Pahamilah...

"Eemm..ini bukan tentang aktivitas kita bersama Kak, tapi ini tentang urusanku sendiri dengan-Nya (Allah). Intinya aku putus asa atas permasalahan hidup ini. Jadi aku tidak berdakwah bukan karena aku tidak ada waktu, tapi aku belum ada kesungguhan dan masih setengah hati", suara Jelita lirih kepada Kak Caca. Caca masih duduk memandangi sayu wajahnya.

"Aku tidak mau, hanya karena dari aku jadi membingungkan keluarga, aku ingin keluar/break dulu ngaji Islamnya. Nanti aku akan lanjut lagi kalau keyakinan aku udah mantap 100% kak," sambung Jelita

"Aku belum bisa merasakan pertolongan Allah dalam permasalahan hidupku kak", Elak Jelita.

"Pernahkah adik mensyukuri apa saja yang sudah Allah berikan kepada adik?" tanya Caca.

"Intinya aku putus asa, aku tidak kuat bertahan dalam kehidupan seperti ini. Seperti itu saja kak, tidak banyak kata yang akan aku keluarkan lagi" Jelita menunduk.

"Semoga Allah selalu mengujimu hingga Allah membukakan kebeningan hati dan kejernihan fikiran adik untuk kembali SADAR menapaki jalan dakwah Islam Kaffah. Kakak tahu, membawa Islam ditengah-tengah tajamnya godaan sistem sekuler kini adalah berat dan sulit, namun apakah kita rela akan terus-terusan dilukai  kapitalisme dan menggerus aqidah saudara-saudara kita?" sahut Caca

"Maksudnya apa Kaka dengan doa seperti itu, mungkin aku tidak kuat menghadapi ujian ini dan semakin aku putus asa dan aku malah lebih tidak mau lagi ngaji, sudah gitu aja kak!" Jelita putus asa.

"Pahami dan sadarilah hidup di dunia ini dik dan tidak akan pernah sepi dari ujian, Hidup di dunia ini hanya sementara maka bersabarlah. Jika adik punya maslaah dan memilih lari dari jalan dakwah, itu bukan jalan keluar dik. Alih-alih masalah berkurang justeru semakin menjadi beban." Caca memotivasi

Akhirnya Jelita kembali mengaji Islam dan ikut dalam barisan dakwah, serta memahami bahwa Istiqomah itu tidak mudah. Semoga Allah SWT senantiasa menjagai hamba-hamba-Nya yang tulus ikhlas berada dijalan dakwah-Nya. Aamiin