu ia menafkakannya sepanjang malam dan siang,
(HR : Bukhori dan muslim)
***
Yang paling berhak untuk menjadi imam dari suatu kaum adalah orang yang terpandai membaca kitab Allah di antara mereka, maka jika kemampuannya sama dalam bacaannya maka pilihlah orang yang lebih mengerti mengenai sunnah jika sama maka pilihlah orang yang lebihdulu hijrah maka jika sama pilihlah yang lebih dulu masuk islam,dan dalam riwayat Abu Dawud “Dan jika dalam hijrahnya sama,maka pilihhlah untuk menjadi imam mereka yang paling ta umurnya”
(HR : Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai)
***
Bersungguh-sungguhlah untuk berjanji menjaga Al-Qur`an ini, Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, sungguh Al-Quran lebih cepat terlepas daripada unta dari tali ikatannya
(HR: Muslim)
***
Sesungguhnya Alloh mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al- Qur`an) dan Merendahkan sebagian yang lain dengan kitab ini pula,
(HR : Muslim)
***
Bacalah Al Quran sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang yang suka membacanya,
(HR : Muslim)
***
Dikatakan kepada Shohibul Qur`an Bacalah dan naiklah dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya di dunia dan sesungguhnya kedudukanmu nanti tergantung pada ayat terakhir yang kamu baca.
(HR : Abu dawud, At- Tirmidzi dan An- Nasai)
***
Dan barang siapa membaca Al-quran dan mengamalkan isinya maka Alloh akan memberikan mahkota kepada orang tuanya nanti di hari kiamat, sinarnya lebih cerah dari sinar matahari di dunia, maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini,
( HR: Abu Dawud)
***
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunianya, sesungguhnya Allah maha pengasih lagi maha mensyukuri
(QS: Al-fatir 29-30)
***
Mau jadi manusia yang paling banyak baca Al Quran?
Jadilah penghafal Al Quran....
Tahukah Anda, untuk menghafal 1 ayat Al Quran, seseorang harus mengulang bacaan hingga puluhan kali.
Dan setelah hafal, ia harus mengulang hafalannya secara berkala seumur hidupnya...
>>>> Maka Jadilah Penjaga Al Qur'an <<<<
:')
(sebuah pesan yang ringan didengar, namun tidak mudah secara amaliahnya, berharap sama Allah 'semoga Allah layakan itu kepada kita semua')
Ayooo TAWAKAL, OPTIMIS, OPTIMAL!
PASTI BISA!!!
Allahu Akbar....
PASTI BISA!!!
Allahu Akbar...
PASTI BISA!!!
Allahu Akbar...
***
Mari sahabat sebarkan informasi ini.
Semoga ilmu di atas bisa menjadi nasehat untuk diri sendiri, bisa menginspirasi kebaikan serta bisa menjadi amal jariyah untuk kita bersama. Aamiin Allahumma Aamiin
Jazakumullahu khairan katsiron
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami