Senin, 12 Juli 2010

hati bisa menjawab . . .

Wiuuuweeeissss,,,(terdengar lirih kendaraan bermotor metik warna putih silver melintas sepintas lewat didepan ku, yang arahnya menuju parkiran kampus)
Tak ku hiraukan siapa tadi yang lewat, hanya sempat terbesit dalam hati untuk positif thingking kalau yang lewat tadi udah jadi mahrom alias udah nikah,,(biss udah bisa bonceng-concengin bak suami istri)..

Selang tak lama ku berjalan dan menyebrang jalan aku berpapasan dengan Tann yang Opss ...gua salah pikir nieh, gak nyangka ternyata yang boncengan tadi rekan kelas gua sendiri...

Tann yang sebelumnya berjalan dari area paskiran selantan setelah menyandarkan motor dan melambaikan tangan ketemen ceweknya yang beranjak dari jok motor dia, (tokoh Tann: seoang cowok yang ounya daya style tinggi en dandannya cool, tajir plus gaul getu dah, itu tuh cowok yang tadi pake motor metik warna putih silver loh),,nama panjangnya sih Tanni Memaju Sembako (maklum anak tunggal petani handal dari Yogya), dia itu temen kuliah gua,, dia sering panggil gua dengan sebutan Yaber ,,maklum ane mah sering nyamber-nyamber kalau omong ,,hhe atau dipanggil Ka’YA (dari Yaber) ama adek-adek kelas, so ya nick aja gua YA.

Yaa : (Sapa ku padanya ) “Tann tungguin donk” ,,, oi oi br0..!! heyy bro,,apa kabar nie ?

T ann :,,humm tumben tumbenan nie dirimu nyapa gua :D

Yaa : iyah lah setcara gitu, loh khan temen gua getuh,,oyah Assalamu’alaykum dulu dah,, 

Tann : wa’alaykumusalam, kabar ku baik bro..gimana kabar loe? (maklum abis liburan semesteran)

Yaa : ehh,,gua tadi og liat loe lewat tapi boncengan ama istri loe sih..kapan loe nikah, loe nikah kok kaga undang-undang gua sih. Payah kau. (terbesit dalam pikirannya berusaha berpikir positif karena berboncengannya tadi seperti layaknya suami istri)

Tann : wew,,siapa ? ku belum nikah lah, tau lah kuliah aja belum kelar,,
eh,,eh ..tau tak siapa dia tadi yang aku boncengin, putri tunggal dari pedagang sabun colek boss, cantik khan ? ^__^

Yaa : umm cantik mungkin (pan gua gak liat),,umm..bukannya nda boleh tuh boncengan kek tadi ??? (hhe,,mulai dah suka nyamber-nyamber ngomongnya)

Tann : oh itu , temen, Cuma temen aje kaga lebih,,kenapa emangnya, harom ea,,hhe, aya2 ae kamu tuh, apa-apa haram,,humm tus kapan halalnya, memang beneran gak boleh ?

Yaa : hhhehuhey,,baiklah ku tak kan panjang-panjang buat jelasin masalah ntuh, gua mou tanya aja dah,,

Umm,,tolong nie di jawab dari hati nuranimu yang terdalam ye, saya meyakini didalam setiap manusia itu ada kecenderungan yang menunjukan pada suatu kebenaran. Ke dua..pilihlah hak yang kau anggap benar, akrena sebenarnya hatimu sudah bisa menjawabnya, Cuma terkadang kaupun tak menggubrisnya dan bahkan melakukan yang memang sudah kau ketahui bahwa itu tidak boleh dilakukuan,,

Tann : (,,aku cuba merenung)

Yaa : Allah memberi kita potensi otak untuk berfikir (agar kita mempunyai akal) dan derajat inilah yang membedakan dengan hewan, hewan sama2 memiliki naluri dan memenuhi kebutuhan hidupnya begitu juga dengan manusia namun berbeda dengan akal yang satu ini, akal membuat manusia dapat berfikir untuk dapat memilih pada sisi-sisi kehidupannya, dan oleh karena itu manusia akan diberikan pertanggungjawabannya.

Tann : umm . . . (masih merenung !)

Jujur dalam hatikupun sebenarnya aku tahu akan kebenaran yang diarahkan dari hati nurani dan pemikirannku, tapi entah terkadang nafsu itu yang selalu mengajakku dengan tenangnya dan akupun hingga seakan-akan tak tersadarkan kalau ternyata aku mengingkari petunjuk hati nurani yang tahu kecenderungan akan permasalah yang baik yang bagaimana yang aku ambil.

Yaa : iya shob,,siapa sih yang udah di Janjikan Allah yang akan senantiasa menggangu kita untuk jauh dari perintah Allah, siapa lagi kalau bukan musuh kita yang nyata itu.

“Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” (QS. Az Zukhruf: 62)

Tann : (aku mulai merasa dan meninggalkan gengsiku dan memang tak bisa dipungkiri aku salah)

Benar, sungguh ujian hidup ini sangat banyak, mungkin ini baru masalah kecil yang aku terpedaya karena nafsu sementara yang tiba-tiba bergejolak sehingga pemikiran cemerlangku candas dijalan, aku bersalah. Adakah Allah masih membuka pintu ampun kepadaku ?

Yaa : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” (QS. An Nisaa’: 48)

Subhanallah bukan Allahpun maha Penyayang terhadap hamba-hambanya yang mau mengakui kesalahan akan perbuatan maksiat yang telah ia lakukan, dan DIA mengampuni segala dosa yang selin Syirik. Tidak ada kata terlambat untuk bertobat karena Allah maha Penerima Taubat dan Maha Pengampun.
Tinggal langkah kita saja untuk meniti proses bertaubat tidak mengulangi kemaksiatan, yang memang secara nyata tidak diketahui oleh khalayak umum namun Allah selalu melihat kita,, dan usaha serta proses inilah yang akan dinilai, semoga kita dapat berproses untuk jadi lebih baik lagi, karena berproses bukan berarti diam .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami