Minggu, 31 Maret 2013

Awas, ada rambu-rambu!


Bodinya mulus, dilap semakin mengkilap, disemprot makin clong, cekep nian. Humm… yuph Raider Merahku, siapkan kau mengantar dan menemaniku mbolang pagi ini. Dengan mesin sudah terpanasi pertanda siap diajak mbolang khan ya. Pagi ini kita mbolang ke kampus yuuk. Oyah kalau ada yang bingung apa itu mbolang, hehe mbolang itu semacem pergi untuk petualang gitu, terinspirasi dari bocah petualang..hehe

Dengan me “on” kan kunci dan menyalakan starter, Raider sudah teryalakan mesinnya.”Klik”siap pakai help meluncur ke kampus…masukan gigi dulu baru bisa jalan,”Tap”..siap dah!
Hembusan angin pagi ini memang segar, sesegar rindangannya pepohona wilayah bukit Kaliurang. Dengan masih menikmati pemandangan terus ku laju dengan kecepatan standar standarnya ya sekitar 80/km..hehe


Hiruk pikuk warga Jogja membuat perjalanan pagi semakin terkondisikan jalan berpadat ria. Saat melewati perempatan tepatnya di wilayah Jalan Magelang. Sudah terlihat kemacetan dari jauh. Ternyata oh ternyata ku dapati kebetulan rambu-rambu lalu lintasnya padam. Mungkin dikarena ada listrik yang putus karena semalam hujan deras. Tak kebayang, bagaimana jadinya ternyata tumpah ruah masyarakat yang hendak berangkat melakukan kegiatannya terhambat diperempatan tersebut. Tak tanggung-tanggung banyak orang-orang yang menginginkan duluan agar segera sampai. Dari arah utara, banyak orang-orang berkendaraan yang memilih untuk tetap terus berjalan,  seketika ku tolehkan kea rah selatan perempatan kondisinya sama, mereka tak mempedulikan karena keinginannya yang segera duluan bahkan tak ada rasa sabar untuk berjalan dengan antrian. Sesekali melirik kea rah timur, kondisinya lebih parah mereka juga tak sabaran untuk segera melewati perempuan, dan posisiku yang berada diarah barat klakson dibelakang tak henti-hentinya berbunyi ditambah ternyata didepanku sudah menumpukk kendaraan berhenti ditengah-etngah perempatan.

Aku sendiri juga pusing melihat demikian, jujur saja aku juga ingin segera mendahului semuanya, karena ada agenda ke kampus pagi. Namun apa daya aku lebih memilih berhenti sejenak dan bersabar menunggu kemacetan usai. Sungguh peristiwa ini cukup lama, tak sekedar macet, awalnya justru ada kecelakaan, karena rambu-rambu tak berfungsi. Sudah ada korban kecelakaan pagi ini dilansir korbannya tiwas satu dan kakaknya masuk rumah sakit. Polusi kendaraan pun juga membuatku tak betah dengan lingkungan perempatan. Masing-masing orang memiliki keingian untuk memenuhi keinginannya. Kata-kata kasar pun keluar tak peduli karena macetnya. Ditengah-tengah perempatan itu posisi kendaraan baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat tak lagi bisa maju dan tak lagi bisa mundur. Tumpah ruah, ditengah. Apa yang akan saudarilakukan jika demikian yang terjadi, nampaknya tanpa adanya rambu-rambu tersebut adalah menjadi akar permasalahannya mengapa kemacetan, kecelakaan dan lainnya bisa terjadi karena Rambu-rambunya mati total.

Wahai saudariku ini sebuah analogi, manusia sebagai makhluk Allah yang dicpitakan Allah memiliki potensi kehidupan membuat manusia senantiasa melakuakn segala sesuatu keinginanya. Begitu juga dalam perkara melakukansesuai dengan keiningan manusia sendiri, seoerti yang bisa kita lihat pada contoh para pengendara yang tak sabar dan mereka memilih untuk mengikuti hafa nafsu keinginanya sheingga berujung pada kemacetan atau kecelaakan.

Sejatinya manusia hidup itu adalah butuh dengan aturan/rambu-rambu. Ia tak bisa hidup bebas sesuai dengan keinginnannya, jika manusia hidup sesuai dengan keingiannanya maka yang etrjadi seperti bencara di peremptana tadi maju  gak bisa mundur pun gak bisa, dihimpit oleh masalah ditengah-tengah perempatan. Untuk it manusia butuh akan adanya rambu-rambu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, jika haram maka harusnya ditinggalkan. Jika wajib segera dilakukan, ibarat jika lampu merah ya berhenti bukan malah diterobos, atau aturan rambu-rambunya lampu hijau ya berjalan bukan malah berhenti. Demikian syariah Islam yang sebagai rambu-rambu kehidupan kita, yang dengannya ia mampu menundukan segala kehidupan kita dengan aturan tidak bebas. Sehingga manusia akan sampai kepada tujuan hidupnya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami