Senin, 30 September 2013

“Aktivis Bangkit Membangun Peradaban Emas dengan Islam”

HTI Press. Sebagai upaya menyatukan visi dan langkah pergerakan gemilang serta menyadarkan aktivis tentang kebangkitan hakiki dengan Islam ideologis, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Chapter Kampus DIY menyelenggarakan dauroh aktivis mahasiswi DIY bertajuk “Aktivis Bangkit Membangun Peradaban Emas dengan Islam” di Wisma Kagama UGM, Ahad (22/9). Acara ini diikuti oleh para aktivis muslimah dari berbagai lembaga kampus di DIY dengan dua narasumber yaitu Ayhu Wahyudi Ahmad (Muslimah HTI Amikom) dan Mahya Nur Rahmah S.Si (Muslimah HTI UGM).
Pada sesi pertama, Ayhu memaparkan materi tentang Menuju Kebangkitan Umat. Dia menjelaskan bahwa perubahan yang harus dilakukan adalah bersifat sistemik dan bukan parsial, dimana negara menerapkan dalam seluruh aspek (poleksosbudhankam). Ayhu menambahkan bahwa kita terlanjur berada dalam kondisi yang rusak. “Tapi sebagai aktivis, kita adalah orang yang mempunyai tingkat kepedulian tinggi” seru Ayhu.
Sementara Mahya Nur Rahma menyampaikan bahwa sosok aktivis yang patut kita tauladani adalah Rasulullah saw yang menjadikan Islam sebagai mercusuar peradaban. Islam bukan sekedar agama melainkan Islam adalah ideologi. Ada 4 hal yang harus dipedomani oleh para aktivis, yaitu :
1. Yakin bahwa islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah, way of life yang mengantarkan kita hidup sejahtera dunia akhirat
2. Islam adalah solusi dari segenap problematika manusia dan bila ditegakkan akan membawa rahmat bagi semua
3. Selain mabda Islam adalah bathil
4. Mendakwahkan Islam hingga tegak di seantero dunia adalah perbuatan mulia kewajiban utama.
Ayhu juga mengatakan, “Semoga acara ini menggerakkan kita untuk mengkaji Islam sebagai ideologi dan mendorong kita melakukan perjuangan yang benar, pergerakan menuju perubahan Islam. Jadilah aktivis-aktivis hakiki menuju perubahan Islam, dengan mengkaji Islam secara kaffah.”    Mahya menambahkan bahwa solusi tuntas dari keterpurukan umat adalah Islam. “Jadi krisis multidimensional saat ini hanya bisa tuntas dengan menerapkan sistem kehidupan Islam. Tugas kita adalah mendakwahkan Islam ke tengah-tengah masyarakat tanpa kekerasan sesuai tuntunan rasul” tegas Mahya.
Acara dilanjutkan sesi tanya jawab dan pembacaan puisi “Pemuda Cahaya Peradaban yang Memudar” oleh Mega A. Sireky kemudian diteruskan dengan  doa penutup. Peserta yang hadir sangat antusias mendengarkan penjelasan kedua pemateri dan berkenan untuk mengkaji Islam secara kaffah.[Ty_MMC-DIY]

Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2013/09/30/aktivis-bangkit-membangun-peradaban-emas-dengan-islam/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+hizbindonesia+%28Hizbut+Tahrir+Indonesia%29

Sabtu, 28 September 2013

Pemuda Buffer Peradaban


Oleh: Ukhtyan Muhibbah Firdaus

Prolog
Pemuda identik dengan orang yang memiliki usia muda dan memiliki kesegaran semangat tinggi, memiliki kematangan dalam berfikir, inovatif, kreatif dan lain sebagainya. Pemuda sendiri memiliki peranan besar dalam perubahan. Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Bung Karno "Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia."  Ini artinya pemuda menjadi tonggak dalam sebuah perubahan.

Era glogalisasi saat ini membuat segala hal terjadi persaingan, begitu pula dengan Indonesia  yang memiliki saingan Negara-negara besar sehingga Indonesia memiliki agenda besar dalam mewujudkan kesejahteraan. Salah satu agenda yang dilakukan oleh pemerintab adalah dilaksanakannya MDGs. Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goalsatau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000 tersebut. Pemerintah Indonesia turut menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York tersebut dan menandatangani Deklarasi Milenium itu. Deklarasi berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah tujuan pembangunan dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan. [1]

Pemuda sebagai Tumbal Kapitalisme
Bukti bahwa program MDGs ini juga disangga oleh para pemuda seperti yang disampaikan oleh Andi Malarangeng “Pemuda perlu dilibatkan secara aktif dalam pencapaian MDGs (Millenium Development Goals), sebab sebagain besar sasaran MDGs adalah pemuda/pemudi berusia 15/24 tahun.”[2] Selain itu Mantan menpora ini juga menyampaikan sebagian besar sasaran pencapaian MDGs yang menyangkut pemuda/pemudi diantara lain adalah kemiskinan, pemberantasan buta huruf, lingkungan pernikahan dini, kesehatan ibu dan anak, kematian bayi, dan yang lainnya.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta generasi muda berperan aktif berkontribusi dalam pencapaian 8 sasaran Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/MDGs) tahun 2015, yang telah disepakati dan ditandatangani oleh Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan 189 negara lainnya dalam Konferensi  Tingkat Tinggi (KTT) Millenium di New York pada 10 tahun yang lalu. Menurutnya, acara Asia Africa Youth Forum 2010 yang digelar saat ini diharapkan mampu mendorong kesadaran tentang arti penting peran pemuda dalam pembangunan. Menurut Heryawan ada 8 Sasaran Pembangunan Millenium tahun 2015, yakni ;: (1) Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim; (2) Pemerataan pendidikan dasar; (3) Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan; (4) Mengurangi tingkat kematian anak; (5) Meningkatkan kesehatan ibu; (6) Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; (7) Menjamin daya dukung lingkungan hidup, serta; (8) Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.[3]
Secara umum, sangatlah jelas bahwa untuk mencapai sasaran MDGs itu sangat membutuhkan peran pemuda. Agenda MDGs ini bukanlah sebuah agenda yang dicetuskan oleh Indonesia namun kerja keras para negara-negara kapitalis. Sekretariat dan beberapa agen pembangunan PBB bersama perwakilan berbagai lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia dan OECD serta ahli pembangunan internasional lainnya menetapkan delapan tujuan pembangunan milenium dengan satu atau beberapa target untuk setiap tujuan (seluruhnya ada 18 target), serta 48 indikator untuk memonitor dan mengukur kemajuan target-target dan tujuan-tujuan yang ditetapkan, antara periode 1990 – 2015.[4]

Sistem Kapitalisme yang mencengkaram dunia ini dan juga Indonesia telah memberikan pengaruh yang sangat besar mengarahkan aturan kehidupan saat ini. Sistem Kapitalisme yang memiliki aqidah sekuler menciptakan tatanan kehidupan dengan asas manfaat dan berorientasi untuk mencari materi. Dunia saat ini yang senantiasa dihadapkan tantangan global secara tidak langsung adalah pengemasan cantik sistem kapitalisme untuk terus melanggengkan ideologinya. Fakta saat ini agar sistem Kapitalisme dapat bertahan adanya sebuah agenda untuk menyistemkan rakyat negeri ini berorientasi mencari materi. Pemuda yang memiliki potensi besar dalam arah perubahan saat ini pun tak luput dari penyisteman kapitalisme saat ini dengan berbagai agenda-agenda yang pemerintah canangkan.

Kurikulum yang memasukkan manageman enterprenuer menjadi salah satu fakta kaitannya pemuda khususnya intelaktual terkondisikan pada orientasi mencari materi. Basis kurikulum sekuler tidak membantuk kepribadian Islam sehingga tak jarang kita dapat menjumpai berbagai tindak kerusakan dan kriminalitas dilakukan pada usia pemuda. Jika Pemuda yang merupakan penyangga peradaban melakukan hal yang bukan semestinya dan justru terforsir mengerahkan usahanya untuk menambak ekonomi ini, pemuda hanya akan dijadikan sebagai tumbal penyangga (buffer) runtuhnya Kapitalisme.

Islam Memuliakan Pemuda

Pemuda memiki potensi besar dalam kebangkitan. Kebangkitan itu adalah majunya pemikiran, yang terwakili dalam akidah aqliyah politis yang layak menjadi kaidah bagi pemikiran-pemikiran masyarakat dan menjadi sumber bagi terpancarnya sistemnya, serta sebagai asas bagi peradabannya.[5] Sebuah kebangkitan yang hakiki hanya akan dapat terlahir jika aqidah yang dijadikan pijakan adalah aqidah Islam, dimana Islam adalah aqidah ruhiyah dan aqidah siyasi. Artinya Islam bukan sekedar agama melainkan sebuah sistem kehidupan. Khilafah adalah sistem Islam yang ditegakkan secara kaffah.
Khilafah memuliakan seluruhnya termasuk juga pemuda. Pemuda tidak dapat dipungkiri bahwa mereka adalah para penyangga tegaknya Negara yang memiliki kekuatan dan potensi besar. Sistem Khilafah/yang memiliki paradigm bahwa kesejahteraan adalah ketika kebutuhan pokok (sandang,pangan, papan) terpenuhi. Pemuda saat ini semestinya tidak hanya sekedar berpaku pada spesialis bidang yang dikuasainya namun memiliki kemampuan berfikir skala sistem, karena peran penting mereka adalah membangun pemikiran umat dan melakukan problem solving masalah umat.[6] Dalam pemberdayaan pemuda Khilafah sangat menghargai karya Pemuda. Khilafahlah yang menciptakan iklim kondusif bagi para pencari ilmu.[7]
Khilafah melahirkan pemuda yang unggul dan berkualitas. Sejarah mencatat Muhammad Al Fatih seorang pemuda yang sejak baligh hingga ia meninggal shalat rawatib dan tahajjud, dalam usia 21 tahun telah berhasil menakhlukan Konstantinopel yang disebut sebagai ibukotanya dunia. Selain itu ada Ibnu Sina yang dijuluki sebagai “Bapak Pengobatan Modern” dan terkenal di dunia barat. Imam Syafi’I di usianya yang baru tujuh tahun dia hafal semua ayat Al Qur’an dan akhirnya menjadi imam besar yang melahirkan 174 kitab. Khilafah memiliki visi politik untuk menjadikan Negara kuat dan terdepan yang tidak mudah dijajah oleh para kapitalis. Khilafah memiliki langkah strategis termasuk permberdayaan generasi muda dalam menyongsong peradaban gemilang yang dapat menghantarkan kepada penghargaan tertinggi yaitu menjadi umat terbaik. (QS. Ali ‘Imran: 10).[8] 
Wallahu’alam



[1] http://id.wikipedia.org
[3] http://hpusetda.jabarprov.go.id
[4] http://spamjateng.com
[5] Ahmad Al-Qashash, Dasar-dasar kebangkitan kajian ideologis merekonstruksi Umat Menuju Kebangkitannnya, (Bogor: PTI, 2009), hal. 41
[6] Tim Intelektual MHTI, Jalan Baru Intelaktual Muslimah (Visi Pembebas Generasi), (MHTI, Jakarta, 2012), hal 287
[7] http://hizbut-tahrir.or.id/2013/08/30/ahli-ilmu/
[8] http://thefikrulmissilesangperetas.blogspot.com

Daftar Khalifah-khalifah






Ini lah daftar nama-nama para khalifah Islam dari masa ke masa. Dimulai dari setelah wafatnya Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam yang dimana khalifah pertama Islam dipegang oleh Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq R.a. yang dimana masa 4 khalifah pertama dikenal dengan Khulafaur Rasyidin kemudin disusul kekhalifahan Islam dinasti Bani Umayyah, Bani Abbasiyah dan Bani Ustmaniyyah. Berikut daftar nama para Khalifah Islam dari masa ke masa beserta tahun pemerintahannya.

1. Khilafah Rasyidah
Khilafah Rasyidah berdiri tepat di hari wafatnya
Rasululllah SAW. Terdiri dari 4 orang atau 5 orang shahabat nabi yang menjadi khalifah secara bergantian. Mereka adalah:


  • Abu Bakar ash-Shiddiq ra {tahun11-13 H/632-634 M}
  • ‘Umar bin Khaththab ra {tahun13-23 H/634-644 M}
  • ‘Utsman bin ‘Affan ra {tahun 23-35 H/644-656 M}
  • ‘Ali bin Abi Thalib ra {tahun35-40 H/656-661 M}
  • Al-Hasan bin ‘Ali ra {tahun 40 H/661 M}

  • 2. Khilafah Bani Umayyah
    Khilafah ini berpusat di Syiria, tepatnya di kota Damaskus. Berdiri untuk masa waktu sekitar 90 tahun atau tepatnya 89 tahun, setelah era khulafa ar-rasyidin selesai. Khalifah pertama adalah Mu’awiyyah. Sedangkan khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam. Adapun masa kekuasaan mereka sebagai berikut:


  • Mu’awiyyah bin Abi Sufyan {tahun 40-64 H/661-680 M}
  • Yazid bin Mu’awiyah {tahun 61-64 H/680-683 M}
  • Mu’awiyah bin Yazid {tahun 64-65 H/683-684 M}
  • Marwan bin Hakam {tahun 65-66 H/684-685 M}
  • Abdul Malik bin Marwan {tahun 66-86 H/685-705 M}
  • Walid bin ‘Abdul Malik {tahun 86-97 H/705-715 M}
  • Sulaiman bin ‘Abdul Malik {tahun 97-99 H/715-717 M}
  • ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz {tahun 99-102 H/717-720 M}
  • Yazid bin ‘Abdul Malik {tahun 102-106 H/720-724M}
  • Hisyam bin Abdul Malik {tahun 106-126 H/724-743 M}
  • Walid bin Yazid {tahun 126 H/744 M}
  • Yazid bin Walid {tahun 127 H/744 M}
  • Ibrahim bin Walid {tahun 127 H/744 M}
  • Marwan bin Muhammad {tahun 127-133 H/744-750 M}

  • Sebenarnya khilafah Bani Ummayah ini punya perpanjangan silsilah, sebab satu dari keturunan mereka ada yang menyeberang ke semenanjung Iberia dan masuk ke Spanyol. Di Spanyol mereka kemudian mendirikan khilafah tersendiri yang terlepas dari khilafah besar Bani Abbasiyah.



    3. Khilafah Bani Abbasiya
    Kemudian kekhilafahan beralih ke tangan Bani ‘Abasiyah yang berpusat di Baghdad. Total masa berlaku khilafah ini sekitar 446 tahun. Khalifah pertama adalah Abu al-’Abbas al-Safaah. Sedangkan khalifah terakhirnya Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah.
    Secara rinci masa kekuasaan mereka sebagai berikut:


  • Abul ‘Abbas al-Safaah {tahun 133-137 H/750-754 M}
  • Abu Ja’far al-Manshur {tahun 137-159 H/754-775 M}
  • Al-Mahdi {tahun 159-169 H/775-785 M}
  • Al-Hadi {tahun 169-170 H/785-786 M}
  • Harun al-Rasyid {tahun 170-194H/786-809 M}
  • Al-Amiin {tahun 194-198 H/809-813 M}
  • Al-Ma’mun {tahun 198-217 H/813-833 M}
  • Al-Mu’tashim Billah {tahun 618-228 H/833-842M}
  • Al-Watsiq Billah {tahun 228-232 H/842-847 M}
  • Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah {tahun 232-247 H/847-861 M}
  • Al-Muntashir Billah {tahun 247-248 H/861-862 M}
  • Al-Musta’in Billah {tahun 248-252 H/862-866 M}
  • Al-Mu’taz Billah {tahun 252-256 H/866-869 M}
  • Al-Muhtadi Billah {tahun 256-257 H/869-870 M}
  • Al-Mu’tamad ‘Ala al-Allah {tahun 257-279 H/870-892 M}
  • Al-Mu’tadla Billah {tahun 279-290 H/892-902 M}
  • Al-Muktafi Billah {tahun 290-296 H/902-908 M}
  • Al-Muqtadir Billah {tahun 296-320 H/908-932 M}
  • Al-Qahir Billah {tahun 320-323 H/932-934 M}
  • Al-Radli Billah {tahun 323-329 H/934-940 M}
  • Al-Muttaqi Lillah {tahun 329-333 H/940-944 M}
  • Al-Musaktafi al-Allah {tahun 333-335 H/944-946 M}
  • Al-Muthi’ Lillah {tahun 335-364 H/946-974 M}
  • Al-Tha`i’ Lillah {tahun 364-381 H/974-991 M}
  • Al-Qadir Billah {tahun 381-423 H/991-1031 M}
  • Al-Qa`im Bi Amrillah {tahun 423-468 H/1031-1075 M}
  • Al-Mu’tadi Bi Amrillah {tahun 468-487 H/1075-1094 M}
  • Al-Mustadhhir Billah {tahun 487-512 H/1094-1118 M}
  • Al-Mustarsyid Billah {tahun 512-530 H/1118-1135 M}
  • Al-Rasyid Billah {tahun 530-531 H/1135-1136 M}
  • Al-Muqtafi Liamrillah {tahun 531-555 H/1136-1160 M}
  • Al-Mustanjid Billah {tahun 555-566 H/1160-1170 M}
  • Al-Mustadli`u iamrillah {tahun 566-576 H/1170-1180 M}
  • Al-Naashir Lidinillah {tahun 576-622 H/1180-1225 M}
  • Al-Dhahir Biamrillah {tahun 622-623 H/1225-1226 M}
  • Al-Mustanshir Billah {tahun 623-640 H/1226-1242 M}
  • Al-Musta’shim Billah {tahun 640-656 H/1242-1258 M}
  • Al-Mustanshir Billah II {tahun 660-661 H/1261-1262 M}
  • Al-Haakim Biamrillah I {tahun 661-701 H/1262-1302 M}
  • Al-Mustakfi Billah I {tahun 701-732 H/1302-1334 M}
  • Al-Watsiq Billah I {tahun 732-742 H/1334-1343 M}
  • Al-Haakim Biamrillah II {tahun 742-753 H/1343-1354 M}
  • Al-Mu’tadlid Billah I
  • Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah I
  • Al-Watsir Billah II {tahun 785-788 H/1386-1389 M}
  • Al-Musta’shim {tahun 788-791 H/1389-1392 M}
  • Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah II
  • Al-Musta’in Billah {tahun 808-815 H/1409-1416 M}
  • Al-Mu’tadlid Billah II {tahun 815-845 H/1416- 1446 M}
  • Al-Mustakfi Billah II {tahun 845-854 H/1446-1455 M}
  • Al-Qa`im Biamrillah {tahun 754-859 H/1455-1460 M}
  • Al-Mustanjid Billah {tahun 859-884 H/1460-1485 M}
  • Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah III
  • Al-Mutamasik Billah {tahun 893-914 H/1494-1515 M}
  • Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah IV

  • Khilafah Bani Abbasiyah dihancurkan oleh pasukan Tartar , sehingga umat Islam sempat hidup selama 3,5 tahun tanpa adanya khalifah. Namun kurun waktnya hanya terpaut 3 tahun setengah saja dan segera berdiri khilafah Utsmaniyah.


    4. Khilafah Bani Utsmaniyyah
    Khilafah Bani Utsmaniyyah tercatat memiliki 30 orang khalifah, yang berlangsung mulai dari abad 10 Hijriyah atau abad ke enam belas Masehi. Nama-nama mereka sebagai berikut:


  • Salim I {tahun 918-926 H/1517-1520 M}
  • Sulaiman al-Qanuni {tahun 926-974 H/1520-1566 M}
  • Salim II {tahun 974-982 H/1566-1574 M}
  • Murad III {tahun 982-1003 H/1574-1595 M}
  • Muhammad III {tahun 1003-1012 H/1595-1603 M}
  • Ahmad I {tahun 1012-1026 H/1603-1617 M}
  • Mushthafa I {tahun 1026-1027 H/1617-1618 M}
  • ‘Utsman II {tahun 1027-1031 H/1618-1622 M}
  • Mushthafa I {tahun 1031-1032 H/1622-1623 M}
  • Murad IV {tahun 1032-1049 H/1623-1640 M}
  • Ibrahim I {tahun 1049-1058 H/1640-1648 M}
  • Muhammad IV {tahun 1058-1099 H/1648-1687 M}
  • Sulaiman II {tahun 1099-1102 H/1687-1691 M}
  • Ahmad II {tahun 1102-1106 H/1691-1695 M}
  • Mushthafa II {tahun 1106-1115 H/1695-1703 M}
  • Ahmad III {tahun 1115-1143 H/1703-1730 M}
  • Mahmud I {tahun 1143-1168 H/1730-1754 M}
  • ‘Utsman III {tahun 1168-1171 H/1754-1757 M}
  • Musthafa III {tahun 1171-1187 H/1757-1774 M}
  • ‘Abdul Hamid I {tahun 1187-1203 H/1774-1789 M}
  • Salim III {tahun 1203-1222 H/1789-1807 M}
  • Musthafa IV {tahun 1222-1223 H/1807-1808 M}
  • Mahmud II {tahun 1223-1255 H/1808-1839 M}
  • ‘Abdul Majid I {tahun 1255 H-1277 H/1839-1861 M}
  • ‘Abdul ‘Aziz I {tahun 1277-1293 H/1861-1876 M}
  • Murad V {tahun 1293-1293 H/1876-1876 M}
  • ‘Abdul Hamid II {tahun 1293-1328 H/1876-1909 M}
  • Muhammad Risyad V {tahun 1328-1338 H/1909-1918 M}
  • Muhammad Wahiddin {th. 1338-1340 H/1918-1922 M}
  • ‘Abdul Majid II {tahun 1340-1342 H/1922-1924 M}.

  • Khalifah terakhir umat Islam sedunia adalah ‘Abdul Majid II. Semenjak tumbangnya khilafah terakhir ini, berarti umat Islam telah hidup lebih dari selama tanpa keberadaan lembaga yang menyatukan. 

    "..Kemudian akan ada Khilafah yang berjalan sesuai dengan jalan kenabian...[HR. Ahmad]

    Let's Struggle for Khilafah !


    sumber : http://usudullah.blogspot.com

    Jumat, 27 September 2013

    Usang Terbendung Cahaya

    Usang saja ku berjumpa dengan bedak-bedak kemaksiatan yang semakin menyayat
    Pikuk yang menjelma menjadi teriakan melengking yang melejit mendzalimi rakyat
    Sadarlah jiwa ternyata kubangan kandang sistem negeri ini telah menelanjangi aqidah dan sangat terasa sakit
    Gempurannya menggajal dalam detakan jantung, dan siapkan amunisi detikan menit kedepan ada kekuatan revolusi dunia secara dahsyat

    Pagi buta embun berkumpul menandakan sinar fajar mentari kan segera hadir menyapa
    Tengoklah menoreh pada ufuk timur yang juga tergores rapi pada merah rona
    Terbisikan dari lirih kegelapan itu kan segera berganti dengan cahaya menyala
    Seperti yang terjadi pada masa sekarang, niscaya cahaya kemuliaan itu pasti adanya

    Sistem demokrasi yang dipaksakan untuk menghamba kepada aturan manusia
    Dicekoki dengan tsaqofah asing yang mematikan hamba pada keterikatan hukum Sang Pencipta
    Penjegal kesejahteraan rakyat dan menindas janji kampanye dusta tirani durjana
    Demokrasi basi! menyombongkan dirinya kokoh namun utopis isinya nista

    Perubahan itu pasti dan kini manusia terbuka mata dan telinganya untuk mengaca
    Bahkan kita butuh perubahan fundamental untuk mengganti demokrasi yang haram
    Sistem kufur yang menanamkan sekulerisme paham memisahkan diri dari aturan agama
    Maka tunggulah saatnya demokrasi pasti hangus terbakar digantikan dengan sistem Islam

    Jejak Hari Ini

    Hari ini masih belum merasa optimal, masih merasa belum banyak yang dikerjakan
    Hidup yang masih sekedar banyak berkata namun minim akan amal perbuatan
    Terbesit dalam relung hati "akan sampai kapan kondisi ini terus menghinggapi?"
    Jika ternyata diri kita masih rajin menyodorkan 1000 ALASAN daripada 1 USAHA yang terjalani

    Memang berkata itu lebih mudah, namun bukan lantas kemudian sulit untuk diamalkan
    Perkara yang sulit itu, bisa jadi dari kitanya yang belum ada langkah memulai melakukan
    Sulit itu niscaya pasti kan lebur, sebagaimana susahnya menghancurkan batu yang keras
    Pelan-pelan pasti ia juga kan hancur, asal ada usaha dan keinginan yang terus-menerus

    Sekarang pertanyaannya...Sudah berapa lama tanganmu menjamah saudaramu dengan dakwah Islam?
    Apakah sudah lama sentuhanmu ataukah baru sebentar hingga bahkan lantas kau tinggalkan?
    Sudah berapa seringkah ayunan langkahmu menyambangi saudaramu untuk menyiarkan Islam?
    Apakah sudah sering kau temui hingga mereka terdorong turut serta dalam barisan perjuangan?

    Jejak hari ini, masih merasa belum lama dalam menjamah dan lengah mengayunkan kaki kepada saudara
    Akankah jejak ini kan terulang lagi?
    Jika, Iya? Apakah kau akan mendapat sama antara harapan dengan dunia nyata?
    Ku mohon, semoga kau jangan mengulangi jejak hari ini !

    Detik ini bermunajatlah kepada Allahu Robbi, mendzikir saat helaan nafas
    Mendoa agar esok hari bisa mengukir jejak yang lebih baik meski kepayah
    Jika tetap saja kau masih merasa belum optimal maka lakukan saja terus
    Hingga kau benar-benar merasakan sulitnya mengukir indah jejak di jalan dakwah


    Kamis, 26 September 2013

    Mahasiswa Muslimah


    Mahasiswa Muslimah bukanlah mahasiswa yang individualis 
    Mahasiswa Muslimah bukanlah mahasiswa yang hedonis

    Mahasiswa Muslimah adalah mahasiswa yang menjadikan aturan Allah sebagai aturannya
    Mahasiswa Muslimah adalah mahasiswa yang memiliki tujuan hidup untuk beribadah kepada-Nya

    Mahasiswa Muslimah adalah mahasiswa yang peka terhadap kerusakan masyarakat, kritis terhadap kedzaliman penguasa serta peduli terhadap permasalahan bangsa saat ini

    Mahasiswa Muslimah memiliki potensi besar membangun kebangkitan dan seharusnya ia betul-betul memahami bahwa dirinya adalah agent of change

    Perubahan besar dan benar tidak dapat dilakukan secara sendirian namun butuh dilakukan secara bersamaan dengan kelompok jamaah

    Perubahan besar menuju ke arah tegaknya syariah Islam itu baru Kebangkitan Hakiki

    Audiensi Muslimah HTI ke Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga DIY

    HTI Press. Selasa (10/9), delegasi MHTI DPD I HTI DIY yaitu Ustadzah Aeni Qoriah,Ustadzah Dini Prananingrum, Ustadzah Nurhidayah, Ustadz Shidiq al Bantuli dan istri Bu Hana.  Tujuan dari audiensi ini adalah dalam rangka menolak kontes kecantikan Miss World dan menjelaskan bahayanya terhadap moral peserta didik khususnya di Yogyakarta. Delegasi diterima dengan ramah oleh Kepala DIKPORA Bapak Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji, Dra Mulyati Yuni P, M.si selaku KaBid PNFI dan Dra. Triana Purnamawati, M.M Kabid DikMenti.
    Ustadz Shidiq mengawali kunjungannya dalam rangka bersilaturahmi dan memaparkan tujuh alasan menolak ajang Miss World diantaranya yaitu kapitalisasi perempuan, dusta konsep 3 B, kampanye liberalisasi budaya, motif eksploitasi ekonomi terselubung, kedok pariwisata, ajang arus penyesatan dan membawa negara tunduk kepada korporasi.
    Ustadzah Aeni Qoriah selaku pengurus MHTI DPD I HTI DIY mengatakan “Kedatangan kami ke DIKPORA memang lebih mendetailkan upaya eksploitasi pada ajang-ajang kecantikan memberikan dampak buruk terhadap siswa-siswi. Semestinya siswa didik mengutamakan bagaimana dia mencintai ilmu dan bagaimana menjadikan dirinya cerdas bukan justru disibukkan pada fisiknya. Beliau juga menjelaskan bahwa dusta 3 B (Brain, Beauty, Behaviour) kecerdasan dihitung dalam waktu singkat. Dampak dari kontes miss world ini membuat generasi mengalami moral distruktif yang harusnya dinegeri ini siswa didik adalah pelanjut estafet kepemimpinan yang mampu menjalankan perintah Allah. “Untuk itu kita wajib menolak karena besar dampaknya pada siswa” tegasnya.
    Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji memberikan tanggapan dan ungkapan yang senada yaitu keberatan terhadap diadakannya kontes kecantikan miss world tersebut. Beliau pun juga menjelaskan tentang bagaimana menutup mata peserta didik terhadap ajang kecantikan demikian dan melakukan pelatihan-pelatihan terutama pendidikan karakter. “Sebetulnya kita berada pada posisi yang sama hanya kita pada peran yang berbeda”. Lanjutnya. Audiensi berjalan dengan lancar. Sebelum berpamitan Muslimah HTI memberikan Al Islam, Majalah Al Waie dan Tabloid Media Umat diterima langsung oleh Kepala DIKPORA. [Ty_MMC-DIY]
    Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2013/09/17/audiensi-muslimah-hti-ke-kantor-dinas-pendidikan-pemuda-dan-olah-raga-diy/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+hizbindonesia+%28Hizbut+Tahrir+Indonesia%29

    Audiensi Muslimah DPD II HTI Sleman ke Dinas Kesehatan Sleman tentang Kuesioner Alat Vital

    HTI Press. Menyikapi pemberitaan beredarnya ‘kuesioner alat vital’, Muslimah DPD II HTI Sleman mengadakan audiensi ke kantor Dinas Kesehatan Sleman, Jum’at (20/9). Delegasi MHTI terdiri dari Meti Astuti, M.Ek. (Ketua DPD I MHTI ) didampingi suami, Ustadz Agung Dwi Sutrisno, dan tim Lajnah Fa’aliyah MHTI Sleman (Kustyaningsih, Shinta Asri Risnaeni, Aryanti). Audiensi diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Sleman dr. Mafilindati Nuraini, M.Kes., didampingi dr. Cahya Purnama (sekretaris), dan Cahya (dokumentasi media pemkab).
    Meti Astuti menyampaikan bahwa dengan spirit amar ma’ruf nahi mungkar, audiensi MHTI ini bertujuan memberikan masukan terkait kuesioner kesehatan reproduksi remaja (KRR) yang dipandang kurang patut diedarkan di sekolah karena mengandung konten porno. (Perlu diketahui, bahwa kuesioner tersebut sudah diujicobakan di beberapa sekolah di Sleman pada tahun 2012).
    Meti menjelaskan pandangan MHTI terhadap masalah ini. Pertama, bahwa KRR hampir tidak mengambil nilai-nilai Islam dan program-program yang dikembangkan pemerintah berlepas dari nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT. Yang dikedepankan hanyalah aspek reproduksi dan dampak, dengan materi yang justru mendorong remaja mencari tahu dan tergiur melakukan, termasuk keberadaan program ABCD (Abstain, Be Faithful, Condom, Drug). Pada faktanya, setelah program KRR diselenggarakan justru menambah angka free seks. Kedua, hendaknya program ini bisa digali dari nilai Islam, misalnya ketika remaja menjelang baligh bahkan sejak dini, diajarkan tentang mengetuk pintu ke kamar  orangtua, berpakaian menutup aurat, larangan berikhtilat sampai larangan zina. “Aspek pendidikan seksualitas ini kami pandang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam dan solusinya tidak sekedar tataran teknis, tapi hendaknya lebih fundamental dengan mengembangkan program KRR secara islami,” imbuh Meti.
    Menanggapi masukan MHTI, dr. Mafilindati Nuraini, M.Kes. menyampaikan bahwa kebijakan ini berasal dari pusat dan mempersilahkan berbagai elemen untuk memberi usulan dan berdialog dengan kementerian kesehatan. “Upaya pendidikan KRR melalui sekolah pun tidak bisa sendiri, kami dalam pembangunan bidang kesehatan selalu melakukan kerjasama lintas sektor,” papar Mafilindati.
    Lebih lanjut Meti mengungkapkan, “Kami melihat kuesioner semacam ini merupakan bentuk edukasi yang tidak menurunkan seks bebas dan kehamilan tidak dikehendaki, karena pemerintah mengadopsi asas liberal yang sekedar memberi tahu struktur tubuh tanpa dibarengi pemahaman nidzam ijtima’i (aturan pergaulan) islami.” Mafilindati sepakat dengan penyampaian Meti, hanya saja tidak bisa menerapkan seluruhnya karena ada berbagai sektor yang saling bekerjasama dalam hal ini. Dia merekomendasikan agar MHTI membuat konsep kuesioner KRR yang disetujui oleh jubir delegasi MHTI.
    Di sesi terakhir, delegasi MHTI menyampaikan produk berupa tabloid Media Umat dan press release Jubir MHTI “Kuesioner Tak Mendidik untuk Siswa Sekolah Menengah, Negara Gagal Lindungi Moralitas Bangsa.” (Ty_MMC DIY)
    Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2013/09/23/audiensi-muslimah-dpd-ii-hti-sleman-ke-dinas-kesehatan-sleman-tentang-kuesioner-alat-vital/

    Pemuda Perubah

    Saat ini pemuda tengah dialihkan/dibajak potensinya serta dikaburkan perannya yang idealis

    Mereka terjebak pada solusi pragmatis dan lebih suka dengan gaya hedonis

    Orientasi materipun menjadi sebuah tujuan, bahkan rela menjadi buruh para kapitalis

    Pamuda kini dibuat "lupa" akan akar masalah, hingga semakin hari problematika umat pun semakin miris

    Dari sinilah idealisme pemuda mulai terlebur-tercengkram ideologi kapitalisme yang sebenarnya Pemuda bisa menepis

    Maka sudah saatnya Pemuda kembali pada peran besarnya yang sangat strategis

    Yakni menjadi agent of change menuju kebangkitan Islam, dengan ikut berjuang secara realistis

    Allahuakbar !

    Rabu, 25 September 2013

    Ingin apa Siap ?

    Aku saat ini menginginkan sesuatu?
    Namun aku merasa, rasa ingin ini belum terkerahkan optimal sekuat tenaga
    Kekuatan "ingin" itu belum sekuat sebelumnya, yang telah terbukti secara azzam bisa menggebrak dan menundukan sehingga aku bisa segera mendapatkannya

    DSLR . . .
    yang dulu terlihat jauh bisa mendapatinya,
    yang dulu terlihat sulit untuk membelinya
    yang dulu terlihat susah memegangnya
    Dalam hitungan waktu dari arah yang tiada terduga tersambangi rizki dari Allah
    Alhamdulillah . . . DSLR ada didepan mata

    Perkara satu ini yang saat ini rasakan, aku merasa belum sekuat keingiananku dulu saat "ingin" memiliki DSLR
    Tapi hal ini juga tak kemudian membuatku untuk berdiam diri, mari bangun kekuatan keinginan dengan kesiapan itu

    Temans : Emang apa yang sedang kau inginkan sist?
    Aq : Yak, Tepat sekali !(sambil ngajungin jempol)
    Temans : Woi...Apaan?"
    Mb : Menikah ya? (sambil senyum-senyum, tanpa colak-colek)
    Temans : He.he dari kemarin nikah-nikah mulu ihh. Eh tahu gak sist? temen-temen aku dikampus itu sampai lumayan bosan lho ku ajakin ngobrolin tentang ilmu nikah. Opss!
    Temans : Eh..lanjut-lanjut, terus ini keinginan tentang apa ya?
    Aq : He.he sebenarnya tebakan awal itu tidak salah kok
    Temans: Tuhkan tentang nikah?
    Aq : Ssssttttttttttttttttttttt..jangan berisik napa?
    Temans: Terus apa yang sebenarnya kamu pingini sekelas kamu pingin DSLR waktu lalu?
    Aq : Iya betul kok tebakanmu #Siap-siap kaburrrr :D

    Sahabatku, ingatlah bahwa Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan
    Maka siapkan diri kita untuk menerima apa yang akan Allah berikan :)

    tambahan pemirsa . . .

    Pesan adik saya: Jangan terburu-buru, kata orang "Jodoh itu tak akan kemana" :D

    Love you coz Allah dik :-*

    Hadir Dalam Mimpi

    Bismillaah . . .

    Kemarin malam aku sempat memimpikanmu, ntah kenapa terasa "aneh" bisa hadir sosokmu dalam mimpiku
    Padahal aku tak mengenal jauh akan dirimu, aku pun tak pernah jua berbicara langsung padamu
    Kita pun tahu gerak jamaah dakwah terpisah, karena hukum asal laki-laki dan perempuan adalah terpisah
    Namun lagi-lagi, aku cukup mengherankan mengapa engkau hadir dalam mimpiku?

    Disaat mimpi itu, aku bisa melihat jelas itu sosokmu, tak bisa dilupakan itu kamu.
    Sosok orang yang ku kenal di dunia nyata engkau adalah laki-laki pengemban dakwah
    Aku pun tak bisa mengukur sejauh apa kedalaman tsaqofah Islammu
    Namun dalam mimpiku aku menjumpaimu, engkaulah yang awal mengajakku berbicara

    Ku akui saat ini aku lupa tentang apa yang kau bicarakan
    Tapi beruntung itu hanya mimpi, sekedar interaksi berbicara yang tak nyata dalam kehidupan
    Posisi statusmu dalam mimpiku pun tak jelas, bukan imam bagiku dan saya rasa hanya sebatas orang lain yang menanyakan akan sesuatu sehingga kau berbuka kata dan tak lebih dari ini
    Jarak kampusmu dan kampusku pun terletak lumayan berjauhan karena memang kita bukan dalam satu kampus
    Info yang kudapatkan pun engkau berasal dari luar Jogja, sedang aku berada di Jogja

    Sudahlah, tak perlu lagi diperpanjang
    Mimpi itu hanya bunga tidur saja, untungnya juga tak ada yang aneh-aneh terlakui
    Hanya kemudian jadi terpintas saja, sosokmu kenapa bisa hadir dalam mimpiku?
    Terlantun Maha Besar Allah atas segala Kuasa-Nya, yang Maha memiliki segala-Nya

    Dibalik mimpi itu aku tak bisa menafsirkannya
    Sudahlah pemirsa tak perlu dianggap serius
    Untung hanya bertemu di mimpi,
    Aku jadi kepikiran, ada kekuatiran jika di dunia nyata bisa berinteraksi dengannya "ada yang salah pada diriku atau ada yang kurang tepat jua pada dirimu"

    Kau yang berada dalam mimpiku, kusampaikan pesanku.

    Jika kau memang kau siap menikah maka menikahlah (Looh)

    Pemirsa, begitu seriusnya anda membaca cerita diatas, memang tulisan diatas teradaptasi dari mimpi saya, Jika anda "kepo" menanyakan tentang siapa pria yang ada dalam mimpi saya, maaf sekali tidak bisa saya sebutkan, he.he nanti kuatir jadi fitnah atuh :)
    So, Selamat berpenasaran aja. . .
    Terus?
    Nah, inti tulisan ini adalah jika anda yang masih single sudah siap untuk menikah maka segeralah berusaha untuk menikah :)

    *inti yang terlalu dipaksakan sebenarnya* he.he



    Optimislah !

    Ku ingin malas ini segera malas pula menggelantungiku
    Ku ingin lesu ini segera lesu pula memelukku
    Ku ingin lelah ini segera lelah pula membelaiku
    Ku ingin bosan ini segera bosan pula menemaniku

    Malas, lesu, lelah dan bosan itu harusnya segera pergi
    Kekuatan imanlah yang bisa mengarahkan dan mengendali
    Karena iman hal yang kita rasa malas dapat kita jalani
    Dengan iman hal yang lelah, bosan, lelah bisa teratasi

    Keimanan itu adalah pondasi yang harus tertanam kokoh
    Tertancam dalam pada palung hidup hingga menuai berkah
    Hidup kan berarti ketika keimanan produktif dalam niatan ibadah
    Tak ada yang perlu dikuatirkan jika iman selalu menuntun arah

    Kesuksesan masa depan pasti bisa teraih
    Jika semua terjalani dengan tanpa mengeluh
    Berjalan saja dengan yakin dan terikat dengan syariah
    Semoga hidup mengapai rasa sukses dan berkah

    Lima Masa Fase

    Masih ingatkan akan kabar gembira yang Rasulullah bawa?
    Dimana Rasulullah saw mengabarkan akan berlalu dunia dalam lima masa
    Bisyarah Rasulillah yang tertuang indah dalam hadits terikat janji-Nya
    Sebuah kabar yang tak bisa dielakkan yang pasti terbukti dan nyata

    Fase pertama adalah masa kenabian
    Fase kedua adalah masa Khilafah yang berjalan sesuai metode dakwah Rasulullah saw
    Fase ketiga adalah masa penguasa kerajaan 
    Fase keempat adalah masa penguasa yang dzalim (jabariyatan)
    Fase kelima adalah masa Kekhilafahan yang berjalan sesuai metode dakwah Rasulullah saw
    and than . . .
    Rasulullah diam

    Lima masa yang telah terkabar membuat kita jadi ingat
    Detik ini kita sedang berada fase keempat
    Pelan tapi pasti bisyarah itu akan bergulir dengan cepat
    Dan Khilafah jilid dua akan kembali memimpin dunia tanpa hambat :)

    Rindu Kebangkitan Islam

    Lantunkanlah lagu tentang melodi yang merdu
    Sebuah lagu yang bisa mengingatkan diriku akan rindu
    Rindu akan sebuah kebangkitan yang terukir indah di masa lalu
    Niscaya kebangkitan itu kembali hadir setelah peradaban kelabu

    Coba kau nyanyikan lirik lagu yang menggetarkan kalbu
    Yang bisa menguncang nyali-nyali musuh Allah di sebelah pulau
    Hingga mereka terperosok pada kubangan jerami nan pilu
    Kuatirnya mereka bahwa kau terbangun dalam kekuatan besar Khilafah yang dirindu

    Sontak pasti mereka tak terhenti pada lorong-lorong waktu
    Mereka berstrategi untuk membenamkan Islam dalam kelambu
    Senjata mereka pun disiapkan dan berbaris bak serdadu
    Kekuatiran mereka semakin menjadi saat umat Islam mulai bersatu

    Berjuta makar menghambat Islam bagi musuh-musuh Allah telah diramu
    Mereka membuat itu karena takut jika Islam kembali lagi hadir membumbu
    Hingga tak tidur mereka menyiasati kerja menghentikan waktu yang terus berlalu
    Stop! kata mereka, Namun apa daya kejayaan Islam siap kan kembali beradu




    Maafkan aku Sahabat


    Siapa yang pernah tahu akan usia dan detak jantung ini terhenti
    Tak ada yang tahu
    Siapa yang tahu, akan sampai kapan kita tinggal di muka bumi
    Tak jua ada yang tahu

    Seonggok daging yang tergerak saat ini semoga dalam rangka kebaikan
    Senafas hirupan udara semoga terlantun dalam tasbih keberkahan
    Berdzikir mengingat kepada-Nya akan nikmat dan karunia yang DIA diberikan
    Menjadi insan nan bertaqwa semoga bisa teraih dengan dorongan keimanan

    Sahabatku . . .
    Mungkin aku pernah berlaku cela
    Mungkin aku pernah berkata dusta
    Mungkin aku pernah bertindak nista
    Mungkin aku pernah berbuat dosa

    Innalillahi wa innailahi roji'uun
    Sampaikan maafku kepada saudara-saudaraku yang pernah ku sakiti
    Sampaikan permohonan maafku kepada saudara-saudaraku yang pernah ku lukai

    Ku inginkan akhir yang baik
    Ku inginkan hidup abadi di Surga-Nya

    Maaf-maaf-maafkan aku

    DAKWAH KAMPUS



    ============
    Bismillaah . . . sebuah coretan kecil teruntuk sahabat-sahabat Muslimahku diluar sana yang sedang mengarungi medan dakwah . . . 

    "Oh jadi antum sudah seminggu ini tidak berdakwah?
    ....Kemana saja antum?
    ...Sibuk kah? . . .
    ...Oh . . Sibuk kuliah?
    ...Atau sekarang sudah sibuk bisnis kerja?
    Sibuk mengerjakan tugas??
    Lantas selama ini antum menjadikan dakwah sebagai apa?". Suara keras pun mengalir Firda lontarkan kepada Sasa adik angkatannya.

    "Sabar kak Firda!", sela Dahlia yang berada disampingnya.

    "Kakak sebenarnya tidak mau bersuara keras seperti ini dik. Tapi kakak juga tidak bisa lembut terus-terusan jika ternyata dik Sasa tetap memaklumi kesibukannya hingga meninggalkan aktivitas dakwah" ketus Firda.

    "Baiklah, sekarang dik Sasa maunya apa?" tanya Firda ke Sasa.

    Sambil bersila disampingnya Sasa hanya berdiam, ia tertegun menunduk dan tak berkata apa-apa.

    Firda mendekati Sasa, "Dik Sasa, Kakak sayang dengan adik karena Allah. Kita tahu bersama bahwa dakwah ibarat nafas dalam kehidupan kita. Bayangkan saja adikku sayang, jika dalam waktu dua menit saja kita tidak berdakwah. Sungguh, betapa sesak dan susahnya kita bernafas. Maka bisa kita bayangkan jika hidup kita tanpa dakwah, pasti kita juga akan sesak dan susah bernafas dik. Maka jadikanlah dakwah sebagai poros dalam kehidupan kita. Sebenarnya kita disini semuanya juga mempunyai amanah selain dari amanah berdakwah.

    Lihat saja dik Dahlia dia sekarang aktivis di BEM Fakultas, belum lagi dia juga harus setor hafalan karena ikut pondok pesantren, tugas kuliah Dahlia dia juga banyak, belum lagi presentasi buat makalah pada setiap minggunya. Tidak hanya Dahlia, teman-teman aktivis dakwah kampus yang lain juga banyak yang mengalami hal yang sama dik. Mereka juga senantiasa disuguhkan dengan begitu banyak tugas dan makalah, namun mereka bisa memahami dan mengerti bahwa dakwah tetap menjadi poros dalam kehidupan mereka dan mereka tidak melalaikan. Adikku yang dirahmati Allah, Kita sama-sama punya amanah dik.

    Alhamdulillah detik ini Allah masih berikan kesehatan kepada dik Sasa, adik bisa naik motor kemana-mana, adik bisa rajin mengerjakan laporan, bahkan lembur praktikum. Lantas kenapa adik bisa melenakan dan lalai dengan aktivitas dakwah? Jangan mengkambinghitamkan Dakwah dalam kesibukan kita sebagai mahasiswa. Dakwah dan kuliah bukanlah aktivitas yang terpisah tapi senantiasa beriringan. Jika adik ada kendala dalam berdakwah mari diiceritakan untuk dicari jalan keluarnya, bukan malah menghentikan aktivitas berdakwah dik. Apakah adik hendak menunggu sebuah sentilan yang lebih besar lagi sehingga adik bisa dan mau tergerak untuk dakwah? Apakah adik menunggu jatuh sakit dulu baru mau berdakwah? tentu tidak kan dik?

    Lantas nikmat Tuhan kamu yang manakah yang engkau dustakan?

    Dik Sasa, sungguh betapa cintanya Allah kepada kita hingga detik ini masih meminjamkan usia kepada kita untuk hidup di dunia ini.
    Betapa sayangnya Allah kepada kita hingga saat ini masih memberikan oksigen untuk menghirup nafas, sehingga mengalirkan darah segar ke otak kita, hingga kita bisa berfikir jernih, hingga kita bisa bergerak, hingga kita bisa berjalan, hingga kita bisa berbicara. Subhanallah...sungguh "Lantas nikmat Tuhan kamu yang manakah yang engkau dustakan?

    Tak kuat menahan air mata, Sasa pun menangis meneteskan air mata. Ia pun mulai mengucap kata "Iya Kak, begitu mudahnya saya mengkambinghitamkan dakwah. Sasa mengaku salah karena kemarin masih menjadikan dakwah sebagai sampingan saja. Mulai hari ini Sasa akan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik lagi Kak. Sasa ingin menjadi pengemban dakwah yang istiqomah dan terpercaya. Sasa minta maaf juga karena tidak amanah dengan amanah-amanah dakwah dan lainnya. Sasa akan berusaha lebih baik lagi kak, mohon bimbingannya Kak!"

    Firda memandangi wajah Sasa dan mengusap air mata dipipinya, "Iya sayang, tetaplah bersemangat. Kita tidak akan pernah tahu akan sampai kapan Allah meminjamkan usia hidup kepada kita di dunia ini. Namun dengan menjadikan dakwah sebagai poros kehidupan semoga itulah garansi kita bisa memasuki dan berkumpul di jannah-Nya nanti. Aamiin Allahumma Aamiin"

    ***

    Sadarilah bahwa sesungguuhnya Allah selalu memberikan karunia terbaik untuk ciptaan-Nya, Namun terkadang kita tak menyadarinya.

    "Astagfirullah . . . ."

    Pemikir-Ideologis.blogspot.com menjadi Goresan-ukhtyan.blogspot.com

    25 September 2013. Hari ini mengganti alamat blog yang awal mulanya beralamat Pemikir-ideologis sekarang berganti menjadi Goresan-ukhtyan.blogspot.com. Beberapa hari lalu saya sempat membaca di beranda ada yang mengutarakan nama Pemikir Ideologis [PI]. Nah, nama Pemikir Ideologis ini awalnya adalah akun pribadi saya sendiri yang menginginkan bisa memiliki pemikiran ideologis. Tentu dengan Islam sebagai ideologinya, bukan Kapitalisme ataupun Sosialisme. Nick Pemikir Ideologis ini awalnya dulu hanya saya yang menggunakannya. Sudah cukup lama menggunakan akun itu, selang berapa lama saya mencoba untuk searching ketik Pemikir Ideologis, dan ternyata saya menemukan ada dua penggunakan akun pemikir ideologis. Cobalah saya inbox, menjelaskan bahwa akun PI adalah akun saya. Setelah beberapa hari, yang saya inbox mengganti akunnya dengan makna sama pemikir ideologis juga dengan menggunakan bahasa Inggris. Lama lagi, saya coba searching dan ketemu lagi dengan akun pemikir ideologis. Saya sendiri akhirnya ngalah mengganti nick fesbuk saya dengan nama lain.
    Gonta-ganti nick name saya lakukan, hingga berending selanjutnya menggunakan Ukhtyan Muhibbah Firdaus [UMF].

    Mengapa nama itu yang kemudian ditulis, mencari nama demikian bukan tanpa alasan namun ada misi dari sebuah penamaan. Sudah beberapa kali saya mengganti nick di fesbuk. Pencarian nama itu hasil dari menanyakan sana-sini. Harapan kepada Allah bisa Merindu akan sebuah Surga berharap juga bisa dicintai oleh Surga Firdaus. Semoga bisa menjadi pemicu dan melayakkan diri dan dengan dibacanya nick UMF itu semoga menjadi doa. Nama itu secara tidak langsung bisa menjadi doa, Ukhtyan Pecinta/perindu Firdaus. Firdaus yang dimaksud adalah Surga-Nya Allah, bukan Mas Firdaus yang saya sendiri belum punya kenalan sosok Mas Firdaus..he.he

    Lanjut ya, nick UMF sendiri sekarang tidak bisa diganti. Mengapa? karena saya sudah keseringan ganti nick name, akhirnya sudah permanent nama itu dan tidak bisa diganti lagi. Ukhtyan sendiri juga masih banyak yang mengherankan, apakah itu nama asli ataukah nama samaran saya karena sering kenalan akhwat yang heran menanyakannya. Ukhtyan itu adalah nama panggilan saya, nama asli saya Tyan karena dikampus teman-teman sering memanggil dengan sebutan Ukhti didepan maka Ukhtyan itu sekarang menjadi nick saya :)

    Tulisan ini semoga bisa mengalirkan inspirasi, inspirasi apa? inspirasi NULIS, jawab saya.
    Terkait perganti alamat blog ini semoga saja yang searching alamat saya sebelumnya pemikir-ideologis.blogspot.com bisa sampai ke blog sini. Beberapa gambar lebah ideologis yang tersebar terlanjut mencantumkan alamat pemikir-ideologis.blogspot.com bahkan lebah ideologis (bee-movie) otomatis sempat menjadi icon saya,dilihat dari facenya ada yang mirip. Maka tak jarang saat saya ketemu teman saya di dunyat alias dunia nyata saat melihat saya jadi teringat lebah dan saat mereka melihat lebah bee-movie di fesbuk jadi ingat face saya. Ohhh . . .


    #Salam Melukis Cahaya Khilafah :)

    Senin, 16 September 2013

    IMotivAksi #8

    Tersingkap lugas bahwa kapal dakwah Khilafah kan terus melaju kencang seolah tanpa beban

    Yang tak segera naik kapal, maka ia akan tertinggal

    Yang sudah naik kapal, maka tetaplah fokus pada tujuan

    Mewujudkan kembali kehidupan Islam yang diarungi gelombang badai nan terjal

    =================
    Lets' Struggle for Khilafah !
    =================