Selasa, 20 Juli 2010

Demokrasi Penyakit Negeri ini


Senja pagi membidik pilu

Ketika goresan maya membelakangi kalbuku

Sebuah kisah negeri pembebek yang tak mau akui keeksistensiannya

Rendah harga diri, harga nyawa, harga kebutuhan pangan

Menginjak pula kebebassan semu yang tak mampu menjulang tinggi

Alibi demokrasi katanya mensejahterakan, hai para penjunjung tingginya, apa makna kau mengkoar-koarkan demokrasi itu.

Tidak usah kau ikut membebek pula menggaungkan demokrasi
Bukanku durhaka dengan negeri ku, coba tengoklah.
Negeri kita jadi sakit Kritis gara-gara kapitalisme, negeri kita terserang penyakit yang mematikan.

Apakah kita bangga dengan menyakit yang selama ini sudah mulai mematikan negeri kita ini.

Mematikkan ekonomi, mematikan pendidikan, mematikan politik bahkan mematikan ranah ibadah kepada Sang Pencipta,

Sungguh Ironis negeri ini ..IRONIS . . .!!!

Begitu ia sadar diberitahu tentang penyakitnya, solusinya adalah mengobatinya.

Memang Di hati negeri ini sudah memiliki rencana untuk menyembuhkan penyakit kotor demokrasi impas dari kapitalisme ini.

Lagi-lagi negeri ini pembebek, udah tau solusi untuk menyembuhkan penyakitnya,,ehh,,ehh pakai sok butuh solusi tapi gak mau njalani ni solusi.

Kalau kawan-kawan tau ISLAM, ya….ia bukan sekedar agama, bukan sekedar agama ritual yang kita bawa ketika masuk ke masjid saja dan melepasnya ketika keluar dari masjid.

Ku tak tau apa yang menjadi virus-virus penghianat pada batang tubuh negeri ini, mereka mayoritas ISLAM tapi diberi Solusi dengan Islam…punya saja alasan untuk mutar-muter yang njustru semakin mencekikkan penyakit pada tubuh negeri ini sendiri.

Tunggu kapan lagi, negeri ini butuh sembuh dari penyakit Kritis kapitalisme , penyakit yang ditinggalkan dan ditanamkan Belanda kurang lebih 350 abad lamanya.

Buktikan ISLAM is the Only Solution

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami