Rabu, 31 Desember 2014

Stay Cool Aja =)

Biarkan Allah SWT yang berfirman... 
Biarkan Rasulullah SAW yang bersabda... 
Biarkan nash dalil-dalil syar'i yang berbicara... 
Kita yang 'sejenak' numpang di bumi Allah ini hanya bertugas untuk menyampaikannya saja kepada umat... 
So, gak usah 'bersakit hati' kalau usaha dakwah kita 'sering' ditolak 
Kelak di akhirat, yang menolak dakwah kita bukan berhadapan dengan kita kok 
Tapi berhadapan langsung dengan Yang Berfirman dalam Al Qur'an   
*Teruslah berdoa kepada Allah, semoga Allah berikan keistiqomahkan pada kedua kaki ini untuk menapak langkah di jalan dakwah-Nya. Aamiin Allahumma Aamiin

Maksiat Yang Tersembunyi

Bismillah...

Maksiat yang tersembunyi...

Begitulah manusia yang kadang lebih takut bertemu dengan orang yang selalu mengajaknya ke jalan 'selamat' (Islam) daripada rasa takutnya kelak bila bertemu murka Allah pada hari penghisaban

Bila kemaksiatan telah memeluk lubuk hati...
Bila kemaksiatan telah mengikat pekat pikiran...
Nasehat dengan nash dalil-dalil pun dengan mudah akan terabaikan

Lantas, siapa yang dirugikan?

Yang rugi adalah orang yang 'sulit' menerima kebenaran lantaran banyaknya kemaksiatan yang telah dilakukan

Harusnya manusia segera sadar, betapa ngerinya jika "hati dan pikiran" sudah ditutup tebal dengan kemaksiatan,

Sampai-sampai kebenaran yang ada di depan mata pun tak bisa terlihat dan tak membekas sampai pada hatinya, na'udzubillah...

Adakah ia lupa?

Bahwa saudara muslim hanyalah sekadar memberikan nasehat dan mengajak kebaikan tanpa paksaan, namun setiap pilihan masing-masing manusia kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah...

Astaghfirullah...

Semoga kita dijauhkan dari sifat-sifat orang fasik, Allah sendiri telah mengabarkan 'tidak memberikan petunjuk' kepada orang-orang yang fasik.

"...dan Allah tidak memberi petunjuk (kepada) kaum orang-orang yang fasik" (QS. Al Ma'idah: 108)

Minggu, 21 Desember 2014

Racun Toleransi Mengancam Aqidah




[SEPERCIK INSPIRASI]


Bismillah...

Rasulullah SAW bersabda,

"Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka" (HR Abu Dawud, Ahmad)

Benarlah firman Allah Ta'ala yang artinya;

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(QS. Al A'raf:179)

Sahabat…

Kita tahu bahwa perayaan tahun baru Masehi (new year’s day, al ihtifal bi ra`si as sanah) bukan hari raya umat Islam, melainkan hari raya kaum kafir, khususnya kaum Nashrani.

Penetapan 1 Januari sebagai tahun baru yang awalnya diresmikan Kaisar Romawi Julius Caesar (tahun 46 SM), diresmikan ulang oleh pemimpin tertinggi Katolik, yaitu Paus Gregorius XII tahun 1582.

Penetapan ini kemudian diadopsi oleh hampir seluruh negara Eropa Barat yang Kristen sebelum mereka mengadopsi kalender Gregorian tahun 1752. (www.en.wikipedia.orgwww.history.com)

Haram hukumnya seorang muslim ikut-ikutan merayakan tahun baru Masehi.

Dalil keharamannya ada 2 (dua); Pertama, dalil umum yang mengharamkan kaum muslimin menyerupai kaum kafir (tasyabbuh bi al kuffaar).

Kedua, dalil khusus yang mengharamkan kaum muslimin merayakan hari raya kaum kafir (tasyabbuh bi al kuffaar fi a’yaadihim).

Kita pun harus mewaspadai moment pergantian tahun kerap sekali dijadikan 'musuh-musuh Islam' sebagai moment untuk "menjebak" aqidah umat muslim

Bila kita sebagai umat muslim tidak paham, tidak sadar, tentu ini akan berbahaya, bahkan celaka!

Maka jangan sepelekan walau pun hanya sekadar 'ucapan' kata

Melalui perantara 'ucapan' seseorang bisa menuai 'pahala', pun dengan perantara 'ucapan' pula manusia bisa menuai 'dosa'

Seperti mengucapkan dua kalimat syahadat dengan keyakinan mantap akan mendapatkan pahala dan itu merupakan kunci dapatkan Surga

Sedangkan mengucapkan suatu ungkapan selamat yang tidak di syariatkan fan berlandaskan dari budaya kufur bisa mendapatkan dosa dan itu merupakan kunci dapatkan Neraka, Na'udzubillah...

Sahabat Sadarilah!

