Ketika disapa oleh sebuah kedzaliman yang terus bersua
Menyanding dinding samping yang berdarah
Meluluh-lantahkan segenap penduduk negeri yang bersuara
Tunduk, merengkuh pada kondisi yang kelam
Berbaring pada atap langit yang berwarna hitam legam
Tak ada selimut yang menjanjikan kehangatan
Karena lusuh baju terkoyak pada moncong-moncong senapan
Percikan semangat itu seolah mulai pudar
Terhambar rasa hidup kala penjagaan dien ini terkubur
Disayat-sayat mengucurkan darah-darah umat muslim
Yang terambang kehormataan pada keterjagaan malam
Tutupan hati dan telinga telah membungkam
Hati tak lagi tersentuh tertutup tebal oleh sebuah cekaman
Berbaris para mujahidin menggebrak dengan mabda Islam
Yang berjuang tak kenal lelah untuk sebuah kemuliaan
Lantas kepayahan ini akan segera surut
Kedzaliman ini akan segera dicatut
Dan pelipur lara itu hadir pada setiap hembusan nafasku
Penjagaan sistem telah hadir menjagaiku
Sudah banyak korban akibat aturan manusia
Yang hasilnya sekulerisme dan berbuah nista
Tunggulah sebentar lagi akan terhenti
Oleh sebuah kekuatan global Khilafah Islamiyah yang dinanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami