Minggu, 26 Januari 2014

Di sini kita pernah bertemu



Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria
Kini dengarkanlah…

Beberapa bait dari lirik The Brothers diatas seolah telah mengundang kembali rasa dan aura solidnya bertemu dengan orang-orang hebat. Sungguh, betapa senang rasanya apabila kita hidup di dunia bisa dipertemukan dengan sahabat yang mau berbagi dalam suka dan duka. Kita tentu akan bahagia bisa bertemu dengan orang-orang yang bisa menguatkan kita. Kala diri ini merasa lengah, mereka hadir untuk mengajak melangkah.
Kala diri mulai jera ber-asa, mereka hadir menyemangati untuk jangan putus asa. Beruntungnya aku, mereka adalah sahabat-sahabat yang bisa mengingatkanku dalam kebaikan. Berangkat dari sebuah realita tatkala banyaknya kerusakan dan kemerosotan taraf berfikir umat membuat dakwah di zaman saat ini menjadi barang mahal. Mahal yang berarti tidak mudah laku terjual di pasaran manusia saat ini. Wajar jika kemudian ketika kita mencoba membawakan sebuah petunjuk dan firman-Nya untuk memuliakan manusia justru banyak ditolak.
Alamiahnya dakwah ditolak, dicerca, diejek, dicemooh, disinisi, dikucilkan dan lain sebagainya. Status muslimah pengemban dakwah pun tak jarang mudah tergoyah dengan godaan yang mengurungkan niat untuk berdakwah. Wajar ketika ditengah jalan kemudian pengamban dawkah dihadapkan dengan orang-orang yang menolak dakwahnya hingga membuat goyah pengemban dakwah.
Bagi yang tidak berani menerima resiko benturan masih ada pengemban dakwah yang murung, putus asa, malas berdakwah dan bahkan mundur dari barisan dakwah. Sahabat-sahabat pengemabn dakwah sangat berarti di mataku, ketika aku mencoba memberanikan diri untuk menyampaikan seruan mengajak kebaikan. Benar, masih banyak ditemukan saudara muslim sendiri yang menolak bahkan mencerca dengan tajam. Hatiku tergoyah, bahkan sakit hati itu membuncah. Jika aku sudah sakit hati, futur itu pun datang. Namun, sahabat-sahabat pengemban dakwah tak pernah acuh padaku.
Mereka anggun dalam balutan jilbab dan berkerung, mereka santun berucap dalam tutur. Merekalah orang-orang yang mau mengulurkan tangannya padaku, bahwa perjuangan dakwah ini memang dibutuhkan keikhlasan, pengorbanan, dan kesabaran yang membaja. Teringat bahwa onak duri laju dakwah juga dialami oleh perjuangan dakwah yang Rasulullah Saw alami. Beliau juga tidak pernah sepi akan ujian dan cobaan dalam berdakwah. Artinya bagaimana kita bisa yang apabila orang-orang yang sangat menyayangi dan menguatkan berada disamping kita. Aku sangat ingat kala kita saling berangkulan dan menyanyikan lagu The Brothers bersama

Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria
Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu
Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa
Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Munkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan
Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjinya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasihnya
Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah derita hadirlah cahaya

Pelukan erat itu masih hangat dalam benak, terukir indah dalam bayang-bayang waktu yang telah berlalu. Kekuatan yang mereka berikan padaku membekas dalam sanubari, menyibak dalam langkah keoptimisan. Dakwah memang tidak mudah, namun bukan berarti kita tidak bisa. Ikatan ukhuwah yang kelak akan menjadi pengikat kuat akan barisan-barisan dakwah yang akan menghapuskan tindak kedzaliman dan kerusakan di dunia. Tetaplah melangkah dalam barisan dakwah, meski harus kepayah tapi ingatlah ada pundi-pundi pahala yang siap menunggu kelak di Surga-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami