Senin, 12 Juli 2010

Pantaskan kita Mengeluh?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

ketika Islam tidak diterapkan . . .
ketika Negara Islam tidak ditegakkan . . .

semakin terlihat orang-orang yang ingin membuyarkan Islam ditengah-tengah kaum muslim
semakin terlihat orang-orang yang membenci Islam . . .

namun, sekeras apapun usaha mereka menghancurkan Islam, tidak akan pernah mampu mereka untuk melakukannya..

karena janji Allah itu pasti
karena kemenangan Islam itu pasti
karena tegaknya Daulah Khilafah 'ala min hajjin nubuwwah itu pasti

namun kapankah itu? tidak ada seorangpun yang dapat menjawabnya
dan
hidup adalah pilihan
pilihan untuk menjadi pemain atau menjadi penonton

..
ALLAHUAKBAR!!!




Pantaskah anda mengeluh? Padahal anda telah dikaruniai
sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah anda berkesah? Padahal anda telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan anda membenahi sesuatunya.

Apakah anda bermaksud menyia-nyiakan semua itu, lantas
menyingkirkan beban tanggung jawab dari pundak anda?
Jangan! Jangan biarkan semua kekuatan yang ada pada diri anda terjungkal hanya karena anda berkeluh kesah. Ayo, tegarkan hati. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena tak tahu apa jawaban atas persoalan anda.


Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan anda. Ambillah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak anda. Lalu temukan lagi secercah sinar di balik awan galaksi. Dan, mulailah ambil langkah baru.

Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding anda. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada disesali. Jika demikian, apakah anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup?

”Subhanallah. Yang paling penting sekarang, kita harus banyak-banyak mempersiapkan diri untuk hari esok seperti yang tersirat dalam surat Al-Hasyr ayat delapan belas. Kita juga harus membuat persiapan untuk fase hidup selanjutnya di masa mendatang. Jika memang pernikahan kita sudah mendekat harinya, kita sudah siap dengan ilmu. Jika memang kita harus mengalami masa sendiri yang entah sampai kapan akan berakhir, kita juga sudah terbekali dengan ilmu sabar dan ridho.
Atau jika ajal kita ternyata lebih dulu datang menjemput, insya Allah kita akan mati dalam keadaan memperbaiki diri dan melakukan hal-hal kecil yang bermanfaat besar untuk umat, serta dalam keadaan sedang mencari ilmu untuk mendekat pada-Nya. Bukankah Allah telah menjanjikan tempat yang terbaik di sisi-Nya bagi orang-orang yang berhijrah di jalan-Nya?”

Terus bergerak, karena berproses bukan berarti diam . ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami