Kali ini memimpikan benda yang kalau lihat kantong saku semakin susah dapatkannya karena harganya ratusan juta. Lagi-lagi keinginan semacam ini harus diluruskan bukan untuk angan-angan yang berorientasi kesenangan duniawi melainkan untuk sarana dakwah. Keinginan penulis memiliki mobil adalah muncul saat ada acara di XT Square, acara tabligh akbar refleksi akhir tahun. Acara tersebut bukanlah acara biasa, namun acara yang saat penting sehingga umat muslim wajib menghadiri acara ini. Isinya merefleksikan tentang peristiwa kilas balik 2012 yang dibahas panjang lebar serta tentunya diberikan solusi konkrit cara pandang Islam.
Nah, Alhamdulillah banyak teman-teman mahasiswa penulis yang berhasil diajak, yang menjadi suatu kendala salah satunya adalah akomodasi untuk mengangkut teman-teman mahasiswa hadir ke Refleksi akhir tahun itu. Sepintas penulis berfikir "Ingin rasanya punya mobil, bukan untuk apa-apa namun untuk dakwah". Fenomena menginginkan punya mobil ini pun bukan saat acara itu juga, namun muncul saat pulang aksi yang ditebengi mobil seperti gambar itu. Aksi/masiroh yang biasa dilakuakn dalam rangka berdakwah secara jamaah untuk mengoreksi dan memuhasabahi penguasa ini juga agenda penting.
Nah, kendala yang sama, ada saudara-saudara mahasiswa yang menginginkan hadir namun terkendala dengan akomodasi. Ada yang kemudian mereka rela memilih untuk menunggu angkot berjam-jam dan akhirnya terlambat datang ke lokasi aksi. Ada yang memilih untuk bersepeda, meski beresiko dengan mengayuh berapa kilo meter dan keamanan dalam memarkir sepeda. Hal itu mereka lakukan, Subhanallah memang ketika dakwah menjadi poros mereka lakukan itu semua, hanya untuk berdakwah mengoreksi kebijakan penguasa yang melenceng dari syariah.
Terbesit ingin rasanya bisa punya mobil untuk memberikan tebengan kepada mereka. Alhamdulillah saat ini oleh Allah diberikan amanah membawa Red-er (motor merah milik adik). Dengan Red-er penulis bisa membolang berkeliling jogja, mendarat di tempat satu ketempat lainnya, Red-er biasa di kembali di tangan adik penulis saat adik pulang ke rumah, karena posisi dia sekarang sedang menjalankan amanah bekerja di Papua. Sementara Red-er penulis kendarai.
Sebenarnya lebih dari mobil keinginannya, hehe melainkan bus 3/4 atau bus besar. Jadi bisa memberikan tebengan kepada para peserta dalam jumlah besar untuk menghadiri agenda-agenda besar dakwah. Banyak mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan, terkadang mereka harus nebeng menghadiri agenda dakwah, semoga suatu saat Allah memberikan amanah sebuah mobil untuk penulis agar bisa digunakan untuk berdakwah. Selain memberikan tumpangan, mobil juga sangat berguna membawa barang-barang saat kerepotan kepanitian acara. Membawa air kerdus, bendera dan tongkat, sound, dan lain-lain
Ini hanya mimpi, mimpi yang sekedar penulis goreskan, semoga menjadi doa dan dikabulkan Allah.
Dan sebenarnya harta dan apa yang kita miliki sesungguhnya kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Semoga kita bisa mempergunakan apa yang kita miliki/titipan barang yang Allah berikan saat ini bisa kita manfaatkan untuk membangkitkan umat. Insyallah Allahumma Aamiin
Dan sebenarnya harta dan apa yang kita miliki sesungguhnya kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Semoga kita bisa mempergunakan apa yang kita miliki/titipan barang yang Allah berikan saat ini bisa kita manfaatkan untuk membangkitkan umat. Insyallah Allahumma Aamiin
*terpintas, jika ada acara Muktamar Khilafah/ acara besar di Jakarta. Berbayang bisa mengendari mobil sendiri dan mengajak keluarga serta sanak saudara untuk berangkat kesana :)
Ukhtyan | Jogja | 25 Mei 2013 | 10.35 pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami