Jumat, 29 Oktober 2010
Doc : oh Merapi..
hujan Abu pagi tadi (30 oktober 2010)
tebalnya hujan abu sampai radius 60 KM (detik.com)
halaman depan rumah jadi hamparan pantai abu (29 Oktober 2010)
relawan
keadaan peternak yang mengungsi
Lokasi Barak yang dipusatkan dibeberapa titik
Senin, 18 Oktober 2010
Aksi Nasional Refleksi Sumpah Mahasiswa DIY
Hanya dengan Syariah dan Khilafah Indonesia dapat terselamatkan
(18/10)Ditengah siang terik matahari yang menyilaukan kota Yogyakarta beberapa ratus para mahasiswa dari berbagai instansi universitas diantaranya UGM, UNY, Hamfara, UIN, STTNAS, UAD, dan kampus lainnya ikut turun aksi kejalan dengan rute start dari depan UIN jalan Solo sampai ke Bunderan UGM.
Aksi Nasional Refleksi Sumpah Mahasiswa yang dilakukan serentak di kota-kota besar ini merupakan Refleksi tepat satu tahun sumpah mahasiswa yang diadakan pada tahun lalu 18 Oktober 2009 di halaman Hall Basket Senayan Jakarta. Aksi yang bertemakan “Indonesia Dalam Bahaya” menjadi tema yang cocok dengan keadaan negeri kita saat ini, sadar atau tidak sadar keadaan Indonesia saat ini memang dalam keadaan yang berbahaya.
Tentunya kami sebagai mahasiswa melihat keadaan nasib Indonesia saat ini tidak tingal diam, Mahasiswa juga harus mau ikut turut serta dalam memikirkan keadaan Indonesia yang makin lama makin terpuruk, terpuruk akibat sistem Demokrasi yang sebenarnya sudah tidak layak lagi dipakai di negeri ini. Dalam aksinya mahasiswapun meneriakkan yel-yel “Demokrasi,,,Demokrasi,,Demokrasi,,Pasti Mati..!!! Khilafah.. Khilafah.. Janji Allah yang Pasti”, yel-yel ini secara tidak langsung menggambarkan kebobrokan sistem Demokrasi yang memang sudah borbok maka harus ada pengganti yaitu Khilafah yang bersistemkan Islam, kemudian yel-yel tersebut disahut dengan pekikan takbir yang menggelora. BKLDK Aksi turun kejalan bukan sembarang aksi, tapi kami aksi turun kejalan mempunyai tawaran solusi tuntas permasalahan Indonesia saat ini, bahkan tak hanya Indonesia tetapi juga solusi tuntas untuk permasalahan Negari-negeri muslim lainnya, tawaran solusi tuntas itu tak lain dan tak bukan adalah hanya dengan menerapkan Syariah dan menegakan kembali Khilafah.
Sebagai mahasiswa muslim yang mengIYA kan ISLAm sebagai Keyakinannya maka tentunya yang menjadi solusi segala permasalahan kehidupan saat ini adalah dengan Islam, islam menjadi solusi disini bukan maksudnya sholat, zakat, dll tapi Solusi ISLAM dengan menerapkan hukum ISLAM dalam segala Aspek.
Indonesia saat ini terjajah, karena apa? Karena sistem yang digunakan bukan sistem ISLAM, kenapa segala aspek bidang di Indonesia seperti bidang pemerintahan, Sosial, Ekonomi, Politik dll bermasalah, karena apa ? karena akar permasalahannya adalah tidak diterapkannya hukum Islam dalam aspek-aspek tersebut secara sempurna dan kesempurnaan terlaksananya penerapan Hukum Islam secara sempurna mau tak mau memang harus ada institusi penjagaan agar Islam dapat terterapkan yaitu dengan Negara Khilafah Islamiyah.
Dalam pernyataan salah satu orator dari UNY yaitu ust Wahyudi menyatakan bahwa “saat ini Indonesia dalam keadaan bahaya, bahkan memasuki stadium empat.
Rekan-rekan pemuda, nasehat saya adalah ambil dan waspadalah terhadap lima perkara, yang pertama yaitu masa muda sebelum masa tua, karena masa muda merupakan masa yang idealisme dapat terjaga dengan persoalan bangsa yang diuji. Dan yang memotori negeri adalah kaum pemuda, kota madinah didirikan oleh mayoritas pemuda. Sejarah mencatat bahwa Muhammad Al FAtih di baiat pada usia ke 22 tahun, karena keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Al Fatih mampu meraih bisyarah Rasulullah SAW dengan kabar bahwa konstantinopel akan ditakhlukkan dahulu daripada kota Roma. Dan inilah saatnya dengan melalui tangan-tangan anda untuk memperjuangkan Syariah dan tegaknya kembali Khilafah.
Bahkan presiden pertama Indonesia mengungkapkan “berikan aku 10 pemuda untuk mengubah Dunia”. Maka ingat pesan Rasulullah dan tauladanilah Rasulullah SAW.
Ada kisah inspiratif. Pada saat itu Muhammad Al Fatih menanyakan pada sahabat-sahabat kaum muslim yang berkumpul pada saat itu “Siapakah yang sampai saat ini belum pernah meninggalkan sholat wajib 5 waktu, maka duduklah” namun tidak ada satu sahabatpun yang kemudian duduk, kemudian ia menanyakan kembali “siapa yang setelah baligh hingga saat ini tidak pernah meninggalkan sholat sunnah tahajud, silahkan duduk” dan serentak tak ada satupun dari sahabat tadi yang berdiri kecuali Muhammad Al Fatih sang penakhluk Kota Konstantinopel. Ya Allah segera tegakkanlah Khilafah dengan tangan-tangan kami, semoga para pemerintahan dan pejabat negeri ini mendengar dan mau mengetuk dan membuka hatinya untuk tergerak turut mensolusikan permasalahan Indonesia dengan Islam serta penerapan kembali Syariah dan KHILAFAH.” Allahuakbar!!!
Aksi usai sekitar pukul 16.00 wib dengan suasana awan hitam yang sangat mendukung. Terjadi suatu fenomena, biasanya jika sudah mendung menghitam seperti keadaan ini sudah turun hujan, tapi ini tidak. Aksi ditutup dengan pembacaan ikrar sumpah mahasiswa dan dilanjutkan dengan doa penutup. Baru seusai dari penutup kemudian peserta bubar dan kemudian hujanpun turun dengan derasnya.Subhanallah, Allah Maha Menyaksikan.
Indonesia dalam Bahaya,,,
Suasana mendung
Sabtu, 16 Oktober 2010
Berpikir Sederhana . . .
Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa hasil buruan yang paling besar, yaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak pakai anjing pelacak atau jaring penyerat, tetapi menunggu di balik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.
Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan terbang hinggap di atas pohon kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, kelelawar itu pasti bisa diperolehnya. Tetapi si pemburu berpikir, "untuk apa merepotkan diri dengan seekor kelelawar? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar?"
Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti di depannya bahkan menjilat-jilat ujung tombaknya tetapi ia berpikir, "Ah, hanya seekor kancil, nanti malah tidak ada yang makan, sia-sia." Agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburupun mulai siaga penuh,tetapi ternyata, ah... kijang. Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia menunggu, tetapi tidak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur.
Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi ia sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget. Spontan ia berteriak, Rusa!!!" sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.
Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami. Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.
Demikian juga dengan kehidupan kita saat ini, terkadang kita masih dengan mudahnya menyepelekan hal kecil, Begitu dengan mudahnya kitapun tidak punya kepeduliaan dengan hal kecil, semoga kita dapat berproses menjadi orang yang tidak mudah menyepelekan hal-hal yang kecil, karena berproses bukan berarti diam . . .
Senin, 11 Oktober 2010
BATU KECIL . . .
Kadang jika kita hanya sekedar menyampaikan untaian nasehat, mungkin sebagian orang belum tersentuh. Namun tatkala dikemukakan sebuah kisah, barulah hati kita mulai tersentuh dan baru bisa menarik pelajaran. Semoga kisah berikut bisa menjadi pelajaran bagi kita semua
Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi.
Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya.
Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.
Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu...lalu bekerja kembali.
Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua pun memperoleh hasil yang sama. Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.
Allah kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepada-Nya. Seringkali Allah melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepada-Nya. Karena itu, agar kita selalu mengingat
kepada-Nya, Allah sering menjatuhkan "batu kecil" kepada kita.
HARI INI ADALAH ABADI
Seorang bijak pernah berkata, bahwa ada dua hari dalam hidup ini yang sama sekali tak perlu anda khawatirkan.
Yang pertama: hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja.
Yang kedua: hari esok. Hingga mentari esok hari terbit, anda tak tahu apa yang akan terjadi. Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari. Esok hari belum tiba; biarkan saja.
Yang tersisa kini hanyalah hari ini. Pintu masa lalu telah tertutup; pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri anda untuk hari ini. Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang abadi.
semoga dari kisah diatas dapat menjadi cambukkan untuk diri kita, untuk terus selalu berproses menjadi pribadi, pribadi yang lebih baik, pribadi yang ikut serta dalam memperbaiki peradaban saat ini.
terus bergerak, karena berproses bukan berarti diam :)
Jumat, 08 Oktober 2010
Khilafah akan Kembali!
Khilafah akan Kembali! Bagi yang meyakini dan ikut memperjuangkan!
The militants believe that controlling one country will rally the Muslim masses, enabling them to overthrow all moderate governments in the region, and establish a radical Islamic empire that spans from Spain to Indonesia.“ ( Goerge W. Bush)
Syabab.Com - Keruntuhan Uni Sovyet yang dikenal sebagai peristiwa bersejarah dan menunjukkan superioritas Kapitalisme terhadap Komunisme, adalah titik lahirnya babak baru dunia. Meskipun Komunisme sempat menarik simpati selama 70 tahun, ia runtuh dan kehilangan kepercayaan dari pengikutnya ketika kalah berlomba dalam persenjataan melawan Amerika Serikat (AS). Pemikir Barat seperti Francis Fukuyama menyatakan bahwa runtuhnya komunisme adalah akhir dan puncak dari perjalanan pemikiran manusia, yaitu Kapitalisme, yang terbukti mampu mengalahkan Komunisme sebagai satu-satunya penantang.
Tidak lama setelah peristiwa 911, Amerika Serikat memicu perang global terhadap terror. Ia pun segera menginvasi Afganistan dan Iraq. Namun dalam kurun waktu 5 tahun pendudukan AS terhadap dua negara tersebut, AS ternyata tidak mampu mengontrol stabilitas keamanan di sana. Padahal, sebelum jatuhnya komunisme, dunia Islam tidak dianggap sebagai tantangan yang berarti terhadap Kapitalisme. Akan tetapi, serangan terhadap Islam secara fisik maupun ideologis mulai meningkat tajam. Ironisnya, serangan dunia kapitalis (dimana rakyatnya sendiri sebetulnya juga mulai meragukan ideologi ini) justru mempercepat suatu proses perubahan yang akan mencapai titik puncak.
Dunia Muslim: Masa Lalu dan Kini
Semasa tergulingnya kekhilafahan yang berpusat di Turki pada tahun 1924, dunia muslim dijajah selama puluhan tahun. Inggris berhasil menyiasati bangsa Arab untuk memberontak terhadap Turki dengan bantuan keluarga Saud. Pemikiran intelektual yang menyerang Khilafah dan Islam, serta ketidakmampuan ulama Khilafah di Turki untuk menyikapi revolusi industri dan perkembangan jaman modern, membuat banyak kalangan muslim meragukan apakah Islam masih bisa diterapkan. Pandangan ini membidani lahirnya gerakan politik (seperti Turki Muda) yang pada akhirnya berhasil menghapus Islam itu sendiri. Sementara itu Afrika Utara masih diduduki penjajah selama ratusan tahun sejak jaman Napoleon. Gerakan Restorasi Khilafah yang penuh dengan pengorbanan pun sempat terjadi di India, tapi gagal menjadi pergerakan global.
Situasi saat itu dibentangkan oleh David Fromkin, Profesor dan ahli sejarah ekonomi University of Chicago dengan kata-katanya, “Massive amounts of the wealth of the old Ottoman Empire were now claimed by the victors. But one must remember that the Islamic empire had tried for centuries to conquer Christian Europe and the power brokers deciding the fate of those defeated people were naturally determined that these countries should never be able to organize and threaten Western interests again. With centuries of mercantilist experience, Britain and France created small, unstable states whose rulers needed their support to stay in power. The development and trade of these states were controlled and they were meant never again to be a threat to the West. These external powers then made contracts with their puppets to buy Arab resources cheaply, making the feudal elite enormously wealthy while leaving most citizens in poverty”[1]
“Kekayaan luarbiasa dari bekas Imperium Ottoman telah terampas oleh pemenang perang. Tapi jangan lupa, bahwa Imperium Islam berusaha selama berabad-abad untuk menundukkan Eropa (yang Kristen). Itu sebabnya para pemegang kekuasaan yang baru sudah selayaknya memastikan bahwa rakyat bekas Imperium Islam yang kini terkotak dalam berbagai negeri tidak boleh lagi bisa terorganisir kembali dan membuat ancaman terhadap kepentingan dan keamanan Eropa lagi. Sebagai aktor merkantilis, Inggris dan Perancis mengulang sejarah dengan membuat negeri-negeri boneka yang pemimpin-pemimpinnya selalu tergantung kepadanya untuk bisa mempertahankan kekuasaan. Kemajuan dan perdagangan negeri-negeri tersebut akan selalu dikontrol sehingga tidak akan pernah bisa bangkit dan menjelma menjadi ancaman yang berarti. Kekuatan asing membuat kontrak yang murah dengan penguasa boneka di tanah Arab, yang mengakibatkan timbulnya golongan feudal yang kaya raya dan golongan rakyat biasa yang terpuruk dalam kemiskinan.[1]”
Ketika dianalisa, negeri-negeri baru yang lahir dari serpihan Khilafah Uthmani adalah konstruksi artifisial yang tidak memiliki sistem yang konsisten dan terpadu (koheren). Kita cermati bahwa masyarakat muslim menjadi terpecah dalam menentukan nilai apa yang selayaknya menjadi dasar pembentukan masyarakatnya. Sebagian dari mereka tetap mengambil konsep Islam, sedang yang lain mengambil konsep Kapitalisme dan juga Nasionalisme. Malahan, masalah seperti kemiskinan, pengangguran, pembangunan, dan sengketa sosial laki-laki dan perempuan diselesaikan dengan kebudayaan setempat dan juga keputusan dari suku masing-masing. Itu sebabnya negeri-negeri boneka yang didirikan oleh bekas penjajahnya tidak akan mungkin maju, karena sumber pandangan hidupnya bermacam-macam dan tidak didasari oleh consensus yang disepakati bersama. Akhirnya, sumber daya alam dan manusianya pun tidak diatur dengan dasar dan langkah yang benar. Padahal tanpa dasar atau rujukan utama, negara tidak akan bergerak maju secara mantap ke depan.
Terlepas dari serangan dan tekanan kaum penjajah, umat muslim ternyata tidak begitu saja menerima kapitalisme sebagai dasar Negeri-negeri mereka. Hal ini terutama ketika ada aspek-aspek kapitalisme yang bertentangan secara gamblang terhadap aqidah Islam. Meskipun segala daya upaya Barat telah kerahkan untuk menyebarluaskan budaya asingnya di tanah muslim, seperti ide-ide kebebasan, umat islam tidak begitu saja menanggalkan sistem sosial yang berdasarkan Islam dan masih mempertahankan sentimen keislaman. Malahan secara keyakinan, umat islam masih mempertahankannya dan tidak mengadopsi akidah dialektika materialistis maupun akidah sekularisme. Maka bisa dinyatakan bahwa umumnya umat islam tidak meninggalkan pandangan hidupnya, meski pemahaman umat terhadap Islam itu sendiri juga masih bermasalah.
Di sisi lain, meskipun umat ini lemah dalam kemampuannya menggali konsep-konsep dan prinsip-prinsip Islam yang murni, umat islam umumnya rindu untuk hidup dibawah naungan Islam kembali. Ambil contoh, Turki, sebagai satu-satunya Negara yang menghapus Islam sama sekali dari konstitusinya. Mustafa Kemal Ataturk berusaha untuk menghancurkan Islam di Turki dan dia pikir rakyat Turki benci terhadap tradisi keislaman. Kenyataannya, hanya dalam kurun beberapa dekade saja, tekanan terhadap rezim Turki mulai menguat dan di tahun 1950, rezim tersebut mulai menggunakan sentimen keislaman untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Di tahun 1970, Turki memiliki politisi yang duduk di kabinet, Necmettin Erbakan, seorang individu yang sudah terkenal dengan latar belakang keislaman.
Selama 12 tahun terakhir, rakyat Turki memilih pemerintah yang ‘Pro Islam’ bukan cuma sekali, tapi justru dua kali. Ini membuktikan bahwa sentimen keIslaman masih membara di Turki. Tidak kurang Menteri Negara Amerika Madeleine Albright di tahun 1997 menyesalkan ‘kemunduran Turki dari sekularisme.’ Itu sebabnya dinas militer Turki selalu membersihkan jajarannya dari setiap individu yang memiliki pengaruh atau terpengaruh dengan semangat keIslaman. Jadi, rakyat Turki tidak pernah mengadopsi Kapitalisme, yang telah lama sekali mendominasi sistem politik Turki, dan justru sekarang bergerak menuju untuk kembali ke Islam – suatu fakta yang berbeda sejak 1924. Turki hanya baru satu dari banyak contoh lainnya. Pengaruh Islam di Aljazair sedemikian dahsyatnya hingga timbulnya kemenangan FIS. Demikian pula,karena cintanya dengan Islam, rakyat Afganistan mendirikan sistem Emirat, meski bukan Khilafah, yang didasarkan pada Islam.
Apa yang kita saksikan sekarang adalah reaksi muslim sebagai satu tubuh dalam menyikapi serangan yang menimpa saudara-saudaranya. Meskipun muslim di Palestina sendiri sedang terjajah, mereka tetap menyuarakan solidaritas mereka dengan kaum muslim lainnya di Afganistan dan Iraq. Muslim merasa muak dengan konsep ‘kebebasan berpendapat’, yang sering dikutip sebagai tameng dalam melawan Islam, sebagaimana terlihat dari penerbitan komik tentang Nabi Muhammad Saw di Eropa.
Pertanyaannya, kalau nilai-nilai yang didambakan umat Islam ini, berbeda dari nilai-nilai asing yang diterapkan padanya, mengapa umat ini terikat dengan nilai-nilai asing tersebut dan membiarkan para penguasanya menerapkan nilai-nilai asing itu juga? Jawabannya, para penguasa di negeri-negeri muslim tidak mendasarkan kekuasaan mereka pada hubungan yang dekat dengan rakyatnya, tetapi dengan kekejaman dan siksaan untuk mengontrol rakyatnya. Hal ini sudah sedemikian jelas dan sudah berjalan sekian lama tanpa perubahan.
Menjurangnya jarak antara Umat dengan Penguasanya
Kalau kita lihat sejarah dunia Muslim dan rezim yang menguasainya, kita bisa lihat tren yang menunjukkan naiknya ketegangan antara para penguasa dengan rakyatnya, dimana umat Islam memegang konsep dan sentimen yang berbeda dengan yang diambil dan diterapkan oleh para penguasa. Di Pakistan, Pervez Musharraf berusaha memperkenalkan budaya Barat dengan konsep ‘enlightened moderation’ (moderat yang tercerahkan), yang ternyata ditolak mentah-mentah. Kita juga lihat bagaimana Turki menolak kerjasama militer dengan AS yang di iming-imingi bantuan senilai 20 trilyun dolar menjelang pecahnya perang Teluk kedua, karena rakyat Turki melihat kerjasama tersebut akan digunakan untuk membunuh Muslim di Iraq. Kita juga lihat bagaimana usaha penguasa Muslim untuk menormalisasi hubungan dengan Israel selalu gagal.
Perbedaan jarak antara penguasa dan rakyatnya tidak terjadi satu abad yang lau, dimana Jamal Abdul Nasser (pemimpin Mesir di tahun 60an) didukung penuh oleh rakyatnya. Dia dianggap pahlawan Arab karena dia berani mengambil alih Kanal Suez dari Inggris dan melawan Israel. Rakyat muslim percaya bahwa Jamal Abdul Nasser mewakili mereka. Muslim juga menyanjung Yasser Arafat sebagai singa Islam, dan Arafat juga bisa memanipulasi ratusan ribu pemuda muslim untuk berjihad melawan penjajah Israel. Hingga akhir 1980an, rakyat muslim di negeri Teluk pun tidak terlalu peduli dengan apa yang dilakukan penguasanya seperti Raja Fahd dan penguasa negeri Teluk lainnya, karena kesejahteraan minyak dan dukungan serta pengaruh ulama Saudi. Hal yang sama juga terlihat di belahan dunia muslim lainnya. Relasi antara para penguasa dan rakyatnya selalu lemah, dan rakyat menjadi apatis karena banyak sekali faktor. Kelemahan ini sempat tertutupi dengan nasionalisme Arabisme dan ide-ide asing seperti Ba’athisme dan Sosialisme. Di negeri-negeri Teluk, kesejahteraan ekonomi menutupi kesenjangan antara penguasa dan rakyat, yang mulai berakhir sejak jatuhnya Komunisme.
Dengan jatuhnya komunisme di tahun 1990, Islam menjadi fokus baru karena potensinya untuk menghadang kemajuan Kapitalisme. Bekas Sekjen NATO, Willie Claes menyatakan, “The Alliance has placed Islam as a target for its hostility in place of the Soviet Union.” (NATO menjadikan Islam sebagai target karena ia biang permusuhan di negeri-negeri bekas Uni Sovyet). Muslim bagaimanapun mampu membentengi diri mereka dari serangan budaya dan mempertahankan Din mereka. Pertentangan ini menyebabkan runtuhnya peradaban Barat di benak kaum muslimin.
Kini, kehancuran Peradaban Barat melahirkan perlawanan terhadap Islam. Amerika mulai menyadari bahwa penjajahan kultural sudah gagal dan sekarang membutuhkan pendudukan militer secara langsung. Paul Wolfowitz berkata dalam konferensi pers di Singapura, “It’s true that our war against terrorism is a war against evil people, but it is also ultimately a battle for ideals as well as a battle of minds.”[2] (Memang betul bahwa perang kami kobarkan melawan teror adalah perang melawan orang jahat, tetapi juga adalah perang gagasan dan perang pemikiran)
Karena umat muslim menolak pandangan Barat tentang kehidupan, umat secara alami tentu berharap untuk kembali ke penataan kehidupan secara Islam. Sementara itu para penguasa justru menolak dan menerapkan budaya dan agenda Barat, maka tidak heran kalau antara Penguasa dan Rakyat terjadi pertentangan sudut pandang yang sangat bertolak belakang.
Peristiwa yang terjadi 20 tahun terakhir mulai membuka kedok para penguasa dan menyatukan umat secara luarbiasa. Sebelum perang teluk, umat muslim tidak menyadari kebencian Amerika terhadap Islam. Para pemikir dan ulama di dunia muslim pun tidak menyadari pengkhianatan para penguasa dan tidak melihat Barat sebagai musuh. Namun sejak pecahnya perang Teluk yang pertama, sebagai alasan untuk melawan invasi Iraq terhadap Kuwait, kebencian Amerika dan pengkhianatan penguasa menjadi jelas terlihat. Rezim penguasa negeri Teluk kehilangan legitimasinya, ketika membiarkan tentara Amerika memasuki wilayah mereka dengan membangun pangkalan militer di Hijaz. Demikian pula ulama Saudi yang mendukung keberadaan tentara Amerika juga kehilangan legitimasi mereka. Muslim mulai melihat kesenjangan antara mereka dengan penguasa.
Sekarang kita bisa lihat bagaimana para penguasa muslim terperangkap secara politik: antara kepatuhan untuk melayani kepentingan Barat dan Amerika, dan ketakutan untuk dilucuti kekuasaannya oleh rakyatnya sendiri. Mereka tidak berani mengirim pasukan melawan Iraq karena sentimen rakyat; mereka menyetujui perang Teluk meski mendongkol; dan mereka selalu hidup dalam ketakutan terhadap perubahan. Muslim di seluruh dunia menolak usaha Amerika dan melihatnya sebagai permusuhan yang sudah selayaknya dilawan. Mereka juga melihat Penguasanya dengan kebencian dan tidak ingin diperintah lagi sebagaimana terlihat dengan Pervez Musharraf di Pakistan.
Awal dari kejatuhan para pengkhianat
Perilaku para penguasa pengkhianat mulai menunjukkan tanda-tanda untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing. Yasser Arafat memerintahkan penembakan terhadap rakyatnya sendiri ketika mereka mendukung Usama bin Laden melawan perang Amerika di Afganistan. Tentara Yordania menyeberang perbatasan dan membunuhi tentara Israel dalam fase Intifadah kedua. Hamid Karzai memaksa untuk menggunakan tentara Amerika sebagai satpam ketimbang menggunakan rakyatnya sendiri sehingga bisa lolos dari berbagai ancaman pembunuhan. Pervez Musharraf pun selalu memerintahkan untuk mengosongkan jalan sebelum dia melewatinya, karena khawatir akan dibunuh oleh rakyatnya sendiri. Raja Abdullah dari Yordania memerintahkan kehancuran kota Ma’an karena penduduknya berani melawan pemerintah. Menteri Luar Negeri Mesir sempat dilempari sandal ketika ia memasuki masjid Al Aqsa di tahun 2005 seusai rapat dengan Israel. Dan jangan lupa, kita selalu melihat sandiwara OKI dan KTT Puncak Liga Arab, dimana para perwakilan negeri-negeri tersebut tampak ‘garang’ melawan Amerika agar rakyatnya menjadi gembira. Bahkan di tahun 2002 ada usaha kudeta yang dilakukan oleh perwira Pakistan dan Yaman, yang digagalkan oleh kedatangan tentara Amerika- suatu contoh yang tentu tidak suka didengar oleh para penguasa muslim.
Itu semua baru sedikit contoh yang menunjukkan mulai melemahnya kontrol kekuasaan yang dipegang para penguasa muslim. Maka para penguasa pun mulai menyadari bahwa mereka harus menerapkan apa yang rakyatnya dambakan, atau menghadapi perubahan. Ini pun juga disadari oleh Amerika dan Dunia.
Barat mempertahankan Ideologinya
Pengalaman sejarah Kapitalisme dalam mempertahankan eksistensi dan superioritasnya adalah dengan menetralisir pemikiran asing yang mengancamnya. Perang Dingin adalah contoh bagus. Pertahanan kapitalisme dilakukan dengan pembersihan politisi Amerika yang diduga merupakan simpatisan komunis yang dipimpin Senator McCarthy, propaganda anti komunis yang berlabel ‘red-scare’ (ancaman merah), dan persaingan penguasaan antariksa dan persenjataan. Inggris saat ini mempertahankan dirinya dengan memproduksi cerita bohong terhadap siapapun yang menentang ‘British Values’ (nilai-nilai Inggris) dengan melabelnya sebagai berbahaya, ekstrimis, radikal, fundamentalis, dan potensi teroris serta ancaman terhadap negara. Maka negara-negara Barat tidak segan untuk mentargetkan komunitas muslim rakyatnya dengan menyadap telpon, memonitor tingkah laku dan latar belakangnya, dan memenjarakan mereka meski hanya dengan dugaan bahkan ketika tidak terbukti melakukan kasus kriminalitas.
Perang Afganistan dan Iraq membuktikan kepada para pemikir bahwa Kapitalisme tidak mengakar di dunia Muslim, malahan cerita disambutnya serdadu AS oleh rakyat Iraq adalah cerita yang dibuat-buat oleh mesin propaganda AS sendiri. Maka bukan kebetulan apabila target utama ‘perang melawan teror’ adalah negeri-negeri dimana islam dipeluk oleh mayoritas penduduk dan menjadi dasar atas pemerintahan Islam masa depan, disamping itu juga merupakan wilayah yang kaya dengan sumber daya alam seperti gas dan minyak bumi.
Bukan juga suatu kebetulan, dimana dokumen Pentagon, Quadrennial Review terbitan tahun 2002 dan 2006, menjadikan muslim, negeri-negeri muslim, dan Islam dalam berbagai corak dan bentuknya adalah ancaman terhadap keamanan AS. Pejabat teras AS sendiri juga percaya bahwa ancaman ideologis terhadap supremasi Kapitalisme adalah ‘Islam yang terpolitisir’, dan AS serta sekutunya tidak bisa tinggal diam dan membiarkan umat muslim dunia merealisasikan tujuan politiknya dengan membangun Khilafah.
Maka, pembuat kebijakan politik senior seperti George W Bush ‘memperingatkan’ konsekuensi dari pembentukan kembali Khilafah. Bush dalam pidato kenegaraan bulan Oktober 2005 berkata, “The militants believe that controlling one country will rally the Muslim masses, enabling them to overthrow all moderate governments in the region, and establish a radical Islamic empire that spans from Spain to Indonesia.” (Kaum militan yakin bahwa dengan menguasai satu negara, ia mampu mengajak dan meraih dukungan seluruh umat muslim, menumbangkan rezim moderat, dan membentuk imperium radikal yang terbentang dari Spanyol hingga Indonesia).
Donald Rumsfeld, dalam invasi ke Iraq pun mengkonfirmasi, ”Iraq would serve as the base of a new Islamic Caliphate to extend throughout the Middle East and which would threaten the legitimate governments in Europe, Africa, and Asia. This is their plan. They have said so. We make a terrible mistake if we fail to listen and learn. It is for these reasons America has imposed a Viceroy of the Middle East because the Muslim rulers cannot be propped up by an outside force for much longer.” (Iraq akan menjadi pusat kekhilafahan Islam yang baru, yang akan menjadi ancaman terhadap pemerintahan yang sah di Eropa, Afrika dan Asia. Ini adalah rencana mereka. Mereka telah menyatakannya. Kita akan melakukan kesalahan fatal apabila kita gagal untuk gagal untuk belajar dan membuka kuping kita lebar-lebar. Inilah alasannya, Amerika telah menetapkan perwakilan tetap di Timur Tengah karena penguasa muslim sendiri tidak bisa didukung selamanya oleh kekuatan asing)
Umat Muslim kini siap untuk berubah, ia tolak pandangan Kapitalis, dan ingin hidup dibawah bendera Islam dalam lingkup negara dan masyarakat. Perasaannya telah menyatu dengan Islam dan terbukti ketika Barat menyerang Islam. Muslim di dunia tidak lagi melihat para penguasanya tidak lagi mewakili aspirasi mereka; bahkan jurang antara umat dan pemimpin semakin dalam. Kenyataan dan gejolak dunia yang terjadi sekarang, pada akhirnya akan mengarah pada perubahan kepemimpinan yang mewakili aspirasi umat itu sendiri. Fakta perubahan dan pengalaman sejarah mengatakan bahwa kita berdiri di ambang perubahan.
Apa yang memberikan motivasi kepada mereka yang akan menggerakkan terjadinya perubahan ini hingga rela bekerja secara ekstra keras, tidak lain adalah perasaan umat secara keseluruhan, dimana ia adalah sumber dukungan dan faktor penguat kepercayaan diri. Di dunia muslim, mereka adalah anggota jajaran angkatan bersenjatanya. Kita bisa lihat kudeta yang telah terjadi berkali-kali yang dipimpin oleh para perwira yang mendambakan perubahan. Pakistan, Qatar, Tunisia, Iraq, dan Afghanistan adalah contoh negeri-negeri yang para perwiranya dan tokoh-tokoh masyarakatnya yang berpengaruh telah mencoba untuk merubah kepemimpinan dalam waktu 12 tahun terakhir.
Berbagai cara dan usaha yang Barat tempuh untuk memecah belah Umat dan mereformasi Islam sehingga bisa menghentikan hembusan angin perubahan adalah bukti yang tidak terbantahkan di benak setiap muslim bahwa Kapitalisme sedang menguras seluruh daya dan upaya serta berjuang mati-matian mempertahankan dirinya. Di Barat, para politisi dan pemikir secara terbuka berani menghujat Islam; menyerang sisi politik dari Islam yang akan mengarah kepada sistem pemerintahan. Badan intelijen AS pun memperkirakan jangka waktu yang lama untuk menduduki dunia muslim dan menyiapkan mobilisasi kekuatan militer cepat tanggap (rapid mobile deployment forces). Tindakan dan rencana seperti ini menguatkan sinyalemen Nabi Muhammad saaw dalam hadith yang berbunyi:
“Ada kenabian di tengah-tengah kalian. Dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia pun mencabutnya, jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian ada kekhalifahan berdasarkan tuntunan Nabi, maka dengan kehendak Allah, ia pun akan tetap ada, lalu Dia mencabutnya, jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian ada penguasa yang zalim, maka dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia pun mencabutnya, jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian ada penguasa diktator, maka dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia pun mencabutnya, jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian akan ada khilafah berdasarkan tuntunan Nabi. Lalu, beliau pun diam.” (Musnad Imam Ahmad (v/273)) [Rusydan/KCom/Syabab.Com]
so what should we do ?
pastikan andalah yang menjadi salah satu orang yang ikut memperjuangknanya
,,karena suatu kemenangan Islam adalah suatu keniscayaan, keniscayaan yang harus diperjuangkan dengan pengorbanan segala hal bahkan sampai tetes darah penghabisan.
let's struggle for Khilafah.Allahukabar!!!
.
Jumat, 01 Oktober 2010
karena Dakwah adalah Cinta
Memang seperti itu dakwah...
Dakwah adalah cinta...
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu...
Sampai pikiranmu...
Sampai perhatianmu...
Berjalan, duduk, dan tidurmu...
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah.
Tentang umat yg kau cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu.
Sampai tulang belulangmu.
Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu.
Tubuh yg luluh lantak diseret-seret.
Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.
Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah.
Beliau memang akan tua juga.
Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yang diturunkan Allah.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz.
Dia memimpin hanya sebentar.
Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung.
Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah.
Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja.
Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok.
Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal.
Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik.Kepalanya sampai botak.
Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik?
Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.
Dakwah bukannya tidak melelahkan.
Bukannya tidak membosankan.
Dakwah bukannya tidak menyakitkan.
Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.
Tidak! Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.
Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani, justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana.
Pun mereka pergi, akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.
Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.
Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.
Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar.
Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman.
Karena itu kamu tahu. Pejuang yang heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk, sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang. “
Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta.
Mengajak kita untuk terus berlari.
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”
Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada akhirnya salah satu harus mengalah.
terus berjuang sampai kemuliaan itu kembali gemilang
terus bersemangat semasih raga ini masih ada dalam badan
sungguh kemenangan itu adalah suatu keniscayaan, yang harus diperjuangkan dengan pengorbanan bahkan sampai tetes darah penghabisan.
Terus bergerak, Karena berproses bukan berarti diam . . .
.
Kisah seorang Istri kecanduan chatting
Kadang jika kita hanya sekedar menyampaikan untaian nasehat, mungkin sebagian orang belum tersentuh. Namun tatkala dikemukakan sebuah kisah, barulah hati kita mulai tersentuh dan baru bisa menarik pelajaran. Semoga kisah berikut bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Kisah Bincang-bincang Seorang Istri di Dunia Maya
Kisah ini terjadi di Lebanon berdasarkan apa yang saya dengar lewat kajian bersama ustadz di majelis ilmu syar’i … Ustadz menguraikan kisah ini agar bisa menjadi perhatian bagi muslimah di sini (Sydney) agar mereka berhati-hati terhadap chatting ini dan tidak melayani sapaan dari laki-laki yang suka iseng menggoda lewat chatting ini…
Beliau adalah seorang wanita muslimah yang alhamdulillah Allah karuniakan kepadanya seorang suami yang baik akhlak dan budi pekertinya. Di rumah ia pun memilki komputer sebagaimana keluarga muslim lainnya di mana komputer bukan lagi merupakan barang mewah di Lebanon. Sang suami pun mengajari bagaimana menggunakan fasilitas ini yang akhirnya ia pun mahir bermain internet. Yang akhirnya ia pun mahir pula chatting dengan kawan-kawanya sesama muslimah.
Awalnya ia hanya chatting dengan rekannya sesama muslimah, … hingga pada suatu hari ia disapa oleh seorang laki-laki yang mengaku sama-sama tinggal dikota beliau.Terkesan dengan gaya tulisannya yang enak dibaca dan terkesan ramah. Sang muslimah yang telah bersuami ini akhirnya tergoda pada lelaki tersebut.
Bila sang suami sibuk bekerja untuk mengisi kekosongan waktunya, ia akhirnya menghabiskan waktu bersama dengan lelaki itu lewat chatting, … sampai sang suami menegurnya setiba dari kerja mengapa ia tetap sibuk di internet. Sang istri pun membalas bahwa ia merasa bosan karena suaminya selalu sibuk bekerja dan ia merasa kesepian, … ia merahasiakan dengan siapa ia chatting .. khawatir bila suaminya tahu maka ia akan dilarang main internet lagi…. Sungguh ia telah kecanduan berchatting ria dengan lelaki tersebut.
Fitnah pun semakin terjadi di dalam hatinya, .. ia melihat sosok suaminya sungguh jauh berbeda dengan lelaki tersebut, enak diajak berkomunikasi, senang bercanda dan sejuta keindahan lainnya di mana setan telah mengukir begitu indah di dalam lubuk hatinya.
Duhai fitnah asmara semakin membara, … ketika ia chatting lagi sang laki-laki itu pun tambah menggodanya, .. ia pun ingin bertemu empat mata dengannya. Gembiralah hatinya, .. ia pun memenuhi keinginan lelaki tersebut untuk berjumpa. Jadilah mereka berjumpa dalam sebuah restoran, lewat pembiacaran via darat mereka jadi lebih akrab. Dari pertemuan itu akhirnya dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya.
Hingga akhirnya si lelaki tersebut telah berhasil menawan hatinya. Sang suami yang menasehati agar ia tidak lama-lama main internet tidak digubrisnya. Akhirnya suami wanita ini menjual komputer tersebut karena kesal nasehatnya tidak di dengar, lalu apa yang terjadi ?? Langkah itu (menjual komputer) membuat marah sang istri yang akhirnya ia pun meminta cerai dari suaminya. Sungguh ia masih teringat percakapan manis dengan laki-laki tersebut yang menyatakan bahwa ia sangatlah mencintai dirinya, dan ia berjanji akan menikahinya apabila ia bercerai dari suaminya.
Sang suami yang sangat mencintai istrinya tersebut tentu saja menolak keputusan cerai itu. Karena terus didesak sang istri akhirnya ia pun dengan berat hati menceraikan istrinya. Sungguh betapa hebatnya fitnah lelaki itu. Singkatnya setelah ia selesai cerai dengan suaminya ia pun menemui lelaki tersebut dan memberitahukan kabar gembira tentang statusnya sekarang yang telah menjadi janda. Lalu apakah si lelaki itu mau menikahinya sebagaimana janjinya???
Ya ukhti muslimah dengarlah penuturan kisah tragis ini, … dengan tegasnya si lelaki itu berkata, “Tidak!! Aku tidak mau menikahimu! Aku hanya mengujimu sejauh mana engkau mencintai suamimu,ternyata engkau hanyalah seorang wanita yang tidak setia kepada suami. Dan, aku takut bila aku menikahimu nantinya engkau tidak akan setia kepadaku! Bukan ,..bukan..wanita sepertimu yang aku cari, aku mendambakan seorang istri yang setia dan taat kepada suaminya..!”
Lalu ia pun berdiri meninggalkan wanita ini, .. sang wanita dengan isak tangis yang tidak tertahan inipun akhirnya menemui ustadz tadi dan menceritakan Kisahnya…. Ia pun merasa malu untuk meminta rujuk kembali dengan suaminya yang dulu … mengingat betapa buruknya dia melayani suaminya dan telah menjadi istri yang tidak setia.
[Sumber : http://jilbab.or.id/archives/403-bercerai-dari-suami-akibat-kecanduan-chatting/ ]
Jika seseorang betul-betul merenungkan kisah di atas, tentu saja dia akan menggali beberapa pelajaran berharga. Itulah di antara bahaya chatting dengan lawan jenis yang tidak mengenal adab dalam bergaul. Lihatlah akibat chatting dengan lawan jenis, di sana bisa terjadi perceraian antara kedua pasangan tersebut disebabkan si istri memiliki hubungan dengan pria kenalannya di dunia maya.
Di pelajaran lainnya adalah hendaknya selalu ada pengawasan dari kepala keluarga terhadap anggota keluarganya. Kepala keluarga seharusnya dapat memberikan batasan terhadap pergaulan anggota keluarganya termasuk istrinya, apalagi dalam masalah penggunaan internet. Inilah pelajaran yang mesti diperhatikan oleh seorang suami sebagai kepala keluarga.
Adapun untuk anggota keluarga yaitu istri dan anak, hendaklah mereka selalu merasa mendapatkan pengawasan dari Allah subahanahu wa ta’ala. Hendaklah mereka meyakini bahwa Allah Ta’ala mengetahui segala yang nampak maupun yang tersembunyi. Sehingga Allah mengetahui segala apa yang mereka lakukan. Karena Allah-lah Maha Mengetahui dan Maha Melihat dengan sifat kesempurnaan. Tentu saja sikap selalu merasa penjagaan dari Allah ini bisa muncul jika seseorang telah dibekali dengan aqidah dan tauhid yang benar. Itulah pentingnya pendidikan aqidah pada keluarga.
Selain itu pula, istri mesti diluruskan tatkala dia berada dalam kekeliruan. Istri mesti diluruskan dengan lemah lembut dan harus berhati-hati dalam menasehatinya.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا ، فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَىْءٍ فِى الضِّلَعِ أَعْلاَهُ ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ
خَيْرًا
“Bersikaplah yang baik terhadap wanita karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk. Bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk tersebut adalah bagian atasnya. Jika engkau memaksa untuk meluruskan tulang rusuk tadi, maka dia akan patah. Namun, jika kamu membiarkan wanita, ia akan selalu bengkok, maka bersikaplah yang baik terhadap wanita.” (HR. Bukhari no. 5184)
Juga perlu diketahui bahwa kerusakan yang terjadi akibat chatting di atas bukanlah bisa terjadi hanya pada wanita. Kerusakan semacam itu pun sebenarnya dapat terjadi pada laki-laki. Oleh karena itu, perlu sekali diberitahukan kepada pembaca sekalian beberapa adab-adab yang mesti diperhatikan ketika bergaul dengan lawan jenis. Karena tidak memperhatikan beberapa adab berikut inilah terjadi keretakan rumah tangga atau mungkin bagi yang belum menikah pun bisa terjadi kerusakan dengan terjerumus dalam perantara-perantara menuju zina atau bahkan bisa terjerumus dalam zina. Na’udzu billahi min dzalik.
Beberapa Adab yang Mesti Diperhatikan dalam Pergaulan dengan Lawan Jenis (Yang Bukan Mahrom)
Pertama, menjauhi segala sarana menuju zina
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ [17] : 32)
Kedua, selalu menutup aurat
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59)
Ketiga, saling menundukkan pandangan
Allah memerintahkan kaum muslimin untuk menundukkan pandangan ketika melihat lawan jenis. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ
“Katakanlah kepada laki – laki yang beriman :”Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An Nuur [24] : 30 )
Dalam lanjutan ayat ini, Allah juga berfirman,
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya” (QS. An Nuur [24] : 31)
Keempat, tidak berdua-duaan
Dari Ibnu Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ
“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama mahromnya.” (HR. Bukhari, no. 5233)
Kelima, menghindari bersentuhan dengan lawan jenis
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا
الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)
Keenam, tidak melembutkan suara di hadapan lawan jenis
Allah Ta’ala berfirman,
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا
“Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu melembutkan pembicaraan sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit (syahwat) dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS. Al Ahzab: 32). Perintah ini berlaku bukan hanya untuk istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun juga berlaku untuk wanita muslimah lainnya.
Lalu bagaimana dengan adab chatting dengan lawan jenis? Hal ini dapat pula kita samakan dengan telepon, SMS, pertemanan di
friendster dan pertemanan di facebook.
Jawabnya adalah sama atau hampir sama dengan adab-adab di atas.
Pertama, jauhilah segala sarana menuju zina melalui pandangan, sentuhan dan berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahrom.
Kedua, tutuplah aurat di hadapan bukan mahrom.
Sehingga seorang muslimah tidak menampakkan perhiasan yang sebenarnya hanya boleh ditampakkan di hadapan suami. Contoh yang tidak beradab seperti ini adalah berbusana tanpa jilbab atau bahkan dengan busana yang hakekatnya telanjang. Inilah yang banyak kita saksikan di beberapa foto profil di FB atau friendster. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada mereka.
Ketiga, tundukkanlah pandangan.
Bagaimana mungkin bisa saling menundukkan pandangan jika masing-masing orang memajang foto di hadapan lawan jenisnya? Wanita memamerkan fotonya di hadapan pria. Mungkinkah di sini bisa saling menundukkan pandangan? Oleh karena itu, alangkah baiknya jika foto profil kita bukanlah foto kita, namun dengan foto yang lain yang bukan gambar makhluk bernyawa. Tujuannya adalah agar foto wanita tidak membuat fitnah (godaan) bagi laki-laki, begitu pula sebaliknya. Di antara bentuk menundukkan pandangan adalah janganlah
menggunakan webcamp selain dengan sesama jenis saja ketika ingin melakukan obrolan di dunia maya.
Keempat, hati-hatilah dengan berdua-duaan bersama lawan jenis yang bukan mahrom.
Jika seorang pria dan wanita melakukan pembicaraan via chatting, telepon atau sms –tanpa ada hajat (keperluan)-, itu sebenarnya adalah semi kholwat (semi berdua-duaan). Apalagi jika di dalamnya disertai dengan kata-kata mesra dan penuh godaan sehingga membangkitkan nafsu birahi. Dan jika memang ada pembicaraan yang dirasa perlu antara pria dan wanita yang bukan mahrom, maka itu hanya seperlunya saja dan sesuai kebutuhan. Jika tidak ada kebutuhan lagi, maka pembicaraan tersebut seharusnya dijauhi agar tidak terjadi sesuatu yang bisa menjurus pada yang haram.
Kelima, janganlah melembutkan atau mendayu-dayukan suara atau kata-kata di hadapan lawan jenis.
Penyimpangan dalam adab terakhir ini, kalau diterapkan dalam obrolan chatting adalah dengan kata-kata yang lembut atau mendayu-dayu dari wanita yang menimbulkan godaan pada pria. Contoh menggunakan kata-kata yang sebenarnya layak untuk suami istri seperti “sayang”, dsb.
Jika setiap muslim mengindahkan adab-adab di atas, maka tentu saja dia tidak akan terjerumus dalam perbuatan dosa dan tidak akan mengalami hal yang serupa dengan kisah di atas dengan izin Allah.
Kami ingatkan pula bahwa tulisan ini bukanlah hanya kami tujukan kepada kaum hawa saja, namun kami juga tujukan pada para pria agar mereka juga memperhatikan adab-adab di atas. Jadi janganlah tulisan ini dijadikan sebagai sarana untuk memojokkan wanita atau para istri, namun hendaklah dijadikan nasehat untuk bersama.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan sifat ketakwaan, memberi kita petunjuk dan kecukupan. Semoga Allah melindungi dan menjaga keluarga kita dari hal-hal yang haram dan mendatangkan murka Allah. Semoga risalah ini dapat bermanfaat bagi kaum muslimin. Wa shallallahu wa sallamu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. Walhamdulillahir rabbil ‘alamin.
***
*Artikel http://rumaysho.com/
.
Langganan:
Postingan (Atom)