Sistem sekuler-demokrasi saat ini memang sudah "TERLALU KEJAM" menggerogoti aqidah umat muslim

Maka, agar aqidah kita tidak mudah tergerus oleh arus zaman sekuler saat ini

Sudah semestinya kita sebagai seorang muslim 'sadar' dan mau 'bekerja keras' untuk membentengi kuat aqidah kita dengan istiqomah mengkaji Islam dan mendakwahkan Islam

Tidak tertinggal, mari ikutlah berjuang bersama umat untuk mengadakan benteng perisai (junnah) dari seorang pemimpin amanah (khalifah) yang menjagai aqidah umat. [Wallahu'alam]

***

Mari sahabat sebarkan informasi ini.

Semoga bisa menjadi nasehat bagi diri sendiri, bisa menginspirasi kebaikan dan bisa menjadi amal jariyah untuk kita bersama. Jazakumullahu khairan katsiron

Sepercik Inspirasi Hadits

Bismillah...

Rasulullah SAW bersabda;

مَنْ اِلْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ رضي الله عنه وَأَرْضَى عَنْهُ النَّاسَ ، وَمَنْ اِلْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَسْخَطَ عَلَيْهِ النَّاسَ

“Barangsiapa mencari ridha Allah (Ta'ala) saat manusia tidak suka, maka Allah akan meridhainya dan Allah akan membuat manusia ridha kepadanya.

Dan barangsiapa mencari ridha manusia dan membuat Allah murka, maka Allah akan murka padanya dan membuat manusia pun ikut murka.”

(HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

***

Masya Allah...sangat sederhana dan sungguh ini tidak mudah, kecuali ada keimanan yang kuat mengakar pada diri kita =')

Semoga kita bisa Istiqomah di jalan Allah! Aamiin

Sepercik Inspirasi Hadits

Bismillah...

Rasulullah SAW bersabda;

"Perumpamaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi bumi.

Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah memberikan manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya, memberi minum dan menggembalakan ternaknya di tempat itu.

Yang lain menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput.

Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama Allah dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang Allah utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya.

Dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus".

(HR.MUSLIM No. 4232)

Membangun Asas Hidup (IBC #6)





[SEPERCIK OLEH-OLEH]


Bismillah…

Berikut kurang lebih sepercik 'oleh-oleh' dari acara IBC 6 bersama Ustadz Dwi Chondro Triono PhD.

Sahabat Muslim yang dirahmati Allah 

Allah SWT tentang berbagai karunia yang telah diberikan di dunia hanya satu pertanyaan. Namun khusus untuk harta ternyata Allah SWT menanyakan dua pertanyaan,

Rasulullah SAW bersabda, “Kedua telapak kaki seorang anak Adam di hari kiamat masih belum beranjak di sisi Tuhannya sebelum ditanya mengenai lima perkara: tentang umurnya, apa yang telah dilakukannya? Tentang masa mudanya, apa yang telah dilakukannya? Tentang hartanya, dari mana dia memperolehnya? Dan untuk apa dibelanjakannya? Tentang ilmunya, apa yang dia kerjakan dengan ilmunya itu?” (HR. Ahmad dan At­ Tabrani)

Dalam hal rezeki, bisa ditempuh dengan dua jalan yaitu dengan cara halal atau haram.
Yang halal disebut dengan rezeki halal, yang dengan cara haram pun disebut rezeki haram, semuanya rizki dari Allah.

Misal ada orang nyolong (mencuri) sepeda motor yang tidak tertangkap, kemudian menjual sepeda motor dengan sukses dan mendapatkan uang 5 juta, ini rezeki yang haram, Why? karena perolehannya dengan cara haram

Semua yang sampai kepada kita itu disebut rezeki dan kepemilikan.

Yang tidak dengan halal, misal riba itu bukan milik anda, kalau anda memanfaatkan jatuhnya haram. Apa mau di bakar di neraka dulu walaupun itu rezeki juga dari Allah SWT?

Kalau sudah diingatkan (riba itu haram) tetapi tetap mengambil riba, berarti pondasinya yang rapuh

Bismillah...

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(QS. Al A'raf:179)

Ini ada peringatan dari Allah, ada dua huruf taukid, huruf yang sungguh pasti akan Kami penuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia. Jadi, ini sudah Allah sampaikan, sudah Allah umumkan.

Pertanyaannya, kenapa dia masuk ke neraka?

Ternyata hanya karena melakukan tiga kesalahan, atau salah satu dari tiga kesalahan

1. Lahum kuluubun, diberi hati diberi akal tetapi tidak digunakan untuk berpikir

2. Walahum a'yunun, diberi mata tapi tidak digunakan untuk melihat, merem terus-matanya dipejamkan

3. Walahu adzanun, diberi telinga tapi tidak digunakan untuk mendengar, telinganya ditutupi

Mereka itu seperti binatang ternak!

Bila binatang yang biasa-biasa (liar) itu masih ada harga dirinya karena mencari harta/makanan sendiri, sedangkan binatang ternak? mengapa lebih rendahan? Karena hewan ternak, hewan yang makanannya diberikan dari pemelihara bukan dari mencari sendiri.

Jika diibaratkan demikian maka mereka itulah orang-orang yang lalai.

Sekali lagi, mereka itu masuk neraka dengan tiga kesalahan,

1. Hati > tidak untuk memahami
2. Mata > tidak untuk melihat
3. Telinga > tidak untuk mendengar

Mengapa?

Apa hubungan antara tidak mau berpikir?
Apa hubungan antara tidak mau melihat?
Apa hubungan antara tidak mau mendengar?
kecuali dilanjutkan ayat berikutnya…
mereka itu seperti binatang, yang bisa mengurai dari ayat selanjutnya...

Kita lihat rahasianya, menghubungkan tidak mau melihat, tidak mau memahami, tidak mau mendengar sama dengan binatang ternak

Kita dalami apa yang disamakan dengan binatang?

Kita deteksi manusia!

Ternyata setelah kita deteksi ada dua kemungkinan jenis manusia, diantara yang mana?

Manusia jenis pertama adalah manusia jadi-jadian sedangkan manusia jenis kedua adalah manusia sejati (sejatining manungsa).

Yang hadir di acara ini pun hanya dua kemungkinan saja. Kalau gak manusia sejati, yaa manusia jadi-jadian (yang fisiknya saja manusia tetapi dalamnya bukan manusia)

Manusia sejati dipimpin oleh akal sebelum dia melakukan perbuatan, dia berpikir dulu

Sedangkan manusia jadi-jadian dipimpin oleh nafsu, keinginan dulu baru berpikir.

Sekarang kita masuk ke periode berikutnya,

Bagaimana kita mengetahuinya, marilah kita melakukan uji coba

Dia (sebut saja Fulan namanya), Fulan adalah orang desa yang akan di bawa ke Jogja. Lalu, kira-kira apa yang akan Fulan perbuat di Jogja?

Apa reaksinya begitu Fulan kita taruh di Malioboro?

Misalkan Kita melihat Fulan dari kejauhan di atas (melihat dari teras bangunan bertingkat) dan melihat Fulan sedang berada di bawah di jalan Malioboro, lihat apa reaksinya Fulan?

Kira-kira reaksinya apa?

Fulan melihat mobil mewah (ingat Fulan ini orang desa)
Setelah melihat mobil mewah, Fulan ini nafsunya muncul, dia tertarik, dia akan berpikir keras bagaimana agar bisa mendapatkan mobil itu.

Kemudian Fulan jalan lagi, lalu dia melihat di Malioboro ada perhiasan yang indah, dia kagum karena biasanya (orang desa) pakai gelang suket (rumput)..hehe.

Apa reaksinya?

Setelah melihat perhiasan yang indah. Fulan ini nafsunya muncul, dia langsung tertarik, dia akan berpikir keras bagaimana agar bisa mendapatkan gelang tersebut.

Kemudian Fulan jalan lagi, kemudian dia melihat ada rumah mewah, apa reaksinya?

Fulan ini nafsunya muncul, dia tertarik kemudian dia akan berpikir keras bagaimana agar bisa mendapatkan rumah mewah.

Selanjutnya dia jalan lagi, sekarang dia ketemu apa?

Dia ketemu makanan yang lezat-lezat, Hmm….apa reaksinya?

Fulan ini nafsunya muncul, dia tertarik kemudian dia akan berpikir keras bagaimana agar bisa mendapatkann makanan yang lezat.

Dia jalan lagi, Fulan kemudian ketemu apa?

Hayoo tebak ketemu apa? (hehe)

Fulan ketemu wanita cantik, apa reaksinya?

Reaksi Fulan ini nafsunya muncul, dia tertarik kemudian dia akan berpikir keras bagaimana agar bisa 'ngembat' cewek.

Kesimpulannya, manusia apakah dia?

Dia bukan manusia..!!!

Dia manusia jadi-jadian..!!!

Dia sama dengan binatang..!!

Ciri binatang, yang membuat binatang 'berbuat' adalah untuk memenuhi nafsunya.
Berarti yang menggerakan binatang hanya nafsunya, lantas apa bedanya dengan manusia jika penggeraknya juga nafsunya?

Ya, bedanya manusia lebih rendah dari binatang, lebih jelek, lebih sesat!

Kenapa?

Jika manusia memenuhi dorongan nafsunya di dukung akalnya, bagaimana akibatnya?

Misalkan saja, jika sapi lapar , sapi akan perlu makan secukupnya, jika sudah kenyang maka dia akan diam. Kalau manusia? dia makan sekeranjang pun tidak cukup? makan sehutan-hutannya gunung bisa 'di telan', karena manusia punya nafsu dan akal, lebih mengerikan daripada binatang bukan?

Itulah manusia jadi-jadian!

Uji coba kedua

Fulan kita uji coba lagi, ingat Fulan ini orang dari desa, kita bawa ke Jogja

Kita melihat Fulan dari kejauhan di atas (melihat dari teras bangunan bertingkat) dan melihat Fulan sedang berada di bawah di jalan Malioboro, lihat apa reaksinya Fulan?

Di Malioboro dia melihat ada mobil mewah, apa reaksinya?

Nafsunya muncul, dia tertarik, namun dia hanya diam.

Kemudian Fulan jalan lagi, dia melihat ada perhiasan super mewah, apa reaksinya?

Nafsunya muncul, dia tertarik, namun dia hanya diam.

Jalan lagi melihat ada rumah, apa reaksinya?

Nafsunya muncul, dia tertarik, namun dia hanya diam.

Oooh...mungkin dia sudah lapar, dia melihat makanan lezat, apa reaksinya?

Nafsunya muncul, dia tertarik, namun dia hanya diam.

Jalan lagi, dia melihat wanita cantik, apa reaksinya?

Nafsunya muncul, dia tertarik, namun dia hanya diam.

Mengapa dia hanya diam???

Dia (Fulan) mulai duduk sendiri di alam sunyi tiada orang yang menemani (*achiee)

Mengapa dia hanya diam???

Mengapa dia tidak berbuat apa-apa???

Padahal keinginannya banyak???

Rumah, wanita, kenapa dia hanya diam???

Fulan ini manusia apa???

Manusia (Fulan) ini tidak akan perbuat apa-apa!

Dia hanya diam saja, duduk saja, walaupun lapar ia tetap duduk!

Walaupun haus ia tetap duduk, tetep diam, tidak berbuat, berdiri gak mau, pokoknya tetap duduk!

Fulan tetap di Malioboro, kita melihat dia dari atas, Fulan diam membisu seribu kata!

Ternyata apa???

Kira-kira apa yang dia pikirkan??

Yang dia pikirkan apa???

Untuk mengetahui dia manusia sejati atau bukan, tergantung dari apa yang dipikirkan.

Fulan kemudian menanyakan tujuannya apa dia di bawa ke Jogja?.

"Apa tujuan saya dibawa ke Jogja?"

"Saya ingin tanya, saya di bawa ke jogja untuk apa?" (Fulan mengulangi pertanyaannya)

"Sebelum saya mendapatkan jawaban ini, saya akan tetap duduk disini."

"Untuk apa saya berada di Jogja?"

"Apakah saya ke Jogja untuk mencari mobil?"

"Apakah saya ke Jogja untuk mencari rumah?"

"Apakah saya ke Jogja untuk makanan? Cewek?"

"Saya tidak akan berbuat apa pun sebelum pertanyaan ini dijawab. Apa tujuan saya di bawa ke Jogja?" tanya ulang Fulan.

Inilah hakikat manusia yang sebenarnya, manusia emas, manusia yang sejati

Ternyata Fulan manusia sejati!

Ciri manusia sejati adalah manusia yang mengawali hidupnya dengan berpikir,
Dari mana saya hidup?
Untuk apa saya hidup?
Akan kemana setelah saya hidup?

Harusnya Fulan tahu di Jogja tujuannya untuk apa, tetapi dia malah sudah kemana-kemana sebelumnya!

Apa kita pun juga tidak sadar?
Yang saat ini sudah berusia 30 tahun, 20 tahun, 40 tahun sudah kemana-manasaja? tapi kita tidak berpikir untuk mengawali tujuan hidup kita??

"SAYA INI HIDUP UNTUK APA?"

Kalau kita tidak bisa mengawali hidup dengan berpikir, jangan mengatakan anda "manusia"!

Kalau ada manusia yang 'mengaku' manusia tetapi melakukan apa saja, tidak mengawali hidupnya dengan pertanyaan "Apa tujuan hidupnya di dunia", dia seperti binatang yang lebih rendah, dan manusia seperti ini akan menghancurkan bumi, merusak alam semesta.

Kenapa?

Karena semua hidupnya dituntun oleh nafsu dan akalnya dan mengakibatkan remuknya dunia

dan kalau kita mau jujur, kita bisa survei berapa yang disebut manusia sejati dan mengawali hidup ini.

Dia bertanya untuk apa?

Terus yang menciptakan saya siapa?

Terus akan kemana?

Bila tidak terjadi disebut misteri hidup yang menyebabkan kita masuk ke kota yang gelap.

Maka selama tidak mengawali hidupnya dengan tiga pertanyaan di atas tidak layak disebut manusia

Dia (manusia) sangat membutuhkan jawaban itu!

Manusia tidak akan menjalani hidupnya sebelum manusia itu tahu akan apa tujuan hidup manusia di dunia

Pun dengan Fulan yang dia diajak ke Jogja, dari tadi Fulan kita bawa ke Malioboro, melihat macam-macam dan lapar

Fulan ingin tau apa tujuan dia dibawa kesini, untuk apa?

Nah sebaliknya, jika manusia di tanya "Apa tujuan hidupnya di dunia?" dan memperoleh jawaban, dia akan terbang melambung, dia akan bangkit, dia akan jadi manusia semangat dan terus semangat karena mengetahui hakikat hidupnya.

Hidup itu akan menjadi terang benderang walau di gelap malam.

Dia akan bangkit melihat dunia ini!

Dan jawaban itu akan menjadi pengikat seluruh pemikirannya, seluruh perasaanya dan perbuatannya. Itulah titik bangkit manusia, yaitu tahu jawaban dari "Untuk apa hidup di dunia?"

Fulan ingin tau apa tujuan dia di bawa ke Jogja, untuk apa tujuannya?

Ternyata tujuannya Fulan di ajak ke Jogja adalah untuk pergi ke Jakarta, maka seketika kemudian Fulan bangkit!

Maka kita tau bagaimana reaksinya Fulan, dia akan fokus menuju ke Jakarta dan menuju Jakarta.

Tujuan ke Jakarta itu tidak hanya menjadi perasaannya, tetapi juga menjadi pemikirannya, kenapa?

Semua diikat oleh perbuatan dan mengikutinya, sehingga dia berusaha untuk mencari bus yang jurusannya menuju Jakarta atau Kereta Api yang menuju ke jakarta.

Dia pun tidak melihat lagi bagus/mewahnya kualitas bus atau kereta. Bila ada bus yang bagus, tapi jurusannya ke Surabaya maka dia langsung menolak. Dia 'cuma' mau yang jurusannya ke Jakarta.

Datanglah mobil jurusan ke Jakarta namun dengan body yang jelek, yang rodanya tinggal 3 yang satunya pake krek (...hehe), mobil yang gak ada AC-nya, yang naik (padat) unyel-unyelan, kemudian Fulan memeluk mobil jelek itu dan berkata

"Ini yang saya tunggu-tunggu"

Kenapa?

Ya, dia telah diikat oleh satu jawaban yaitu tujuannya ke Jakarta. Meski busnya mogok di jalan, pokoknya tujuannya ke Jakarta. Inilah, seluruhnya terikat dengan ikatan tujuan "ke Jakarta", itulah dahsyatnya jawaban dari tujuan ke Jogja tadi.

Bagi manusia yang bisa menjawab "Apa tujuannya hidup di dunia?". Maka jawaban itulah yang akan menjadi pengikatnya. Ya itulah aqidah (pengikat) bagi manusia. Aqidah itu jawaban namun bukan sembarang jawaban.

"Dari mana kita hidup?"

"Untuk apa kita hidup?"

"Akan kemana setelah hidup?"

Akidahlah yang menjadi pondasi bagi kehidupan termasuk pondasi dalam bisnisnya

Hati-hati!! karena pentingnya jawaban tiga pertanyaan di atas, kalau jawabnya salah maka seluruh pemikirannya akan salah, perbuatan dan perasaannya juga akan salah. Ya, hanya karena jawaban itu "salah" maka semuanya bisa salah.

Jadi jangan macam-macam dengan jawaban akibat menjawab pertanyaan mendasar tadi, kita tidak bisa main-main dalam membangun pondasi!

Jangan di lihat sama-sama naik kendaraan, sama-sama bisnis, sama-sama dagang, yang satu dapat pahala namun yang satu tidak, padahal untungnya sama, yang satu tidak dapat pahala sama sekali, apa yang membedakan? Yaitu pondasi akidahnya.

Sama-sama menolong orang, namun punya tujuan menolong berbeda, kamu menolong untuk apa?

Bila yang satu menolong karena demi kemanusiaan, maka rasa kemanusiaan besuk di akhirat, di tolak!
Bila yang satunya menolong karena perintah Allah, ini yang diterima menjadi amal sholih!

Ya, karena perbuatan tidak menjamin diterimanya amal, bila pondasinya salah maka semuanya salah.

Oleh karena itu kita tidak bisa main-main dengan pondasi.

Bagaimana menjawab akidah ini dengan benar?

Ikutilah "The Next" IBC ke #7   

***

Mari sahabat sebarkan informasi ini.

Semoga bisa menginspirasi kebaikan dan bisa menjadi amal jariyah untuk kita bersama. Jazakumullahu khairan katsiron

Sepercik Inspirasi

Bismillah...

Usia muda jangan terlena, karena akan mudah di jebak dengan sesuatu yang tak berharga

Merugi saja bila kelak sudah tua namun masih terhanyut dalam relung semu habiskan waktu nan tiada guna

Semoga kita bukan orang yang 'abai' untuk sadar mencari bekal kehidupan abadi yang niscaya di rasa

Meski harus 'bersabar' tuk taat kepada aturan Allah, biarkan ini menjadi teguran untuk kita bersama

Sepercik Inspirasi Hadits

Bismillah...

Rasulullah SAW, sebagaimana dinyatakan oleh Anas bin Malik ra pernah bersabda,

bahwa Allah SWT telah berfirman,

“Hai anak Adam, sesungguhnya kamu adalah sesuai dengan apa yang kamu panjatkan dan harapkan kepada Diri-Ku.

Aku mengampuni kamu atas dosa-dosa yang telah kamu lakukan dan Aku rela.

Hai anak Adam, andai dosa-dosamu memenuhi seluruh langit, lalu kamu memohon ampunan-Ku, pasti Aku mengampuni kamu.

Hai anak Adam, sesungguhnya kamu, andai kamu mendatangi Aku dengan memikul dosa-dosa sepenuh bumi, kemudian kamu menjumpai Aku dalam keadaan tidak menyekutukan Aku dengan apapun, pasti Aku akan mendatangi kamu dengan ampunan sepenuh bumi pula.”

(HR at-Tirmidzi, hadis hasan-shahih).

Berikan Ridhomu Untuk Ridho-Nya




[SEPERCIK INSPIRASI]

Bismillah…

Tak bisa dipungkiri, detik ini kita memang hidup di sistem sekuler-demokrasi yang serba tidak ideal

Kita ingin taat, namun terasa berat!

Kita ingin sholeh, namun terasa lelah!

Kita ingin istiqomah, namun terasa lengah!

Ya, memang taat itu 'tidak mudah'!
karena kita hidup di sistem sekuler yang kuat menggurita

Ya, memang sholeh itu 'sulit'!
karena kita hidup di sistem sekuler yang kian membuat nista

Ya, karena istiqomah itu 'berat'!
karena kita hidup di sistem sekuler yang serba dusta

Bila diri tak juga menginginkan diri ini 'selamat' menjadi orang yang taat pada aturan Allah

Maka sungguh, 'kesenangan semu' atas bujuk rayu nafsu setan akan mudah melepaskan satu-persatu ikatan ketaatan

Namun, adakah kita lupa? bahwa dunia ini hanya sementara?

Sangat sementara untuk berburu perbekalan amal agar cukup bekal untuk hidup abadi setelah kehidupan dunia

Sahabat...

Sadarilah, bahwa aqidah kita saat ini sedang "terus dan terus" digoyang oleh arus sekulerisme nan kian merajalela

Bila tak "kuat iman" yang menjadi aturan Allah sebagai pedoman, lantas kelak (di akhirat) siapa lagi yang bisa menolong kita?

Sesungguhnya yang bisa menolong kehidupan abadi kita kelak adalah amal sholih hamba atas izin ridho-Nya

Tentu ini butuh kerja keras usaha agar hamba-hamba-Nya taat dan ikhlas perjuangkan agama Allah

Pun ini semestinya menjadi kesadaran kita bersama bahwa seharusnya kita harus bisa menjagai diri kita 'masing-masing' dari murka Allah, dengan...

Berikanlah ridho pada ragamu untuk tunduk pada aturan Allah

karena tujuan hidup di dunia untuk menggapai keridhoan Allah

Bismillah…

Benarlah firman Allah Ta'ala yang artinya;

Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. [QS. Al Hajj: 14]

***

Mari sahabat sebarkan informasi ini.

Semoga bisa menjadi pengingat diri sendiri, bisa menginspirasi kebaikan serta bisa menjadi amal jariyah untuk kita bersama. Jazakumullahu khairan katsiron 
 

Tanda Riya'

Bismillah...

Tanda riya:

Malas ketika sendiri

Rajin dihadapan orang

Semangat bila dipuji

Lemah apabila dicela

(Ali bin Abi Thalib)

Satu Titik Noda Hitam

Bismillah...

Perhatikan sabda Rasulullah SAW. berikut ini:

"Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, maka didalam hatinya timbul satu titik noda hitam.

Apabila ia berhenti dari perbuatan dosanya dan memohon ampun serta bertobat, maka bersihlah hatinya.

Jika ia kembali berbuat dosa, maka bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya.

Inilah "arroon" (penutup hati) sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah (QS. Al-Muthaffifin: 14):

"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya dosa yang selalu mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka."

(HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasai'i, Ibnu Hibban & Hakim)

Kenalilah Allah

Bismillah...

"Kenalilah Allah waktu kamu senang, niscaya Allah akan mengenalimu waktu kamu dalam kesulitan" [HR Tirmidzi]

Doa Mustajab

Bismillah...

Rasulullah Shalallahu'alaihi wa sallam bersabda: 

“Doa seorang muslim untuk saudaranya di seberang sana sungguh mustajab.

Di kepalanya ada malaikat yang ditugasi oleh Allah untuk mengucapkan ‘amin’ setiap kali ia mendoakan kebaikan buatnya.

Malaikat itu juga berkata:

‘Dan bagimu juga seperti itu’.”

(HR. Bukhari dan Ahmad)

KEUTAMAAN PENGEMBAN AL-QUR'AN

Bismillah...

KEUTAMAAN PENGEMBAN AL-QUR'AN

Anas bin Malik ra. menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda 

“Allah SWT memiliki keluarga dari kalangan manusia”

Beliau ditanya,

“Siapa mereka wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab,

“Para Pembaca dan Pengamal Al-qur’an, itulah keluarga Allah; mereka termasuk yang Dia istimewakan”

(al-Hijiri, Akhlaq Ahl al-Qur’an,1/3)

Mari 'Getarkan' Dunia!



[SEPERCIK INSPIRASI]


Bismillah…

Di kala semakin banyak tantangan dan hambatan dalam berdakwah menegaknya hukum Allah...

Di saat itu pula, kita masih menemui orang-orang yang enggan ikut berjuang dengan nada nyinyir mengatakan...

"Khilafah itu utopis…"

"Khilafah itu sulit..."

"Khilafah itu cuma romantisme sejarah.."

"Khilafah itu tidak mungkin, khayalan…"

"Khilafah itu...." dan dengan kata-kata negatif sejenisnya.

Maka, alamiahnya 'suara-suara sumbang tersebut' menghantarkan kepayahan yang menghinggapi diri-diri para pengemban dakwahnya

Merasakan kefuturan, karena merasa tidak ada yang mendukungnya.....

Akan tetapi...

Sudahkah hari ini kita melantunkan hadits riwayat Ahmad tentang bisyarah akan kembalinya Khilafah?

Mari sahabat coba perhatikan baik-baik, renungkan "dalam-dalam" kabar gembira ini...

"Nabi saw bersabda,

"Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya.

Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan 'ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya.

Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya.

Setelah itu, akan datang masa raja dictator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya.

Kemudian, datanglah masa Khilafah 'ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam".

[HR. Imam Ahmad]

dan sudahkah hari ini kita membaca dan merenungi "dalam-dalam" Al Qur'an Surat An-Nur ayat 55 tentang janji Allah akan kemenangan Islam?

Bismillah...

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."

Sahabat...

Menghayati hadits dan ayat Al Qur'an di atas, sungguh ada "aura yang berbeda"

Bandingkan dengan sebelum kita melantunkan tadi dengan sesudah kita membacanya.

Masya Allah...!!!
Ada tambahan "kekuatan" yang semakin "memantapkan jiwa"

Masya Allah...!!!
Ada hunjaman kuat yang semakin membara bahwa Khilafah itu bukan mustahil tetapi Khilafah itu adalah janji Allah

Kehadiran janji Allah yang saat ini bisa kita rasakan

Rasanya membikin degup jantung berdetak lebih kencang!

Ya, terasa, "sangat-sangat" teramat dekat kehadirannya

Rasanya membikin hati merasakan riang, senang dan gembira

Rasanya membuat bibir manis spontan tersenyum lebar merekah

Rasanya sekejap mata berbinar menoreh masa depan dengan penuh dengan keoptimisan

Cobalah untuk setiap harinya kita lantunkan bisyarah dan janji Allah Subhanahu wa Ta'ala tersebut

Karena gema takbir dan teriakan "KHILAFAH" bisa membangkitkan kembali jiwa-jiwa yang lemah

Semoga Allah senantiasa mengokohkan barisan para pejuang Islam yang ikhlas berdakwah dijalan-Nya. Aamiin Allahumma Aamiin

Sahabat...

Mana tanganmu....?

Kepalkan kuat dan acungkan telunjukmu, angkat ke atas...!

Mana suaramu....?

Getarkan telunjuk tanganmu dan lantangkan pekik takbirmu dengan keras!

"Allahu Akbar…!!!"

"Allahu Akbar…!!!"

"Allahu Akbar…!!!"

Allah saksikanlah, Saya telah mendaftarkan diri menyambut Khilafah 'ala minhajin nubuwwah yang akan segera tegak!

***

Mari sahabat sebarkan informasi ini.

Semoga bisa menginspirasi kebaikan dan bisa menjadi amal jariyah untuk kita bersama. Jazakumullahu khairan katsiron

Dua Nikmat, Manusia Tertipu

Bismillah...

Rasulullah Shalallahu'alaihi wa sallam bersabda: 

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu,

yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”.

(HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Sepercik Nasehat

Bismillah...

Imam Al-Ghazali berkata:

"Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang anda tangisi dapat berbicara seketika,

lalu menceritakan (pengalaman sakaratul maut) kepada anda, 

niscaya anda akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri anda sendiri".

Rekaman Audio 'Racun Toleransi Mengancam Aqidah'

Bismillah...

Jelang akhir tahun ada banyak perayaan-perayaan. Bagaimana muslimah menyikapinya?

Simak Rubrik Cermin Sholihah, di radio Q 88,3 FM tiap Ahad jam 16.00-17.00 wib bersama narasumber-narasumber dari Muslimah HTI DIY.

Ahad 21 Desember 2014 membahas "Racun Toleransi Mengancam Aqidah" bersama Ustadzah Hernani Sulistyaningsih, S.Pd.I/Ukhtyan (Aktivis Muslimah HTI DIY dan Guru HSG Khoiru Ummah Yogya)

Berikut rekaman audio nya

http://www.mediafire.com/listen/9dl5vx421pic9cr/Ustadzah+Hernani+Sulistyaningsih%2C+S.Pd.I+-+Racun+Toleransi+Mengancam+Aqidah.mp3

* Minus iklan dan lagu
* Terputus beberapa detik karena koneksi

Pembawa Syafa'at

Bismillah...

Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini;

"Al-Quran akan datang pada hari kiamat sebagai pembawa syafa'at bagi orang yang membacanya". (HR. Muslim)

Apa Kamu Sayang Ibumu?




[SEPERCIK INSPIRASI]

Bismillah…

Sahabat, bila ada pertanyaan "Sayangkah anda pada ayah dan ibu anda?"

Tentu dengan mantap anda menjawab "Iya TENTU!"

Namun, pernahkan kita berpikir untuk menyadari bahwa…

"Sudahkah kita menjadi anak yang sholeh?"

"Jika sudah"

Maka teruslah memohon dan berdoa kepada Allah agar keistiqomahan itu selalu tersemat dan perkuat dengan keimanan, perdalam dengan mengkaji ilmu, dan tinggikan dengan ketaqwaan.

"Jika belum?"

Mari 'bergerak' menempuh langkah-langkahyang semestinya kita tempuh, agar diri ini layak menyemat gelar sebagai 'anak sholeh'

Sahabat..

Tatkala orangtuanya masih hidup maka anak sholeh amalannya tidak akan menjerumuskan orangtuanya ke dalam kemaksiatan;

ketika orangtuanya sudah meninggal, maka anak sholeh doa serta amalannya dapat menyelamatkan akherat kedua orangtuanya.

Perhatikan dalam syarah hadits berikut ini:

Bismillah…

"Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh" (HR. Muslim)

Syeikh Nashirudin Al Albani di kitabnya Ahkamul Janaiz wa Bida'uha menerangkan bahwa tidak hanya sekedar doa anak yang sholeh yang dapat mengalir pahalanya tetapi juga seluruh amal kebaikan yang dilakukannya (misal: zakat, puasa, dakwah, dll).

Jadi setiap kebaikan yang kita lakukan (bila kita termasuk anak yang sholeh) pahalanya akan mengalir pula pada orangtua kita tanpa mengurangi pahala kita. Masya Allah..ini "amazing"...!!!

Berarti pula, setiap langkah dakwah anak sholeh (yang pahalanya besar tidak bisa dihitung pakai jari) juga akan mengalir ke orangtuanya! Masya Allah….!!!

Sahabat…

Mengingatkan (menunjuk diri sendiri) secara pribadi mari kita sholehkan diri kita lalu jagai kesholehan itu.

Sempurnakan pula dengan doa dan amal, agar kita dapat istiqomah menjadi anak sholeh yang tangguh dalam dakwah "bil Islam" dan "lil Islam".

Sungguh, sebaik-baik balasan pada jasa orangtua kita adalah menjadi anak yang sholeh

Dan peluang besar menjadi anak sholeh itu adalah melibatkan diri secara langsung dalam perjuangan dakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam!

Keep Istiqomah..!!!

***

Mari sahabat sebarkan informasi ini.

Semoga bisa menginspirasi kebaikan dan bisa menjadi amal jariyah untuk kita bersama. Jazakumullahu khairan katsiron 
 

Hidup Yang Berbahaya

Bismillah...

Sahabat....

Sungguh, terlalu 'berbahaya' hidup di era sekarang jika tidak mau "melingkar" untuk menuntut ilmu Islam dan dibina

Terlalu 'bodoh' bila merasa bisa hidup bergantung pada manusia hingga lupa bergantung dengan Allah yang Maha Kuasa

Terlalu 'gila' bila hidup terasa cukup atas gelimangan harta namun lupa dengan Allah yang telah memberi karunia

Terlalu 'hina' bila hidup terhanyut oleh nafsu cinta membabi-buta hingga lupa bahwa ada aturan Allah Yang Maha Mencipta

dan terlalu 'sombong' bila di dunia telah diturunkan syariah sempurna namun enggan untuk mengambil, mengamalkan dan memperjuangkannya

Begitulah manusia yang tak biasa dikendalikan, bila ia tak menjadikan hukum Allah sebagai standarnya

Tundukan Dengan Iman!

Bismillah...

Sadarilah bahwa sesungguhnya Allah SWT selalu memberikan karunia terbaik untuk hamba-hamba-Nya

Namun mengapa, terkadang kita tak segera untuk menyadarinya....

"Astaghfirullah"

Rasa syukur kepada Allah SWT semestinya kita lakukan dengan mengikatkan diri kita pada aturan-Nya

Pemahaman pun dapat kita aplikasikan dengan berbuat baik yang akan membantu kita menjalani kehidupan ini dengan baik pula

Jikalau anda tahu, orang yang menjadi 'budak' nafsunya, dia tak akan bisa melihat kebenaran dari Allah SWT...

Sahabat..

Mohonlah kepada Allah SWT, agar kita dijauhkan dari godaan setan yang terkutuk dan juga dijauhkan dari kejahatan manusia yang mengajak kepada perbuatan terkutuk