Begitu miris melihat banyak berita tentang perempuan yang dijadikan eksploitasi komoditas, perempuan dijadikan korban dan anehnya perempuan mudah dibodohi. Ada lagi hal yang membuatku ingin berteriak keras dan ingin segera keluar dari kubangan ini, ketika kehormatan perempuan mudah digadaikan hanya untuk memenuhi kepuasan para lelaki hidung belang, para pacarnya yang tidak halal baginya dan hanya mengejar materi belaka. Sungguh parah yang luar biasa, ditambah lihatlah akan marak dan menjamurnya kasus freesex, kasus penjualan orang, kasus lokalisasi, kasus aborsi, kasus bunh diri dan masih banyak lagi lainnya. Dan ini posisi perempuanlah yang dijadikan korban. Lagi-lagi perempuan mudah untuk dibodohi. Sungguh sesak dan ingin berteriak keras dan lantang "benar-benar demokrasi sistem gila, sistem bobrok sebobroknya sistem!". Lantas mau apa lagi yang bisa dipertahankan pada demokrasi kini, sadarlah wahai saudaraku, jangan mau bungkam mulut dan tutup mata hanya karna buaian "atas nama hak asasi manusia", omong kosong itu semuanya!
Biarkan aku marah dalam kemarahanku
Biarkan aku kepayah melihat fenomena itu
Selalu ada harapan untuk mendapatkan jalan kaluar
Satu harapan itu hanyalah kembali kepada aturan Allah, yang kelak akan memberikan barokah dari langit dan bumi ini. Jika saat ini masih ada yang bilang mengganti demokrasi itu SULIT maka fahamilah kesulitan itu bukan terletak pada "ketidak mampu kita" namun terletak pada perjuangan melawan arus "Individu VS Sistem". Maka sungguh urgent bagi kita untuk mengakhiri kebiadaban sistem demokrasi ini dengan cara mengadakan skup sistem tandingannya yang sama-sama bentuknya sistem yakni sistem ISLAM dibawah naungan Negara ISLAM.
Ku tegaskan kembali ini adalah hal yang urgent, sistem saat ini harus segera diganti dengan SISTEM ISLAM. Makaku tak tahu harus memberi tahu apa lagi, kalau bukan hanya dengan mengganti sistem. Jika anda sudah ada asa untuk pengubah kondisi kini, maka langkah yang selanjutnya kita tempuh adalah istiqomah untuk menjadikan ideologi Islam sebagai benteng individu dan membawanya untuk bisa diemban oleh Negara.
tak sabar untuk melihat #DemokrasiMati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami