Rabu, 25 September 2013

DAKWAH KAMPUS



============
Bismillaah . . . sebuah coretan kecil teruntuk sahabat-sahabat Muslimahku diluar sana yang sedang mengarungi medan dakwah . . . 

"Oh jadi antum sudah seminggu ini tidak berdakwah?
....Kemana saja antum?
...Sibuk kah? . . .
...Oh . . Sibuk kuliah?
...Atau sekarang sudah sibuk bisnis kerja?
Sibuk mengerjakan tugas??
Lantas selama ini antum menjadikan dakwah sebagai apa?". Suara keras pun mengalir Firda lontarkan kepada Sasa adik angkatannya.

"Sabar kak Firda!", sela Dahlia yang berada disampingnya.

"Kakak sebenarnya tidak mau bersuara keras seperti ini dik. Tapi kakak juga tidak bisa lembut terus-terusan jika ternyata dik Sasa tetap memaklumi kesibukannya hingga meninggalkan aktivitas dakwah" ketus Firda.

"Baiklah, sekarang dik Sasa maunya apa?" tanya Firda ke Sasa.

Sambil bersila disampingnya Sasa hanya berdiam, ia tertegun menunduk dan tak berkata apa-apa.

Firda mendekati Sasa, "Dik Sasa, Kakak sayang dengan adik karena Allah. Kita tahu bersama bahwa dakwah ibarat nafas dalam kehidupan kita. Bayangkan saja adikku sayang, jika dalam waktu dua menit saja kita tidak berdakwah. Sungguh, betapa sesak dan susahnya kita bernafas. Maka bisa kita bayangkan jika hidup kita tanpa dakwah, pasti kita juga akan sesak dan susah bernafas dik. Maka jadikanlah dakwah sebagai poros dalam kehidupan kita. Sebenarnya kita disini semuanya juga mempunyai amanah selain dari amanah berdakwah.

Lihat saja dik Dahlia dia sekarang aktivis di BEM Fakultas, belum lagi dia juga harus setor hafalan karena ikut pondok pesantren, tugas kuliah Dahlia dia juga banyak, belum lagi presentasi buat makalah pada setiap minggunya. Tidak hanya Dahlia, teman-teman aktivis dakwah kampus yang lain juga banyak yang mengalami hal yang sama dik. Mereka juga senantiasa disuguhkan dengan begitu banyak tugas dan makalah, namun mereka bisa memahami dan mengerti bahwa dakwah tetap menjadi poros dalam kehidupan mereka dan mereka tidak melalaikan. Adikku yang dirahmati Allah, Kita sama-sama punya amanah dik.

Alhamdulillah detik ini Allah masih berikan kesehatan kepada dik Sasa, adik bisa naik motor kemana-mana, adik bisa rajin mengerjakan laporan, bahkan lembur praktikum. Lantas kenapa adik bisa melenakan dan lalai dengan aktivitas dakwah? Jangan mengkambinghitamkan Dakwah dalam kesibukan kita sebagai mahasiswa. Dakwah dan kuliah bukanlah aktivitas yang terpisah tapi senantiasa beriringan. Jika adik ada kendala dalam berdakwah mari diiceritakan untuk dicari jalan keluarnya, bukan malah menghentikan aktivitas berdakwah dik. Apakah adik hendak menunggu sebuah sentilan yang lebih besar lagi sehingga adik bisa dan mau tergerak untuk dakwah? Apakah adik menunggu jatuh sakit dulu baru mau berdakwah? tentu tidak kan dik?

Lantas nikmat Tuhan kamu yang manakah yang engkau dustakan?

Dik Sasa, sungguh betapa cintanya Allah kepada kita hingga detik ini masih meminjamkan usia kepada kita untuk hidup di dunia ini.
Betapa sayangnya Allah kepada kita hingga saat ini masih memberikan oksigen untuk menghirup nafas, sehingga mengalirkan darah segar ke otak kita, hingga kita bisa berfikir jernih, hingga kita bisa bergerak, hingga kita bisa berjalan, hingga kita bisa berbicara. Subhanallah...sungguh "Lantas nikmat Tuhan kamu yang manakah yang engkau dustakan?

Tak kuat menahan air mata, Sasa pun menangis meneteskan air mata. Ia pun mulai mengucap kata "Iya Kak, begitu mudahnya saya mengkambinghitamkan dakwah. Sasa mengaku salah karena kemarin masih menjadikan dakwah sebagai sampingan saja. Mulai hari ini Sasa akan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik lagi Kak. Sasa ingin menjadi pengemban dakwah yang istiqomah dan terpercaya. Sasa minta maaf juga karena tidak amanah dengan amanah-amanah dakwah dan lainnya. Sasa akan berusaha lebih baik lagi kak, mohon bimbingannya Kak!"

Firda memandangi wajah Sasa dan mengusap air mata dipipinya, "Iya sayang, tetaplah bersemangat. Kita tidak akan pernah tahu akan sampai kapan Allah meminjamkan usia hidup kepada kita di dunia ini. Namun dengan menjadikan dakwah sebagai poros kehidupan semoga itulah garansi kita bisa memasuki dan berkumpul di jannah-Nya nanti. Aamiin Allahumma Aamiin"

***

Sadarilah bahwa sesungguuhnya Allah selalu memberikan karunia terbaik untuk ciptaan-Nya, Namun terkadang kita tak menyadarinya.

"Astagfirullah . . . ."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami