Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria
Kini dengarkanlah…
Kini dengarkanlah…
Beberapa bait dari lirik The Brothers diatas seolah telah
mengundang kembali rasa dan aura solidnya bertemu dengan orang-orang hebat.
Sungguh, betapa senang rasanya apabila kita hidup di dunia bisa dipertemukan
dengan sahabat yang mau berbagi dalam suka dan duka. Kita tentu akan bahagia
bisa bertemu dengan orang-orang yang bisa menguatkan kita. Kala diri ini merasa
lengah, mereka hadir untuk mengajak melangkah.
Kala diri mulai jera ber-asa, mereka hadir menyemangati untuk jangan
putus asa. Beruntungnya aku, mereka adalah sahabat-sahabat yang bisa
mengingatkanku dalam kebaikan. Berangkat dari sebuah realita tatkala banyaknya
kerusakan dan kemerosotan taraf berfikir umat membuat dakwah di zaman saat ini
menjadi barang mahal. Mahal yang berarti tidak mudah laku terjual di pasaran
manusia saat ini. Wajar jika kemudian ketika kita mencoba membawakan sebuah
petunjuk dan firman-Nya untuk memuliakan manusia justru banyak ditolak.
Alamiahnya dakwah ditolak, dicerca, diejek, dicemooh, disinisi,
dikucilkan dan lain sebagainya. Status muslimah pengemban dakwah pun tak jarang
mudah tergoyah dengan godaan yang mengurungkan niat untuk berdakwah. Wajar
ketika ditengah jalan kemudian pengamban dawkah dihadapkan dengan orang-orang
yang menolak dakwahnya hingga membuat goyah pengemban dakwah.
Bagi yang tidak berani menerima resiko benturan masih ada pengemban
dakwah yang murung, putus asa, malas berdakwah dan bahkan mundur dari barisan
dakwah. Sahabat-sahabat pengemabn dakwah sangat berarti di mataku, ketika aku
mencoba memberanikan diri untuk menyampaikan seruan mengajak kebaikan. Benar,
masih banyak ditemukan saudara muslim sendiri yang menolak bahkan mencerca
dengan tajam. Hatiku tergoyah, bahkan sakit hati itu membuncah. Jika aku sudah
sakit hati, futur itu pun datang. Namun, sahabat-sahabat pengemban dakwah tak
pernah acuh padaku.
Mereka anggun dalam balutan jilbab dan berkerung, mereka santun
berucap dalam tutur. Merekalah orang-orang yang mau mengulurkan tangannya
padaku, bahwa perjuangan dakwah ini memang dibutuhkan keikhlasan, pengorbanan,
dan kesabaran yang membaja. Teringat bahwa onak duri laju dakwah juga dialami
oleh perjuangan dakwah yang Rasulullah Saw alami. Beliau juga tidak pernah sepi
akan ujian dan cobaan dalam berdakwah. Artinya bagaimana kita bisa yang apabila
orang-orang yang sangat menyayangi dan menguatkan berada disamping kita. Aku
sangat ingat kala kita saling berangkulan dan menyanyikan lagu The Brothers
bersama
Di sini kita pernah
bertemu
Mencari warna
seindah pelangi
Ketika kau
menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah
yang baru
Dan hidupku kini
ceria
Kini dengarkanlah
Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda
ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah
kan
Bersimpul padu
Kenangan bersamamu
Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang
melanda
Walau bercerai
jasad dan nyawa
Mengapa kita ditemukan
Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita
dipisahkan
Munkinkah menguji
kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan
iman
Tuhan berikan daku
kekuatan
Mungkinkah kita terlupa
Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjinya
Bertemu berpisah
kita
Ada rahmat dan
kasihnya
Andai ini ujian
Terangilah kamar
kesabaran
Pergilah derita
hadirlah cahaya
Pelukan
erat itu masih hangat dalam benak, terukir indah dalam bayang-bayang waktu yang
telah berlalu. Kekuatan yang mereka berikan padaku membekas dalam sanubari,
menyibak dalam langkah keoptimisan. Dakwah memang tidak mudah, namun bukan
berarti kita tidak bisa. Ikatan ukhuwah yang kelak akan menjadi pengikat kuat
akan barisan-barisan dakwah yang akan menghapuskan tindak kedzaliman dan
kerusakan di dunia. Tetaplah melangkah dalam barisan dakwah, meski harus
kepayah tapi ingatlah ada pundi-pundi pahala yang siap menunggu kelak di
Surga-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami