Minggu, 26 Januari 2014

Serunya Dunia (Seri Remaja)

Oleh : Ukhtyan Muhibbah Firdaus

Dunia remaja adalah “dunia seru” yang penuh onak duri serta penuh warna warni. Terlebih masa “heboh-hebohnya” diriku yang terkategori remaja labil karena mudah di terpa oleh badai zaman bernama “arus sekulerisme”. Sebut saja namaku Firda, aku adalah tipe orang tak bisa diam, haus akan ilmu, hobi berorganisasi, suka menjadi pemimpin dan mau di pimpin. Terhitung sejak SMA aku mulai aktif bergabung di berbagai organisasi di sekolahan. Mulai baris-berbaris (peleton inti), ngeband, debat bahasa inggris, hingga mampir dinobatkan sebagai ketua osis SMA.

Ada sepenggal fragmen cerita cinta tatkala teman laki-laki satu kelas “malu-malu kucing” saat ngobrol berhadapan denganku. Orangnya pendiam, kategori cowok “cool” dikalangan siswi-siswi, ternyata diam-diam dia memendam rasa suka padaku. Usut punya usut ternyata “benar”, dia memang punya rasa suka padaku. Hal ini terbukti, ketika dia mengungkapkannya langsung padaku saat acara di sekolahan. Pada malam renungan itulah dia mengutarakan cinta padaku. Diriku sontak jujur saja tersanjung, tidak menyangka ada cowok cool di SMA bisa suka denganku. Aku pun mencoba rendah diri bersikap “sok bijak”, hanya bisa mendengarkan tanpa membalasnya. Aku mencoba “easy going” tak perlu diambil hati dan dibawa pikiran, meski tak bisa dipungkiri kejujuran dia mengungkapan cintanya padaku masih membekas hingga detik ini. Walhasil cowok cool yang pernah satu organisasi se-OSIS ini mulai menjauh dariku, karena dinginnya aku cuek tak merespon cintanya. Kata orang  cintanya dia “bertepuk sebelah tangan”, alias tidak berbunyi tepukannya.

Allah Maha Pencipta dan Maha Mengatur, Allah menciptakan manusia penuh dengan kelemahan, keterbatasan dan serba kurangnya tak ada yang perlu disombongkan. Betapa sayangnya Allah kepada kita, hingga kita diciptakan sebagai manusia yang dibekali potensi akal, naluri-naluri dan kebutuhan hidup. Itulah mengapa manusia senantiasa bergerak untuk beraktivitas memenuhi kebutuhan hidup dan naluri-nalurinya. Sayang, tidak semua manusia mau menggunakan akalnya untuk memenuhi nalurinya. Padahal, akal yang Allah berikan berfungsi membedakan antara haq dan bathil. Selain itu akal juga berfungsi menghukumi fakta.

Jati diriku yang masih labil, meski berhasil menolak dan tidak merespon cowok cool tadi. Ternyata ujian cinta yang lain pun silih berganti datang. Bahkan tercatat ada satu seniorku (dalam salah satu organiasai) pernah menyatakan cintanya padaku. Tak sekedar cinta, nekatnya dia berani mengajakku untuk mengajak nikah. Bayangkan saja, dalam usiaku yang masih belia sontak aku masih belum siap untuk mendengarkan kekata itu. Aku coba lupakan ungkapan itu dan mengalihkan perhatian pada kegiatan yang lebih positif. Silih berganti waktu, senior tadi pun mulai berhenti menggangguku, karena aku juga “stop” tidak meresponnya.

Aku mulai mencari informasi dengan menghadiri forum-forum yang menggugah semangat dan motivasi. Dari training kepemimpinan, seminar anti narkoba, seminar anti gaul bebas, dan training-training sebagainya. Banyak informasi yang ku dapatkan. Bayang rayuan setan pun kadang menggoda, aku pun tak bisa menafikkan juga tumbuh benih cinta kepada lawan jenis. Tapi, aku terlanjur paham dengan Islam, bahwa Islam memiliki cara indah untuk mengatur dan memenuhi cinta. Ku hanya bisa mencintai lawan jenis dalam diam. Ku coba mengalahkan amarah untuk menundukan cinta dengan keimanan. Biarlah kata orang “sok alim atau sok ustadzah” biarlah, karena aku hanya akan memilih cinta hakiki yaitu cinta yang berlandaskan “cinta dan benci karena Allah semata”, bukan cinta yang terlandasi nafsu semu nan nista.

Usai SMA aku melanjutkan kuliah, ternyata masih ada ku temui laki-laki yang menyatakan suka kepadaku. Beruntung, aku sudah paham dengan Islam. Pilihan cintaku pun tercurah hanya kepada orang-orang atas landaskan cinta karena Allah. Meski terasa sulit begitulah “serunya dunia” karena tujuan hidup di dunia adalah untuk beribadah kepada-Nya.

Pacaran, NO!
Nikah Muda, YES!

Mengkajilah Islam hingga mati, karena berbenah diri tiada terhenti
Teruslah suarakan kebenaran kepada yang lain secara pasti
Semoga pilihan hidup di dunia dengan memilih cinta hakiki
Balutan fitrah yang bermuara indah pada keberkahan Illahi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami