Sabtu, 31 Agustus 2013

Campakkan Demokrasi, Tegakkan Khilafah



Kehidupan umat manusia saat ini tak dapat dipungkiri selalu mengalami penderitaan yang bertambah dan terus bertambah. Berbagai kebijakan yang dilahirkan oleh penguasa berbuah pada kedzaliman dan kesengsaran rakyat. Misalkan saja UU Privatisasi, UU SDA, UU PMA, dan lain sebagainya. Undang-undang tersebut lahir karena sistem negeri ini menggunakan sistem demokrasi yang meletakkan hak membuat hukum ditangan manusia. Padahal manusia dia tempatnya lemah, serba terbatsa, serba kurang. Jika manusia dibiarkan saja membuat aturan sendiri maka ini sudah menghendaki lahirnya kerusakan. Hal ini Allah kabarkan dalam Qs. Ar Rum: 41

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Akibat kesombongan manusialah membuat hukum berujung kepada kesengsaraan. Ada yang perlu kita ketahui akan empat pagar penjaga demokrasi yaitu kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat, kebebasan berkeyakinan dan kebebasan dalam hal kepemilikan. Empat penjaga inilah yang senantiasa menguatkan sekulerisasi tercekol di negeri ini. Meski pun Indoensia mayoritas kaum muslimin namun tidak dapat menerapkan hukum aturan Allah. Demokrasi sejatinya tidak akan pernah bisa sejalan dengan Islam, karena secara akar jelas-jelas bertentangan dengan Islam yaitu sekuler. Sebagai umat muslim yang mendapatkan gelar khairu ummah tentunya kita tak akan mau untuk mengambil dan segera mencampakkan jauh-jauh demokrasi. Sungguh kedzaliman ini akan terus ada, jika demokrasi tetap ada. Bahkan fatalnya bagi pengemban demokrasi jatuhnya kepada kesyirikan yang nyata. Karena lebih meninggikan aturan buatan manusia daripada aturannya Allah.

Satu-satu metode yang hanya bisa mengembalikan kemuliaan di pangkuan kaum muslimin adalah Khilafah. Hanya khilafah yang bisa memberikan menjamin terhadap hak-hak warga negaranya, serta hal yang paling penting umat muslim dapat menjalankan Islam secara Kaffah sebagai konsekuensi keimanannya terhadapa Allah. Saudaraku jika kita sudah mengetahui bahwa akar permasalahan yang melanda negeri ini adalah sistem demokrasi yang berasaskan sekuler, maka pilihan hanya ada pada memperjuangkan kembali tegaknya Islam dalam naungan Khilafah yang telah Allah janjikan.

Besarnya Dosa Riba


«الرِّبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا، أَيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ»
Riba itu memiliki 73 pintu. Yang paling ringan (dosanya) adalah seperti seseorang yang mengawini ibunya. (HR al-Hakim dan al-Baihaqi).
Al-Hakim meriwayatkan hadis di atas di dalam Al-Mustadrak dari Abu Bakar bin Ishaq dan Abu Bakar bin Balawaih; keduanya dari Muhammad bin Ghalib, dari Amru bin Ali dari Ibn Abi ‘Adi, dari Syu‘bah, dari Zaid dari Ibrahim, dari Masruq, dan dari Abdullah bin Mas‘ud. Al-Hakim berkomentar, “Hadis ini sahih menurut syarat al-Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak mengeluarkannya.”
Al-Minawi menukil di dalam Faydh al-Qadîr, bahwa al-Hafizh al-‘Iraqi berkata (tentang hadits di tas), “Sanadnya sahih.”
Adapun al-Baihaqi meriwayatkan hadis di atas di dalam Su‘ab al-Imân dari Abu Abdillah al-Hafizh, dari Abu Bakar bin Ishaq, dari Muhammad bin Ghalib dari Amarah bin Ali, dari Ibn Abi Adi, dari Syu‘bah, dari Zubaid dari Ibrahim, dari Masruq, dan dari Abdullah bin Mas‘ud.
Hadis yang semakna juga diriwayatkan oleh Ibn al-Jarud dalam Al-Muntaqâ; Ibn Abi Syaibah dalam Mushannaf Ibn Abi Syaybah; Abd ar-Razaq dalamMushannaf Abd ar-Razâq; Abu Nu‘aim al-Ashbahani dalam Ma‘rifah ash-Shahâbah; Ibn Abi Dunya di dalam Dzam al-Ghîbah wa an-Namîmah; dan yang lain.

Makna Hadis
Kata ar-ribâ maksudnya adalah itsm ar-ribâ (dosa riba). Menurut ath-Thayibi, penetapan makna tersebut merupakan keniscayaan agar sejalan dengan makna kalimat: aysaruhâ mitslu an yankiha….
Kata bâb[an] maknanya adalah hûban (dosa). Abu Hurairah ra. menuturkan bahwa Nabi saw. bersabda:
«الرِّبَا سَبْعُوْنَ حُوْبًا أَيْسَرُهَا أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ»
Riba itu (ada) 70 dosa. Yang paling ringan adalah (seperti) seorang laki-laki yang menikahi ibunya sendiri (HR Ibn Majah, al-Baihaqi, Ibn Abi Syaibah dan Ibn Abi Dunya).
Kata hûb[an] artinya adalah al-itsm wa adz-dzunûb (dosa). Kata 73 itu—dalam riwayat lainnya dinyatakan 70, 72 dan 63—tidak menyatakan batasan jumlah tertentu, melainkan menunjukkan arti: banyak jenis dan tingkatannya. Karena iru, hadis di atas bisa dimaknai bahwa dosa riba banyak macam dan tingkatannya. Yang paling rendah adalah seperti dosa seseorang yang menzinai ibunya sendiri. Bahkan Abdullah bin Hanzhalah menuturkan, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:
«دِرْهَمٌ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً »
Satu dirham riba yang dimakan oleh seorang laki-laki, sementara ia tahu, lebih berat (dosanya) daripada berzina dengan 36 pelacur (HR Ahmad dan ath-Thabrani).
Ibn Abbas juga menuturkan, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:
«دِرْهَمٌ رِبًا أَشَدُّ عَلَى اللهِ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً. وَقَالَ : مَنْ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنَ السُّحْتِ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ»
Satu dirham riba (dosanya) kepada Allah lebih berat daripada 36 kali berzina dengan pelacur. (Ibn Abbas berkata) dan Beliau bersabda, “Siapa saja yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka neraka lebih layak untuknya.” (HR al-Baihaqi dan ath-Thabrani).
Asy-Syaukani, dalam Nayl al-Awthâr, berkata, Hal ini menunjukkan bahwa riba termasuk kemaksiatan yang paling berat. Sebabnya, kemaksiatan yang menandingi bahkan lebih berat daripada kemaksiatan zina, yang merupakan perbuatan yang sangat menjijikkan dan sangat keji, tidak diragukan lagi, bahwa kemaksitan riba itu melampaui batas-batas ketercelaan.”
Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa riba termasuk kemaksiatan yang paling besar. Hal itu bisa dilihat dari: Pertama, orang yang mengambil riba merupakan penghuni neraka dan kekal di dalamnya (QS 2: 275). Kedua, meninggalkan (sisa) riba dinilai sebagai bukti keimanan seseorang (QS 2: 278).Ketiga, orang yang tetap mengambil riba diindikasikan sebagai seorangkaffâran atsîman; orang yang tetap dalam kekufuran dan selalu berbuat dosa (QS 2: 276). Keempat, orang yang tetap mengambil riba diancam akan diperangi oleh Allah dan Rasul-Nya (QS 2: 279). Kelima, dosa teringan memakan riba adalah seperti berzina dengan ibu sendiri; dan lebih berat daripada berzina dengan 36 pelacur.
Hadis di atas jelas mengisyaratkan bahwa riba akan menimbulkan kerusakan di masyarakat yang lebih besar daripada kerusakan akibat zina. Ini karena riba sejak dulu hingga kini merupakan alat perbudakan, penindasan, eksploitasi, pemerasan, penghisapan darah dan penjajahan. Semua itu bukan hanya terjadi pada tingkat individu, namun juga terjadi terhadap suatu bangsa, umat dan negara. Hal itu seperti yang dilakukan oleh negara-negara besar (penjajah) kepada negara Dunia Ketiga. Melalui utang dengan sistem riba akhirnya kekayaan negara-negara Dunia Ketiga justru mengalir ke negara besar. Dengan utang itu pula, negara-negara Dunia Ketiga didekte dan dikendalikan demi kepentingan negara-negara besar itu. Apa yang terjadi akibat utang luar negeri terhadap negeri ini merupakan buktinya.
Jika riba telah tampak nyata di suatu kaum, maka kaum itu telah menghalalkan diturunkannya azab Allah kepada mereka. Ibn Abbas menuturkan bahwa Nabi saw. pernah bersabda:
«إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِيْ قَرْيَةٍ ، فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ»
Jika telah tampak nyata zina dan riba di suatu kampung maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan sendiri (turunnya) azab Allah (kepada mereka) (Hr al-Hakim).
Lalu bagaimana dengan negeri kita ini? Na‘ûdzu billâh min dzâlik. [Yahya Abdurrahman]

Awas Candu Fb-an



Benarkan sehari bisa tanpa fban?

Gara-gara banyak face-bookan (fb) Annisa sering sekali didepan leptopnya untuk berfban. Awalnya dia beralasan untuk mencari berita atau artikel yang menunjang pada materi kuliah ataupun tentang amanah dakwahnya. Mulanya ia memang mencari berita tersebut, tak lupa dia buka jendela  baru untuk membuka fb. Dengan dalih yang sama ia mencari berita difb. Tak bisa dipungkiri memang fb memberikan informasi banyak akan kebutuhan keimuan Annisa. Nisa yang merupakan mahasiswa disalah satu perguruan tinggi Islam,sering menjelaahi beberapa fans page dan akun fb lainnya untuk mendapatkan info. Namun dengan berjalannya waktu, tak karena keasyikan berfban ia sampai-sampai melupakan untuk membaca hasil copas berita yang dia dapatkan dari beberapa fans page.

Walhasil waktu yang disedikan habis untuk fban, bahkan tak jarang sampai jam 2 pagi dia baru log out.
Satu cara yang bisa menghentikannya adalah dengan mencabut koneksi internetan.

Ilmu

Hidup ini singkat hidup itu juga tidak bisa diulang | maka apakah anda mau main-main didalam kehidupan ini?

Barangsiapa menunjukkan kebaikan, maka walaupun tiada nanti raganya pahalanya mengalir abadi
habiskan waktu muda mencari ilmu agar bisa istirahat di Surga 

Kamu harus bersyukur ketika enggau disibukkan perkara-perkara taat, mencari ilmu lalu ajarkan

barangsiapa berjalan mencari ilmu maka Allah akan jalankan, menuntut ilmu perjalankan salah satu jalan ke Surga

Apalagi ketika kita mengajarkan ilmu untuk menunjuki jalan-jalan ke Surga.

Doa Qunut Nazilah Untuk Kehancuran Basyar Al-Assad dan Antek-anteknya


للَّهُمَّ عَلَيْكَ بِطَاغِيَةِ الشَّامِ
اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِطَاغِيَةِ الشَّامِ
اَللَّهُمَّ أَلْحِقْ بَشَارَ بِالْقَذَافِيْ
اَللَّهُمَّ أَلْحِقْ بَشَارَ بِالْقَذَافِيْ
اَللَّهُمَّ نُصْرَةً لِأَهْلِ الشَّامِ
اَللَّهُمَّ نُصْرَةً لِحَرَائِرِ الشَّامِ
اَللَّهُمَّ نُصْرَةً لِأَطْفاَلِ الشَّامِ
اَللَّهُمَّ أَنْتَ تَرَى الشَّامَ تُذْبَحْ
الشَّامَ تُهْدَمْ الشَّامَ تُذْبَحْ يَا الله
نِسَاءَ تُغْتَصَبْ ياَ الله
نِسَاءَ تُغْتَصَبْ ياَ الله
أَطْفاَلَ يُذْبَحُوْنَ ياَ الله
اَللَّهُمَّ إنَّا نَدْعُوْكَ وَنَحْنُ مُوْقِنُوْنَ بِالاِجاَبَةِ
اَللَّهُمَّ إنَّا نَدْعُوْكَ وَنَحْنُ مُوْقِنُوْنَ بِالاِجاَبَةِ
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَلَّمْتَنَا وَقُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ (أَمَّنْ يُجِيْبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفَ السُّوْءَ)
اَللَّهُمَّ إِنَّا مَغْلُوْبُوْنَ فَانْتَصِرْ
اَللَّهُمَّ إِنَّا مَغْلُوْبُوْنَ فَانْتَصِرْ
اَللَّهُمَّ سُدَّتْ الاَبْوَابُ اِلاَّ بَابُكَ
اَللَّهُمَّ إنَّا نَدْعُوْكَ وَنَحْنُ مُوْقِنُوْنَ بِالاِجاَبَةِ
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ (ادْعُوْنِيْ اِسْتَجِبْ لَكُمْ)
اَللَّهُمَّ لاَتَجْعَلْنَا عَائِقًا لِنُصْرَةِ أَهْلِ الشَّامِ
اَللَّهُمَّ لاَتَجْعَلْنَا عَائِقًا لِنُصْرَةِ أَهْلِ الشَّامِ
اَللَّهُمَّ إِنْ أَذْنَبْنَا فَلاَتَجْعَلْنَا عَائِقًا لِنُصْرَةِ أَهْلِ الشَّامِ
فَانْظُرْ إِلَى أُمَّهَاتِ الشُّهَدَاءِ
انْظُرْ إِلَى الاَطْفَالِ الْيَتَامَى
اَللَّهُمَّ لاَتَجْعَلْنَا عَائِقًا لِنُصْرَةِ أَهْلِ الشَّامِ بِذُنُوْبِنَا
ياَرَبِّ إِناَ نَدْعُوْكَ
اَللَّهُمَّ انْصُرْ أَهْلَ الشَّامِ
اَللَّهُمَّ نُصْرَةً لِحَرَائِرِ الشَّامِ
يَا مَنْ تَكَفَّلْتَ بِالشَّامِ وَاَهْلِ الشَّامِ انْصُرْ اَهْلَ الشَّامِ يَا الله
اَللَّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءُ وَعَلَيْكَ الاِجَابَةُ
اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ ياَ قَيُّوْمُ إِنَّا نَرْفَعُ إِلَيْكَ اكْفِ الضَّرَاعَة
فَلاَ تَرُدَّنَا خَائِبِيْنَ ياَ الله وَلاَ مِنْ بَابِكَ مَطْرُوْدِيْنَ يَا الله
اَللَّهُمَّ انْصُرْ أَهْلَنَا فِيْ بُورْمَا
اَللَّهُمَّ انْصُرْ أَهْلَنَا فِيْ مَشَارِقِ الاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا
اَللَّهُمَّ مُنَّ عَلَى المُسْتَضْعَفِيْنَ بِالاَرْضِ
اَللَّهُمَّ فِي هَذِهِ الاَياَّمِ الْفَضِيْلَةِ اَكْرِمْنَا بِنَصْرٍ عَزِيْزٍ مُؤَزَّرًا
ياَ غاَرَةَ اللهِ ياَ غاَرَةَ اللهِ ياَ غاَرَةَ اللهِ اَاتِيْ إِلَيْنَا مِسْرَعَةً ياَ غاَرَةَ اللهِ
يَا جَبَّارَ السَّمَوَاتِ وَالاَرْضِ ياَ الله
ياَ عَزِيْزُ يَا جَبَّارُ يَا مُنْتَقِمُ ياَ الله اِنْتَقِمْ مِنْ طَاغِيَةِ الشَّامِ
اِنْتَقِمْ مِنْ طَاغِيَةِ الشَّامِ اِنْتَقِمْ مِنْ طَاغِيَةِ الشَّامِ


BERIKUT INI DOA TERJEMAHANNYA

اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِطَاغِيَةِ الشَّامِ
Ya Allah, hanya kepada-Mu kami serahkan nasib Thaghut Syam
اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِطَاغِيَةِ الشَّامِ
Ya Allah, hanya kepada-Mu kami serahkan nasib Thaghut Syam 
اَللَّهُمَّ أَلْحِقْ بَشَارَ بِالْقَذَافِيْ
Ya Allah, jadikanlah nasib Basyar seperti Qadafi 
اَللَّهُمَّ أَلْحِقْ بَشَارَ بِالْقَذَافِيْ
Ya Allah, jadikanlah nasib Basyar seperti Qadafi 
اَللَّهُمَّ نُصْرَةً لاِهْلِ الشَّامِ
Ya Allah, tolonglah penduduk Syam 
اَللَّهُمَّ نُصْرَةً لِحَرَائِرِ الشَّامِ
Ya Allah, tolonglah wanita-wanita Syam 
اَللَّهُمَّ نُصْرَةً لاِطْفاَلِ الشَّامِ
Ya Allah, tolonglah anak-anak kecil Syam 
اَللَّهُمَّ أَنْتَ تَرَى الشَّامَ تُذْبَحْ
Ya Allah, Engkau melihat Syam sedang disembelih
الشَّامَ تُهْدَمْ الشَّامَ تُذْبَحْ يَا الله
Syam sedang dihancurkan. Syam sedang disembelih, Ya Allah!
نِسَاءَ تُغْتَصَبْ ياَ الله
Kaum perempuan sedang direnggut (kehormatannya), Ya Allah!
نِسَاءَ تُغْتَصَبْ ياَ الله
Kaum perempuan sedang direnggut (kehormatannya), Ya Allah!
أَطْفاَلَ يُذْبَحُوْنَ ياَ الله
Anak-anak kecil disembelih, Ya Allah!
اَللَّهُمَّ إنَّا نَدْعُوْكَ وَنَحْنُ مُوْقِنُوْنَ بِالاِجاَبَةِ
Ya Allah, kami meminta kepada-Mu, dan kami yakin (doa kami) dikabulkan.
اَللَّهُمَّ إنَّا نَدْعُوْكَ وَنَحْنُ مُوْقِنُوْنَ بِالاِجاَبَةِ
Ya Allah, kami meminta kepada-Mu, dan kami yakin (doa kami) dikabulkan.
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَلَّمْتَنَا وَقُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ (أَمَّنْ يُجِيْبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفَ السُّوْءَ)
Ya Allah, Engkau telah mengajarkan kepada kami, Engkau telah berfirman, dan firman-Mu pasti benar, “Siapakah yang akan mengabulkan doa orang yang dalam kondisi terpaksa, ketika dia meminta kepada-Nya, dan menyibak keburukannya?”
اَللَّهُمَّ إِنَّا مَغْلُوْبُوْنَ فَانْتَصِرْ
Ya Allah, kami dikalahkan, maka tolonglah!
اَللَّهُمَّ إِنَّا مَغْلُوْبُوْنَ فَانْتَصِرْ
Ya Allah, kami dikalahkan, maka tolonglah!
اَللَّهُمَّ سُدَّتْ الاَبْوَابُ اِلاَّ بَابُكَ
Ya Allah, semua pintu telah ditutup rapat-rapat, kecuali pintu-Mu!
اَللَّهُمَّ إنَّا نَدْعُوْكَ وَنَحْنُ مُوْقِنُوْنَ بِالاِجاَبَةِ
Ya Allah, kami meminta kepada-Mu, dan kami yakin (doa kami) dikabulkan.
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ (ادْعُوْنِيْ اِسْتَجِبْ لَكُمْ)
Ya Allah, Engkau telah berfirman, dan firman-Mu pasti benar, “Berdoalah kepada-Ku pasti kalian akan dikabulkan (permintaannya).”
اَللَّهُمَّ لاَتَجْعَلْنَا عَائِقًا لِنُصْرَةِ أَهْلِ الشَّامِ
Ya Allah, jangan jadikan kami penghalang untuk menolong penduduk Syam.
اَللَّهُمَّ لاَتَجْعَلْنَا عَائِقًا لِنُصْرَةِ أَهْلِ الشَّامِ
Ya Allah, jangan jadikan kami penghalang untuk menolong penduduk Syam.
اَللَّهُمَّ إِنْ أَذْنَبْنَا فَلاَتَجْعَلْنَا عَائِقًا لِنُصْرَةِ أَهْلِ الشَّامِ
Ya Allah, jika kami telah berbuat dosa, maka jangan jadikan kami penghalang untuk menolong penduduk Syam.
فَانْظُرْ إِلَى أُمَّهَاتِ الشُّهَدَاءِ
Lihatlah ibu-ibu para syuhada’.
انْظُرْ إِلَى الاَطْفَالِ الْيَتَامَى
Lihatlah, anak-anak yatim.
اَللَّهُمَّ لاَتَجْعَلْنَا عَائِقًا لِنُصْرَةِ أَهْلِ الشَّامِ بِذُنُوْبِنَا
Ya Allah, jangan jadikan kami penghalang untuk menolong penduduk Syam, karena dosa-dosa kami.
ياَرَبِّ إِناَ نَدْعُوْكَ
Ya Rabb, kami memohon kepada-Mu.
اَللَّهُمَّ انْصُرْ أَهْلَ الشَّامِ
Ya Allah, tolonglah penduduk Syam.
اَللَّهُمَّ نُصْرَةً لِحَرَائِرِ الشَّامِ
Ya Allah, tolonglah wanita-wanita Syam.
يَا مَنْ تَكَفَّلْتَ بِالشَّامِ وَاَهْلِ الشَّامِ انْصُرْ اَهْلَ الشَّامِ يَا الله
Wahai Dzat yang telah menjamin Syam dan penduduk Syam, tolonglah penduduk Syam, ya Allah!
اَللَّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءُ وَعَلَيْكَ الاِجَابَةُ
Ya Allah, ini adalah doa kami, dan hanya Engkaulah Dzat yang Maha Mengabulkan!
اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ ياَ قَيُّوْمُ إِنَّا نَرْفَعُ إِلَيْكَ اكْفِ الضَّرَاعَة
Ya Allah, ya Hayyu, ya Qayyum, kami mengajukan kepada-Mu, cukupkanlah ketundukan hamba ini.
فَلاَ تَرُدَّنَا خَائِبِيْنَ ياَ الله وَلاَ مِنْ بَابِكَ مَطْرُوْدِيْنَ يَا الله
Ya Allah, janganlah Engkau kembalikan kami sebagai orang-orang yang gagal..
Dan orang-orang yang terusir dari pintu-Mu.
اَللَّهُمَّ انْصُرْ أَهْلَنَا فِيْ بُورْمَا
Ya Allah, tolonglah keluarga kami di Burma..
اَللَّهُمَّ انْصُرْ أَهْلَنَا فِيْ مَشَارِقِ الاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا
Ya Allah, tolonglah keluarga kami di bagian timur dan barat bumi ini.
اَللَّهُمَّ مُنَّ عَلَى المُسْتَضْعَفِيْنَ بِالاَرْضِ
Ya Allah, selamatkanlah orang-orang lemah yang tertindas di muka bumi ini.
اَللَّهُمَّ فِي هَذِهِ الاَياَّمِ الْفَضِيْلَةِ اَكْرِمْنَا بِنَصْرٍ عَزِيْزٍ مُؤَزَّرًا
Ya Allah, di hari-hari yang mulia ini, muliakanlah kami dengan kemenangan yang mulia dan dikokohkan.
ياَ غاَرَةَ اللهِ ياَ غاَرَةَ اللهِ ياَ غاَرَةَ اللهِ اَاتِيْ إِلَيْنَا مِسْرَعَةً ياَ غاَرَةَ اللهِ
Wahai pasukan siluman Allah, pasukan siluman Allah, pasukan siluman Allah, datanglah kepada kami dengan langkah bergegas, pasukan siluman Allah!
يَا جَبَّارَ السَّمَوَاتِ وَالاَرْضِ ياَ الله
Ya Allah, Dzat yang Maha Pemaksa bagi langit dan bumi.
ياَ عَزِيْزُ يَا جَبَّارُ يَا مُنْتَقِمُ ياَ الله اِنْتَقِمْ مِنْ طَاغِيَةِ الشَّامِ
Wahai Dzat yang Maha Perkasa, wahai Dzat yang Maha Memaksa, wahai Dzat yang Maha Pembalas, ya Allah balaslah Thaghut Syam..
اِنْتَقِمْ مِنْ طَاغِيَةِ الشَّامِ اِنْتَقِمْ مِنْ طَاغِيَةِ الشَّامِ
Balaslah Thaghut Syam, balaslah Thaghut Syam..