Mengapa setiap kali ku mencatat akan kekurang optimalanmu
aku berkaca pada diriku
Seolah ketika ku mencoba mencarikan jalan solusi bagimu, aku
pun tersontak pada permasalan yang kurasa omonganku adalah jalan keluar pula
pada masalah diri ku
Kesemakin banyak mencatat akan noktah-noktah belum
optimalnya potensi yang kau miliki.
Semakin ku menuliskannya semakin terasa dan menyentuh pada
belum optimalnya jua diri ku mengurusi dirimu
Cerminan mu, cerminanku.
Tak jarang selalu ada muhasabah dan refleksi serta
kontemplasi diri
Berpijak pada posisi pengemban dakwah merubah keadaan
Apa yang kita omongkan, apa yang kita seru dan sampaikan
menjadi mengingat pada pribadi diri kita
Berani bicara berani melakukan
Terpancang pagar-pagar kemakrufan merangkai jala-jala kekokohan
perjuangan
Cermin menjadikan kita berkaca, bahwa apa pun amanah dakwah
yang kita pikul menjadi parameter akan keseriusan kita, serta melangkah taguh
dan tegap menyibak kemungkaran.
Kemanakah Sumpah yang telah kau ucapkan. Ingat bukan
sembarang berucap tapi perjanjian yang
kokoh
Mari Berbaadzilan Juhdi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami