Bismillah...
Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka" (HR Abu Dawud, Ahmad)
Benarlah firman Allah Ta'ala yang artinya;
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(QS. Al A'raf:179)
Sahabat…
Kita tahu bahwa perayaan tahun baru Masehi (new year’s day, al ihtifal bi ra`si as sanah) bukan hari raya umat Islam, melainkan hari raya kaum kafir, khususnya kaum Nashrani.
Penetapan 1 Januari sebagai tahun baru yang awalnya diresmikan Kaisar Romawi Julius Caesar (tahun 46 SM), diresmikan ulang oleh pemimpin tertinggi Katolik, yaitu Paus Gregorius XII tahun 1582.
Penetapan ini kemudian diadopsi oleh hampir seluruh negara Eropa Barat yang Kristen sebelum mereka mengadopsi kalender Gregorian tahun 1752. (www.en.wikipedia.org; www.history.com)
Haram hukumnya seorang muslim ikut-ikutan merayakan tahun baru Masehi.
Dalil keharamannya ada 2 (dua); Pertama, dalil umum yang mengharamkan kaum muslimin menyerupai kaum kafir (tasyabbuh bi al kuffaar).
Kedua, dalil khusus yang mengharamkan kaum muslimin merayakan hari raya kaum kafir (tasyabbuh bi al kuffaar fi a’yaadihim).
Kita pun harus mewaspadai moment pergantian tahun kerap sekali dijadikan 'musuh-musuh Islam' sebagai moment untuk "menjebak" aqidah umat muslim
Bila kita sebagai umat muslim tidak paham, tidak sadar, tentu ini akan berbahaya, bahkan celaka!
Maka jangan sepelekan walau pun hanya sekadar 'ucapan' kata
Melalui perantara 'ucapan' seseorang bisa menuai 'pahala', pun dengan perantara 'ucapan' pula manusia bisa menuai 'dosa'
Seperti mengucapkan dua kalimat syahadat dengan keyakinan mantap akan mendapatkan pahala dan itu merupakan kunci dapatkan Surga
Sedangkan mengucapkan suatu ungkapan selamat yang tidak di syariatkan fan berlandaskan dari budaya kufur bisa mendapatkan dosa dan itu merupakan kunci dapatkan Neraka, Na'udzubillah...
Sahabat Sadarilah!
Sistem sekuler-demokrasi saat ini memang sudah "TERLALU KEJAM" menggerogoti aqidah umat muslim
Maka, agar aqidah kita tidak mudah tergerus oleh arus zaman sekuler saat ini
Sudah semestinya kita sebagai seorang muslim 'sadar' dan mau 'bekerja keras' untuk membentengi kuat aqidah kita dengan istiqomah mengkaji Islam dan mendakwahkan Islam
Tidak tertinggal, mari ikutlah berjuang bersama umat untuk mengadakan benteng perisai (junnah) dari seorang pemimpin amanah (khalifah) yang menjagai aqidah umat. [Wallahu'alam]
***
Mari sahabat sebarkan informasi ini.
Semoga bisa menjadi nasehat bagi diri sendiri, bisa menginspirasi kebaikan dan bisa menjadi amal jariyah untuk kita bersama. Jazakumullahu khairan katsiron
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami