Selasa, 07 September 2010

BUKAN MINAL AIDIN WAL FAIZIN : )





Oleh : Nuruddin Al Indunisi


Sebelum membahas Kata Minal Aidzin wal faidzin, mari kita perhatikan dalil dalil yg membahasa tentang Ucapan Ini:
“Ucapan pada hari raya, di mana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah shalat Ied : Taqabbalallahu minnaa wa minkum “Artinya : Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah [Majmu Al-Fatawa 24/253]

Dalam 'Al Mahamiliyat' dengan isnad yang hasan dari Jubair bin Nufair, ia berkata :
“Para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa wa minka (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu)”.
Al Hafidh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari [2/446]

Muhammad bin Ziyad berkata:
“Aku pernah bersama Abu Umamah Al Bahili dan selainnya dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka bila kembali dari shalat Ied berkata sebagiannya kepada sebagian yang lain : 'Taqabbalallahu minnaa wa minka”
(Ibnu Qudamah dalam “Al-Mughni” (2/259)

IMAM AHMAD menyatakan bahwa ini adalah “Isnad hadits Abu Umamah yang Jayyid/Bagus. Beliau menambahkan :
“Aku tidak pernah memulai mengucapkan selamat kepada seorangpun, namun bila ada orang yang mendahuluiku mengucapkannya maka aku menjawabnya. Yang demikian itu karena menjawab ucapan selamat bukanlah sunnah yang diperintahkan dan tidak pula dilarang. Barangsiapa mengerjakannya maka baginya ada contoh dan siapa yang meninggalkannya baginya juga ada contoh, wallahu a’lam.”
[Al Jauharun Naqi 3/320. Suyuthi dalam 'Al-Hawi: (1/81) : Isnadnya hasan]

Nah, Sahabat. lalu kenapa Minal Aidzin Walfaidzin?
Dikalangan masyarakat dan media Televisi berjuta juta muslim di indonesia sering mendengar kata ini digandengkan dengan kata 'Mohon maaf lahir batin' sehingga kurang lebih Begini:

“MINALAIDIN WAL FAIDZIN - MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”,
Seakan akan (mungkin yang mengucapkan) menganggap bahwa Minal Aidzin Wal Faidzin Ini berarti Mohon Maaf Lahir dan Batin..Benarkah begitu? Coba perhatikan dan analisa sendiri jika dua frase itu diartikan secara menyeluruh dalam bahasa indonesia yg benar:
“TERMASUK DARI ORANG ORANG YANG KEMBALI SEBAGAI ORANG YANG MENANG - Mohon maaf lahir dan Batin”.
Sepertinya rada ngawur, do'a bukan.. salam juga bukan :)

Coba lihat penerjemahan makna frase Minal Aidzin Wal Faidzin dalam bahasa Arab berikut:
Min, artiinya “termasuk”.
Al-aidin, artinya”orang-orang yang kembali”
Wa, artinya “dan”
Al-faidzin, artinya “ menang”.

Jadi makna "Minal Aidzin Wal Faidzin" jika dipaksakan diartikan dalam kai'dah tatabahasa Arab - Indonesia yg benar adalah “Termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan ramadhan) sebagai orang yang menang”.

=========
S O L U S I
=========

Nah lalu apa Solusi dari kurangnya pemahaman bahasa diatas ?
Tentunya selain agar kita tidak ditertawain negeri tetangga, dan tidak malu maluin saat kita bertemu dengan orang orang berilmu, kita juga harus mengikuti Apa yg Rasul / Sahabat contohkan agar hal tersebut terhindar dari hal hal Bid'ah.
Nah lho? Kok bid'ah?
Jangan tersinggung dulu, untuk sahabat muslim yang alergi dengan kata BIDAH. mari perhatikan; dalam budaya Arab, ucapan yang disampaikan ketika menyambut hari Idul Fitri (yang mengikuti teladan nabi Muhammad Saw) adalah "Taqabbalallahu minna waminkum", Kemudian menurut riwayat ucapan nabi ini ditambahkan oleh orang-orang dekat jaman Nabi dengan kata-kata"Shiyamana wa Shiyamakum", yang artinya puasaku dan puasamu, sehingga kalimat lengkapnya menjadi "Taqabbalallahuminna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum" (Semoga Alloh menerima amalan puasa saya dan Kamu).


Dari Riwayat tersebut Dan seperti keterangan keterangan yg dipaparkan yang benar adalah dari “Taqabbalallahu… sampai … shiyamakum”. tidak satupun menyatakan ada istilah Minal Aizin wal Faidzin. Atau Tanpa minal Aidin wal faidzin.

Jadi mengucapkan Minalaidin walfaidzin, JIKA KITA mengucapkannya dengan niat ingin mencontoh kebiasaan Rosulullah/Ittiba’qauly, jatuhnya bisa menjadi Bid’ah, TAPI KALAU niatnya hanya untuk “Ingin mendoakan sesama Saudara seiman”, Insya Allah, tidak salah DAN Bahkan hal yang baik.

Adapun jika ingin menambahkan bisa saja ditambahkan diakhir kalimat, agar secara harfiyah aja serasi:

”Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum minal aidin wal faidzin”
Artinya, “Semoga Allah menerima amal-amal kami dan kamu, Dan semoga Ia menjadikan kami dan kamu termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan Ramadhan) sebagai orang yang menang.”

Sekedar tambahan, bagaimana jika kita ingin mengucapkan “mohon maaf lahir dan batin” dalam bahasa arab benar?
Salah satunya adalah “Asalukal afwan zahiran wa bathinan”. Atau “wa al afwu minkum”. “ dan, sekali lagi Bukan Minal aidin wal faidzin”

Demikian, Akhir kata.
Dengan Ini saya pribadi beserta keluarga,
Atas Nama Pena Pemikir Ideologis ingin mengucapkan,

”Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum minal aidin wal faidzin”
“Semoga Allah menerima amal-amal kita, Dan semoga Allah menjadikan kita termasuk dari orang-orang yang kembali dari perjuangan Ramadhan sebagai orang yang menang.”

semoga ini merupakan Lebaran terakhir tanpa adanya KHILAFAH.amin.amin,amin







.

1 komentar:

  1. trimksh pencerahnnya...bermanfaat..ijin dicopi di media fbku...trimksh pencerahnnya...bermanfaat..ijin dicopi di media fbku...

    BalasHapus

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami